Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengapa Tugas Kecil Jadi Monster Besar?


Suasana batin yang baik hanya tercipta, bila kita menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Foto dari bbc.com



Semakin kita menunda tugas kecil, semakin kita belepotan untuk menyelesaikannya.


Sebagian besar orang suka menunda tugas yang kecil. Akibatnya mood atau suasana batin akan terkuras, tatkala mendekati deadline atau tanggal penyerahan naskah.


Misalnya seorang mahasiswa yang memiliki kebiasaan  untuk menunda tugas dari dosennya. Semakin ia menumpuk tugas, ia semakin tersiksa untuk menyelesaikannya dalam satu malam. Bahkan lebih parahnya, ia akan menyalahkan dosen, bahwasaan tugas semakin menggunung. Padahal, yang salah adalah dirinya sendiri, bukan dosen.


Sewaktu masih kuliah, saya memiliki kebiasaan untuk menunda tugas paper dari dosen. Akibatnya saya mengorbankan satu malam untuk mengerjakannya. Bahkan saya harus merogoh kocek emosi yang tak karuan dalam diriku.


Gegara menunda tugas kecil, saya kebablasan untuk mengerjakan tugas yang lebih besar. Tapi yang menarik dari kebiasaan menunda bagi sebagian mahasiswa adalah ia bisa mengerjakannya dalam beberapa jam. Rasanya ide lebih ngalir daripada saat mendapat tugas dan berusaha untuk mengerjakannya.


Alasannya sangat sederhana yakni tekanan. Oh, rupanya harus ada tekanan. Dari tekan muncullah bejibun ide untuk menganggit atau mengerjakan tugas-tugas kecil.


Fuschia Sirois, profesor psikologi dari Universitas Sheffield di Inggris  “semua orang mengatakan menunda tugas itu baik, tapi hal itu akan sangat buruk bagi kesehatan mental kita.”


Sadar atau enggak sadar, orang yang menunda-nunda tugas cenderung memiliki tingkat stres yang lebih tinggi, pola tidur tidak teratur, dan prospek pekerjaan yang lebih buruk.


Di bidang kesehatan mental, penundaan juga terkait dengan depresi dan kecemasan. Hal ini juga merusak hubungan, karena ketika kita menunda-nunda, akhirnya kerjasama atau komitmen kita akan terputus dengan orang lain.

Menikmati tugas dengan senyuman.Foto dari Pixabay


Lebih lanjut Sirois mengatakan bahwa menunda tugas itu berkaitan dengan manajemen suasana batin. Artinya, orang yang suka menunda-nuda tugas, bukanlah orang malas. Mereka juga tahu konsekuensinya. Selain itu, mereka juga orang yang kritis dan kwahatir akan tugas yang belum diselesaikannya.


Lalu bagaimana solusi untuk keluar dari masalah menunda-nunda tugas?


Timothy Pychyl, seorang profesor psikologi di Universitas di Ottawa dan penulis Solving the Procrastination Puzzle mengatakan motivasi seringkali mengikuti tindakan. Artinya ketika kita mendapatkan tugas dari dosen atau dari siapa pun, hal pertama yang kita lakukan adalah memiliki komitmen dan semangat untuk menyelsaikannya pada saat itu juga. Tujuannya, kita akan merasa lebih baik dalam jangka waktu yang lama.


Logisnya begini, kita tidak akan tertekan dan merasa bersalah, bila setiap tugas kita kerjakan sesuai dengan porsinya. Nah, di sini sangat jelas, bahwasannya motivasi itu penting.


Trik lain untuk segera menyelesaikan tugas-tugas kecil adalah kita menganggap seolah-olah tugas yang kecil itu adalah tugas besar. Sugesti semacam ini menjadi pemicu bagi kita untuk segera menyelesaikan tugas yang terlihat kecil dan sepele itu, tapi memiliki dampak yang besar bagi kita sendiri.


Masa depanmu berawal dari hal yang sangat kecil. Jadi, mulailah untuk mencintai tugas-tugas yang terlihat kecil dan sepele, demi tugas yang lebih besar di waktu yang akan datang. (Fredy Suni).


Salam tafenpah.

Frederikus Suni


Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Hi salam kenal ya!!! Saya Frederikus Suni, biasanya disapa Fredy Suni adalah pendiri dari Tafenpah. Profesi: Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University). Saya adalah mahasiswa Droup Out/DO dari Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang dan Universitas Dian Nusantara (Undira). Saat ini bekerja sebagai Kreator Konten Tafenpah Group | Saya pernah menjadi Wartawan/Jurnalis di Metasatu.com dan NTTPedia.id || Saya pernah menangani proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI || Saya pernah magang sebagai Copywriter untuk Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta. Saat ini fokus mengembangkan portal yang saya dirikan yakni: www.tafenpah.com || www.pahtimor.com || www.hitztafenpah.com || www.lelahnyahidup.com || www.sporttafenpah.com || Mari, kita saling berinvestasi, demi kebaikan bersama || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

2 komentar untuk "Mengapa Tugas Kecil Jadi Monster Besar?"

  1. Heheee...itulah yg terjadi pd kebanyakan pelajar/mahasiswa. Belajar saat ulangan sdh mepet. Kerjakan PR saat mendekati hari H. Perlu memahami dan menyadari akan manajemen waktu yg baik (#by the way aq alumni manajemen😀)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahhaha terima kasih ya sudah mampir dan memberi komentar. Siap manajemen suasana batin

      Salam hangat

      Hapus

Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih


Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat