Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sebagai Pelatih, Saya Tidak Bisa Berkata Lagi Terkait Kekalahan Vietnam

Park Hang-seo tidak bisa berkata-kata lagi terkait kekalahan Vietnam dari Thailand. @timnasindonesiainfo

JAKARTA, TAFENPAH.com – Vietnam harus menelan pil pahit dari Thailand, karena kekalahan itu benar-benar membius pelatih kepala yang selama ini terkenal dengan pembawaannya yang frontal dan selalu protes kepada wasit dan Panitia Penyelenggara turnamen AFF Suzuki Cup 2020 terkait pemasangan video assistant referee (VAR).


Baca Juga: Vietnam Melepaskan Trofi Piala AFF 2018 dengan Hujan Tangisan


Pembawaannya yang suka blak-blakan kini tertunduk lesuh bak pejuang yang usahanya tak kunjung membuahkan hasil.


Sakit ya memang sakitlah. Tapi, ia pun tak bisa banyak berkomentar usai timnya kalah agregat dari Thailand.


"Pelatih tim yang kalah tidak punya apa-apa untuk dikatakan. Saya tidak tahu harus berkata apa," kata Park Hang-seo dikutip dari VnExpress, seperti yang dilihat oleh Tafenpah dari laman @timnasindonesiainfo, Senin (27/12/2021).

@timnasvietnam

Lebih lanjut, media online VnExpress juga menyebutkan bahwa saat awak media menanyakan perihal kekalahan Vietnam dari timn Gajah, Thailand, ia pun hanya tertunduk dan tidak mau berkata apa-apa. Selain ia pun juga masih belum tahu akan keberadaan dirinya di timnas Vietnam ke depan.


"Rencana masa depan belum saya pikirkan. Sebagai pelatih kepala di turnamen ini, saya tidak tahu harus berkata apa," ujarnya.


Memang tak bisa dimungkiri segala sesuatu itu tidak bisa ditebak dengan baik oleh siapa pun, termasuk Park Hang-seo. Meskipun selama masa kepemimpinannya banyak melakukan terobosan dan mengangkat sepak bola Vietnam hingga disegani di Asia Tenggara dan dunia, tapi waktu telah mengubah kejayaan masa lalu dan memberikan kesedihan untuk semakin rendah hati bahwa segala sesuatu hanya bersifat sementara.


Di dunia ini tidak ada yang abadi. Semua akan berjalan begitu saja. Tergantung tanggapan kita terhadap segala sesuatu yang terjadi di lingkungan kita.


Yang terpenting adalah selalu rendah hati, apalagi di industri sepak bola, semua tim memiliki kesematan yang sama untuk memenangkan pertandingan. Sebaliknya, semua tim juga memiliki peluang yang sama untuk merasakan sakit hati karena tidak mampu memenangkan laga di partai penting.


Apa pun yang sudah terjadi di hari kemarin, mari kita satukan semangat untuk memperjuangkan nilai-nilai persaudaraan dan sportivitas dalam industri sepak bola.


Karena setiap orang pernah melakukan kesalahan, termasuk Park Hang-seo dan masyarakat Vietnam yang selalu memandang rendah timnas Indonesia selama bergulirnya turnamen AFF Suzuki Cup 2020.


Salam olahraga dari rumah literasi tafenpah.




Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

2 komentar untuk "Sebagai Pelatih, Saya Tidak Bisa Berkata Lagi Terkait Kekalahan Vietnam"

Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih


Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat