Warga Eks Timor Timur di Desa Oelbinose Terima Rumah dari Bupati TTU Falent Kebo

Penulis : Frederikus Suni 

Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo bersama Mama Marta dan Bapak Anton Sila (Kakak beradik) eks warga Timor Timur Dapat Rumah Layak Huni. Dok; TAFENPAH/TAFENPAH.COM


TAFENPAH.COM - Bupati Yosep Falentinus Delasalle Kebo, ketika berkunjung ke desa Oelbinose, Kecamatan Mutis, kabupaten Timor Tengah Utara, provinsi Nusa Tenggara Timur menemukan potretan/gambaran kehidupan sosial warganya, terlebih rumah yang ditempati oleh kedua kakak-beradik (Eks warga Timor Timur) ternyata tidak layak huni.

Kedua kakak beradik itu adalah mama Marta Sila dan bapak Anton Sila.

Mama Marta dan bapak Anton Sila pada tahun 1999 ketika pecahnya konflik saudara antara sesama warga Timor Barat Indonesia dan Timor Portugis (Timor Timur), akibat politik memaksa kedua kakak beradik tersebut untuk pergi meninggalkan kampung Lelan yang berada di Distrik Oecusse.




Selama 26 tahun, mama Marta bersama keluarganya menempati salah satu rumah yang berbentuk bulat, biasanya model rumah tersebut merupakan salah satu bangunan tradisional suku Dawan Timor NTT yang terkenal dengan sebutan 'Uim BuBu.'

Fungsi dari Uim Bubu sebenarnya pada zaman dahulu hingga saat ini, masyarakat di wilayah kabupaten Timor Tengah Utara menjadikannya sebagai tempat untuk menyimpan hasil bumi, seperti Jagung, Padi, dan Umbi - Umbian.

Selain itu, fungsi sosial dari Uim Bubu adalah tempat di mana sebuah keluarga setiap saat memadu cerita, kebersamaan, merawat tali persaudaraan, menghangatkan badan ketika musim hujan tiba hingga pada kegiatan lainnya.




Dalam konteks pembahasan ini, terlebih Survei Rumah Layak Huni (RLH), salah satu program dari Kementerian Sosial RI kepada masyarakat yang kurang mampu, tentunya sangat tepat.

Karena Bupati TTU, Falent Kebo turun langsung memimpin survei RHL.

Hasilnya, rumah tidak layak huni dari mama Marta dan Anton Sila di desa Oelbinose langsung mendapatkan prioritas utama pembangunan dari Bupati Falent Kebo sendiri.

Namun, yang menjadi perhatian utama TAFENPAH pada konteks ini bukan pada eksekusi (pengerjaan rumah dari kedua kakak beradik tersebut). Karena bagaimanapun juga, pemberian rumah layak huni kepada masyarakat TTU merupakan tugas utama kepala daerah.

Akan tetapi, yang menjadi perhatian utama TAFENPAH tertuju pada ekspresi Bupati Falent Kebo, ketika bertanya kepada Mama Martha Sila.

"Mama, hit Uimle es le i'?" tanya Bupati Falent kepada Mama Marta Sila.

Dengan senyum bahagia, mama Marta Sila menjawab

"Ya bapak" jawab Mama Marta sambil dipeluk hangat oleh Bupati TTU.

"Ahim tupan bin mela?" Tanya Bupati Falent Kebo.

"Nen - Neno Lo haim tupan bin le ija bapak" jawab Mama Marta bersama keluarganya.

Jawaban Mama Marta membuat suasana hati bapak Bupati TTU seketika langsung luluh, seakan teriris - iris (berkeping-keping) penyesalan sekaligus empati yang mendalam, terpantul dari raut wajah (ekspresinya) pemimpin merakyat yang sejak di bawah kepemimpinan bapak Falent Kebo, banyak perubahan positift tercipta di lingkungan masyarakat TTU.

Ekspresi empati Bupati TTU menyimbolkan bagaimana seorang pemimpin (Kepala Daerah) tidak hanya berdiam diri di kantor.

Melainkan seorang pemimpin visioner dan berhati mulia, rela untuk turun ke lapangan, guna memastikan apakah program Rumah Layak Huni dari Kementerian Sosial RI yang dimandatkan melalui kepemimpinannya benar-benar tepat sasaran.

Potretan empati sosial dari Bupati TTU juga berlanjut, ketika ia bersama kedua kakak beradik berada di dalam Uim Bubu (milik Mama Marta Sila).

Meskipun Uim Bubu sempit, kurangnya pasokan oksigen (udara bersih) dan tampaknya Bupati TTU mengalami kesulitan untuk berlama - lama di dalam rumah tersebut, akan tetapi dengan tulus dan sabar, Bupati Falent Kebo tetap mendengarkan cerita hingga keluhan kedua warga Eks Timor Leste tersebut.

"Nua ki Anton Sila mipen Uim feu" tambah Bupati Yosep Falentinus Delasalle Kebo, sambil menepuk bahu dari mama Marta, seolah bapak Bupati mengajak kedua kakak beradik tersebut bahwasannya jangan terlalu takut dan bersedia. Karena kami hadir di sini.

Biarkanlah apa yang hilang, terutama keputusan kalian untuk meninggalkan wilayah Timor Leste dan bergabung dengan negara Republik Indonesia, semuanya akan terbayar dengan bantuan kami.

Mendengar ucapan suara hati Bupati TTU Falent Kebo, Mama Marta Sila tersenyum haru sambil mengelap air matanya.

"Ahi ton fauken mitua bin le ume ija" tanya Bupati TTU.

"Loben bapak. Lo es le hai maenan poe em moka Oekusi" jawab mama Marta Sila.

Di akhir kunjungan tersebut, Bupati Falent Kebo berpesan kepada Mama Marta dan bapak Anton Sila untuk tetap menjalin hubungan persaudaraan serta menghindari segala permusuhan yang memicu konflik.

"Mama Marta mok bapak Anton Sila nuakin naikam matoe," pesan sekaligus Buapti TTU menutup kunjungan kerjanya di desa Oelbinose.

Sumber  Facebook alentinus Kebo.

YouTube Perspektif Tafenpah 

Tiktok @tafenpah.com
TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Warga Eks Timor Timur di Desa Oelbinose Terima Rumah dari Bupati TTU Falent Kebo "