Refleksi Hari Buku Internasional 2021

Buku adalah mahkota seorang penulis.Dokpri


Buku adalah mahkota berharga bagi seorang penulis. Setiap penulis atau pegiat literasi pasti punya karya berupa buku. Memiliki buku, bukan hanya sekadar sok-sokan, tetapi sebagai bentuk apresiasi atas apa yang kita kerjakan.

Selama hampir dua tahun terjun di dunia literasi, saya sudah melahirkan ratusan artikel di Media Online. Baik di platform Kompasiana, Terbitkanbukugratis milik Penerbitan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, blog pribadi, karya novel, kumpulan artikel pilihan Kompasiana dan buku Antologi bersama 150 Kompasianer tahun 2021.

Rentetan kesuksesan yang saya raih di dunia literasi, terutama dalam dunia kepenulisan itu melalui proses yang sangat panjang. Bahkan saya mengorbankan masa muda saya hanya untuk menekuni dunia kepenulisan.

Di saat rekan yang lain bepergian, saya terkurung di dalam kamar. Tujuannya adalah melatih diri untuk menjadi yang terbaik setiap hari. 

Menulis setiap hari adalah menu istimewa bagi saya. Selain menulis, membaca, berefleksi, meditasi, kontemplasi dan mengamati lingkungan sekitar, demi mencari ide. Setelah mencari ide, saya mulai mengolah, menata, merias dan mengulik sesuai dengan suara hati.

Hingga kini saya sudah memasuki kecanduan tingkat dewa di dunia kepenulisan. Meskipun hasil tulisan saya terkadang masih belum sehebat penulis Top yang lain.

Hari ini, diperingatin sebagai Hari Buku Internasional. Setiap tanggal 23 April, dunia menggema dengan karya-karya literasi dari setiap penulis.

Sebagai peringatan akan hari spesial bagi seorang penulis, saya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada diri sendiri, sahabat, kenalan dan para mentor saya di dunia kepenulisan. Karena berkat jasa anda sekalian, saya bisa berjalan sejauh ini dalam menyumbangkann ide, gagasan untuk literasi tanah air tercinta.

Harapan terbesar saya di Hari Buku Internasional tahun ini adalah semakin banyak penulis yang bermunculan untuk menghiasi panggung literasi tanah air tercinta.

Literasi berkembang, pola pikir (Mindset) kita pun ikut berkembang. Tujuannya adalah minat baca masyarakat kita semakin tumbuh di era digital.

Sobat selamat merayakan Hari Buku Internasional tahun 2021. Budayakan membaca setiap buku dan artikel sampai habis. Karena suguhan artikel dari setiap penulis melalui proses yang sangat panjang.


Salam tafenpah




Frederikus Suni Redaksi Tafenpah
Frederikus Suni Redaksi Tafenpah Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Refleksi Hari Buku Internasional 2021"