 |
Cantika.com |
Terik mentari menusuk ke pori-pori
Lemah lunglai tak berenergi
Kerongkongan kering tandus
Bagai sawah di musim kemarau
Menahan lapar tak mudah
Rasa haus tak terkirakan
Namun inilah ibadah yang harus ditaati
Tak sekadar membalik hari
Bukannya siang diganti malam
Namun ada makna tersirat di dalamnya
Tidak sesederhana menahan lapar dan haus
Tapi bagaimana mencuci hati menjadi putih bersih
Takbirpun menggema
Tak terasa Hari Idul Fitri telah tiba
Suasana lebaran di masa pandemi
Tak mengurangi kebahagiaan
Maria Agnes Indah Puspitowaty
Kompasianer
Malioboro,22/4/2021
TAFENPAH.COM
Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia ||Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. ||Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia.Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat.Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider.Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.comSaya juga menerima jasa pembuatan Website ||Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy ||Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ ||WhatsApp: 082140319973 ||Email: tafenpahtimor@gmail.com
Posting Komentar untuk "Takbir Menggema di Masa Pandemi"
Posting Komentar
Diperbolehkan untuk mengutip sebagian materi dari TAFENPAH tidak lebih dari 30%. Terima kasih