Ibu

Ibu di tungku perapian. Ilustrasi gambar dari Wordpress.com


Oleh: Markus Tiopan Manogari

Di tungku perapian 

Kau memasak harapan 

Menunggunya matang di kebisuan 

Berselimut senyum ketulusan. 


"Sebentar lagi nasinya matang nak." 

katamu sembari membelai rambutku yang acak. 

Apakah malam akan memberi harapan 


Bila badai terus tertawa pada kepiluan 

Bersama musik nyanyian jalanan. 

TUHAN.... dimana rasa keadilan kala wanita tua ini memasak harapan 


Merebusnya dengan tangisan. 

"Apa ibu menangis..?" 

Aku menyapa sembari tanya mengikis 


Namun senyum segera kau lukis di bawah atap jembatan bengis. 

"Ibu jangan bersedih hati kelak aku akan melawan dunia ini 

Membakarnya dengan restu nadi."


Kataku sembari memelukmu di depan tungku api 

Menanti matangnya harapan diri 

Meski kita tak tahu kapan dapat menikmati.


TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia ||Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. ||Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia.Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat.Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider.Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.comSaya juga menerima jasa pembuatan Website ||Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy ||Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ ||WhatsApp: 082140319973 ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Ibu"