Kepada Secangkir Kopi

Kepada secangkir kopi. (Sumber gambar; Pexels.com)

Oleh: Markus Tiopan Manogari

Terima kasih atas sajak cerita darimu 

Menemani di kala sakit menghantam 

Relung semu dan bersama kita melukis masa pada kanvas abu 

Bertinta air mata pilu berselimut malam jemu


Menemani bersama melodi dalam petikan bernada tangis jeritan 

Pada secangkir hitam 

Rasa kehampaan dan kita menulisnya bersama deraian 


Ya... Bersamamu teman 

Secangkir kopi hitam 


Meski panas tak lagi menikam dan pahit getir 

Bubuk malam kita saling memendam 

Kita akan tetap bersama menulis cerita duka.... Suka... 


Meski nanti kau di cangkirku

Tidak lama kau akan tetap menjadi pahatan 

Cerita bersama sebatang rokok durjana


TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Kepada Secangkir Kopi"