Literasi Mengalir Dari Penerbitan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD)

Sertifikat penulis dari YPTD. Dokpri


Jejak Aksara merupakan karya solo saya yang ketiga. Memiliki buku adalah kebanggaan tersendiri. Karena jejak langkah saya tak akan hilang dari sejarah dan dunia.

Pramoedya Ananta Toer mengatakan bahwa:” Kalian boleh pandai dan bahkan mencapai gelar kesarjanaan apapun. Tetapi tanpa mencintai Sastra, kalian akan hilang dari peradaban.”

Setiap kali saya membaca karya Pramoedya Ananta Toer, hati dan pikiran saya dipacu untuk terus berkarya di bidang literasi. Literasi memiliki banyak cabang. Akan tetapi, di sini saya membatasi topik pembicaraan yakni kegiatan menulis di rumah “Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan” atau yang biasa disingkat menjadi YPTD.

Pendiri dari YPTD adalah Kombes Pol (P) H. Thamrin Dahlan , SKM, MSI. Beliau sangat aktif di bidang literasi. Saya bersyukur bisa mengenal beliau. Karena perkenalan yang tak terduga dari rekan-rekan Kompasianer (Penulis Media Online Kompasiana), menghantar saya untuk mengenal Pak Thamrin Dahlan.

Sosoknya yang bersahaja, motivator dan sebagai pegiat literasi digital maupun cetak sangat membantu siapapu untuk memiliki karya berupa buku.

Buku saya yang berjudul “Jejak Aksara” merupakan kumpulan artikel dari pilihan editor Kompasiana. Dari Kompasiana saya banyak berkenalan dengan penulis-penulis senior, pejabat, tokoh publik, dan berbagai latar belakang profesi.

Selain aktif menulis di Kompasian, saya juga menulis di Media Online YPTD, blog pribadi dan beberapa karya saya yang tercecer dalam bentuk novel dan buku Antologi Jurnalisme warga “150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi sebagai kado ultha pernikahan Pak Tjip dan Ibu Rose yang saat ini tinggal di Australia.

Sebagai penulis muda tentunya saya bangga bisa menulis bareng puluhan Wartawan, Pengusaha, Pendiri Platform, Guru, Polri, Seniman, dan ragam profesi yang bekerja di maskapai penerbangan internasional maupun domestik.

Meskipun penulis YPTD didominasi oleh PGRI, namun tak mengurangi esensi silahturahmi kami. Pak Thamrin Dahlan mengakomodir semua profesi dalam grup WA maupun media YPTD untuk tetap menjalin relasi antar penulis.

Artikel ini sebagai ucapan terima kasih saya kepada Pak Thamrin Dahlan dan tim YPTD yang selalu mengalirkan kebaikannya kepada saya dalam menganggit diksi-diksi kerinduan.

Lebih baik mencari relasi daripada mencari musuh. Kebijaksanaan tidak terletak pada taraf usia, melainkan kematangan emosional dalam menghargai perbedaan. Dari ragam perbedaan, kami disatukan dalam rumah Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan.


Salam tafenpah




Frederikus Suni Redaksi Tafenpah
Frederikus Suni Redaksi Tafenpah Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Literasi Mengalir Dari Penerbitan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD)"