 |
Kepada secangkir kopi. (Sumber gambar; Pexels.com) |
Oleh: Markus Tiopan Manogari
Terima kasih atas sajak cerita darimu
Menemani di kala sakit menghantam
Relung semu dan bersama kita melukis masa pada kanvas abu
Bertinta air mata pilu berselimut malam jemu
Menemani bersama melodi dalam petikan bernada tangis jeritan
Pada secangkir hitam
Rasa kehampaan dan kita menulisnya bersama deraian
Ya... Bersamamu teman
Secangkir kopi hitam
Meski panas tak lagi menikam dan pahit getir
Bubuk malam kita saling memendam
Kita akan tetap bersama menulis cerita duka.... Suka...
Meski nanti kau di cangkirku
Tidak lama kau akan tetap menjadi pahatan
Cerita bersama sebatang rokok durjana
Frederikus Suni Redaksi Tafenpah
Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia ||
Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. ||
Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia.
Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat.
Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider.
Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com
Saya juga menerima jasa pembuatan Website ||
Media sosial:
YouTube: TAFENPAH GROUP ||
TikTok: TAFENPAH.COM ||
Instagram: @suni_fredy ||
Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ ||
WhatsApp: 082140319973 ||
Email: tafenpahtimor@gmail.com
Posting Komentar untuk "Kepada Secangkir Kopi"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat