Tafenpah Merangkul Semua Penulis pemula

Tafenpah merangkul semua penulis pemula. Pixabay



Etimologi atau asal kata ‘Tafenpah” dari bahasa Dawan Timor, memiliki dua kata yakni “Tafen dan Pah. Tafen berarti bangun dan pah artinya bangsa. Secara umum, tafenpah berarti membangun bangsa.


Sebagai pendiri dan pengelola media Online Tafenpah, tentunya saya memiliki harapan yang besar untuk membawa media online ini ke arah yang lebih baik ke depan.


Tapi, dari hati yang terdalam, saya juga peduli pada mereka yang di luar sana yang ingin jadi penulis, tapi tidak tahu harus dipublikasikan ke mana?


Sebagai tanggapan, saya mendirikan blog atau media online ini untuk menjawabi kebutuhan penulis pemula di nusantara.


Semua orang bisa menganggit atau menulis. Tapi, tidak semua orang memiliki akses untuk menuju media. Nah, setelah hampir 9 bulan ini saya rutin menulis tiap hari di Media Online Kompasiana dan beberapa Media Online yang lainnya, saya menemukan masalah dan kerinduan bagi mereka yang belum terjamah.


Tafenpah hadir dan mendengarkan kerinduan kamu penulis-penulis pemula di manapun. Kini, kamu tak perlu merasa minder, risau, cemas untuk menyalurkan bakat ataupun hobi kamu di dunia kepenulisan. Tafenpah ada untuk kamu dan literasi Indonesia.


Menulis itu indah dan menyenangkan. Tatkala dirimu sudah menemukan ritme dunia kepenulisan, jatuh cintapun susah. Karena kamu selalu dihibur dan ditemani dengan ide-ide kreatif dan menungkannya dalam bentuk kata demi kata, kalimat, paragraf dan menjadi tulisan yang abadi.


Jejakmu akan terus terekam dan tersimpan di media, bila kamu menulis. Sekecil karya yang kamu kerjakan dengan cinta dna totalitas akan menghasilkan kebahagiaan.


Kini kamu boleh menulis di Tafenpah dan bangunlah citra diri kamu di dunia digital melalui hasil karya kamu. Ingat, penulis senior yang sekarang di luar sana pun, dulunya dari penulis pemula. Mengapa mereka bisa melangkah dan menggapai kesuksesan mereka, lalu kita yang hidup di zaman digital ini tidak bisa?


Sobat tafenpah, maaf di sini saya bukan mengajari kamu, tapi saya ingin membakar semangat kamu untuk menulis dan berkarya di dunia kepenulisan. Membangun bangsa tak perlu menunggu menjadi triliuner baru bisa ikut membangun bangsa, melainkan melalui hasil tulisan kita, orang lain akan menemukan mutiara dan bangkit dari keterpurukan mereka saat ini.


Tafenpah selalu merangkul dan mendengarkan suara hatimu, wahai penulis pemula di bumi nusantara. Jangan hanya menjadi penikmat, melainkan tantanglah dirimu untuk menulis dan bisa dikonsumsi oleh banyak orang di bumi pertiwi.


Lebih baik setiap hari melangkah satu jengkal, daripada 365 hari hanya berdiam diri di tempat.


Salam tafenpah.

Frederikus Suni




Frederikus Suni Redaksi Tafenpah
Frederikus Suni Redaksi Tafenpah Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

2 komentar untuk "Tafenpah Merangkul Semua Penulis pemula"

Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih


Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat