Simponi Alam
Simponi Alam; Gambar dari mongabay.co.id
Oleh: Hendrika LW
Penulis Buku "Nyanyian Hati"
Mengalun sendu
Mengalir dari hulur ke hilir
Meliuk di antara riak-riak
Dan lambai pepohonan yang berjejer
Lembut menggesek alam
Itulah alunan air mengalir
Pohon gemulai menari
Ketika angin mengibas dedaunan
Memercikkan suara alam
Menggetarkan ranting yang terus bergoyang
Mengikuti arah angin berhembus
Senja nan memesona
Seiring gemercik gerimis berjatuhan
Mengkristal laksana butiran
Mutiara yang menempel dedaunan basah
Bergoyang perlahan, menghantar senja
Demi mengukur mimpi pada malam
Kala cakrawala bernyanyi
Pohon-pohon pun ikut menari
Menjadi lukisan memesona
Mempercantiksemesta
Rerumputan di padang serta ternak ternak-ternak tambun
Kanopi pepohonan berimbun
Menambah eksotika
Pegunungan menimbun
Tapi kini,
Kala pohon tak lagi merindang
Kala sungai tak lagi mengalir bening
Bahkan kering kerontang
Karena kemarau panjang meradang
Huh, panas dan gerah
Oh pepohonan tanpa daun…
Posting Komentar untuk "Simponi Alam"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat