Budaya bukan beban, dan Juga Bukan Sebatas Cerita Masa Lalu, Tapi Budaya
Penulis : Frederikus Suni
![]() |
| Budaya bukan beban, tapi budaya adalah representasi dari etika dan moral manusia. Tafenpah/TAFENPAH.COM |
TAFENPAH.COM - Budaya merupakan fondasi/dasar di mana setiap suku bangsa belajar untuk saling mengenali dirinya, sesamanya, alam, belajar berkomunikasi, bertindak, berperilaku, dll.Untuk itu, budaya dalam perspektif Tafenpah adalah IDENTITAS.
Mengapa Budaya disebut IDENTITAS?
Oke, mari kita melihat beberapa perskpektif/ide/gagasan/pemikiran para tokoh akademisi (Intelektual) di bawah ini:
"Indonesia merupakan pusat laboratorium kearifan lokal dunia. Untuk itu, masyarakat Indonesia patut berbangga dengan kebudayaannya. Karena dari kebudayaan tersebut, masyarakat Indonesia membangun identitasnya," jelas Bagus Muljadi.
Bagus Muljadi merupakan Ilmuan sekaligus Asisten Profesor di Departemen Teknik Lingkungan dan Kimia Universitas Nottingham Inggris.
Sementara, Fadli Zon (Menteri Kebudayaan Indonesia) memandang bukan sebagai pusat kearifan lokal yang didalamnya terdapat potensi pertumbuhan ekonomi kreatif.
Selain itu, Fadli Zon juga menyoroti budaya itu bukan beban!
Karena budaya adalah representasi dari kehidupan manusia. Tentunya manusia juga terdapat banyak warnanya.
Untuk itu, budaya Indonesia tidak pernah kekurangan warna. Yang kurang adalah keberanian kita untuk kembali mewarnainya.
Di tengah arus global yang begitu cepat, budaya bukan sekadar cerita masa lalu.Budaya adalah identitas, energi, dan kekuatan yang bisa membuka pintu ekonomi baru bagi bangsa ini.
Jika kita ikut mewarnainya, mempresentasikannya dengan cara yang relevan, dan menghidupkannya dalam karya, maka budaya tidak lagi dipandang sebagai beban.
Budaya menjadi fondasi industri kreatif, sumber inpirasi, dan peluang ekonomi yang berkelanjutan.
Setiap tarian, motif, bahasa, kuliner, dan cerita rakyat adalah aset. Aset yang menunggu untuk disentuh oleh kreativitas generasi muda Indonesia
Kesimpulan TAFENPAH
Melalui pemikiran Fadli Zon dan Bagus Muljadi, Tafenpah dapat menarik kesimpulan, bahwasannya setiap manusia memiliki keunikan perspektifnya.Perspektif itu lahir dari kesadaran diri sendiri untuk mengembangkan cerita kesehariannya.
Cerita itu didasarkan pada nilai-nilai kearifan lokal budaya dari mana kita lahir, bertumbuh, dan berproses.Cerita itu didasarkan pada nilai-nilai kearifan lokal budaya dari mana kita lahir, bertumbuh, dan berproses.

Posting Komentar untuk "Budaya bukan beban, dan Juga Bukan Sebatas Cerita Masa Lalu, Tapi Budaya "
Posting Komentar
Diperbolehkan untuk mengutip sebagian materi dari TAFENPAH tidak lebih dari 30%. Terima kasih