Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kebahagiaan Terbagi antara Rumah dan Panti Jompo

Suasana kehidupan di salah satu Panti Jompo di Bogor, Jawa Barat. Tafenpah.com

TAFENPAH.COM - Siapa pun tak bisa memprediksikan masa depannya. Begitu pun, tiada seorang pun yang bisa mengetahui dengan jelas, kapan ia harus tinggal diam dan menghabiskan perjalanan hidupnya di dalam Panti Jompo – Fredy Suni


Menikmati kehangatan di tengah keluarga adalah kerinduan setiap orang. Namun, apa yang akan terjadi, jika kehangatan itu tetiba hilang, lenyap dari hadapan seseorang? Tentunya seseorang akan merasa dirinya tidak berguna lagi.


Perasaan itulah yang saya alami ketika tinggal bersama dengan orangtua di salah satu Panti Jompo yang berada di Bogor, Jawa barat.


Memang, di dalam Panti Jompo, sarana dan prasarana sudah disediakan oleh pihak pengelola. Selain itu, orang tua bisa menikmati canda tawa bersama rekan lansia yang lainnya. Mulai dari menguji adrenalin bermain kartu, karaoke, senam pagi, meditasi, ibadah bersama sesuai kepercayaan masing-masing, serta mengunjungi antar penghuni adalah bagian dari kehidupan jompo.


Kreativitas Dari Panti Jompo

Pelatihan kreativitas bagi penghuni Panti Jompo. Pinterest.com

Barangkali pemikiran mereka yang belum pernah bersentuhan dengan kehidupan di Panti Jompo mengira bahwasannya kegiatan di Panti Jompo hanya berkisar di tempat tidur, ruang makan, dll.


Saya tegaskan bahwa anggapan itu tidak benar. Sebab, kreativitas yang paling menonjol saat saya berada bersama orang tua di panti Jompo adalah mereka bisa mengembangkan hobi mereka secara bebas.


Misalnya; di Panti jompo ada beberapa orang yang suka bermain keyboard, ada juga yang menjahit, menulis, meditasi, membaca, dan berbagai kegiatan positif.


Rutinitas yang mereka lakukan memberikan kenyaman di tengah sesama lansia, dokter, maupun suster atau bruder penjaga mereka.


Hubungan timbal balik ini memberikan ikatan emosional yang semakin kuat, seiring berjalannya waktu. Akibatnya, setiap kali keluarga pasien keluarga bersama Oma atau Opanya, perawat pribadi pun selalu ikut.


Ya, meskipun itu adalah tanggung jawab perawat itu sendiri. Tapi, lebih jauhnya sistem embrio yang mereka jalin sudah semakin kuat.


Bahkan ketika pasien keluarga memindahan orang tuanya kembali ke rumah, mereka pasti membawa juga perawat. Walaupun secara medis mengatakan bahwa pasien tersebut sudah tidak memerlukan pendamping lagi.


Momen Terharu Ketika Lansia Mengisahkan Masa Lalunya

Yanpentinghepi.com

Siapa pun dari kita pasti memiliki masa lalu. Entah masa lalu itu baik atau kurang baik, itu adalah bagian dari cerita kita.


Sekitar bulan Desember 2019, pasien saya merindukan suasana Natal bersama keluarganya. Saya sudah menghubungi keluarga pasien jika memungkinkan datang dan membawa orang tua mereka.


Akan tetapi, terkait satu dan lain hal, keluarga pasien saya tidak bisa menjemput orang tua mereka. Tentunya saya merasa sedih. Karena pasien saya selalu menangis. Bahkan pada satu titik, ia mengutuki dirinya sendiri.


Ia merasa dirinya tak berharga. Karena keluarga, terutama anak-anaknya tak bisa mengabulkan permohonannya.


Lalu, pasien saya menangis histeris sembari bercerita kepada saya. “Dulu saya selalu memberikan apa pun yang mereka mau. Tapi, entah mengapa, di masa tua saya, apa yang saya butuhkan mereka tidak memenuhinya. Apakah saya hanyalah sampah dari kehidupan mereka?


Nada emosional ini sangat menyentuh. Saya tidak bisa berbuat banyak hal. Selain duduk diam dan mendengarkan keluh-kesah dari pasien saya yang masih berusia 60-an tahun.


Ya, itulah secuil sayatan hati dari saya selaku perawat lansia. Pengalaman ini pun juga pasti dirasakan oleh rekan perawat lansia lainnya.


Pepatah klasik mengatakan; “Uang bisa dicari. Tapi, kesempatan untuk mengasihi orangtua hanya sekali saja.”


Karena ketika batas akhir perjalanan dari orang tua, penyesalan selalu datang dan menghantui hari-hari kita di usia muda. Untuk itu, orangtua adalah harta yang paling berharga.


Fredy Suni





Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Kebahagiaan Terbagi antara Rumah dan Panti Jompo"