Bagus Muljadi Teknologi ChatGPT Tidak Punya Perspektif Original, Mahasiswa Jangan Takut
Penulis : Frederikus Suni
![]() |
Bagus Muljadi Teknologi ChatGPT Tidak Punya Perspektif Original, Mahasiswa Jangan Takut. Sumber foto Instagram @bagusmuljadi/TAFENPAH.COM |
TAFENPAH.COM - Maraknya penggunaan Chatgpt di kalangan masyarakat, khususnya mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi Indonesia, memicu beragam respon positif dan negatif. Bagus Muljadi seorang peneliti sekaligus Asisten Profesor Teknik Kimia dan Lingkungan di Universitas Nottingham Inggris dengan tegas mengatakan 'ChatGPT' tidak memiliki perspektif original, jadi mahasiswa jangan takut untuk mengekspresikan diri mereka melalui berbagai disiplin ilmu selama menempuh studi.
"ChatGPT tidak memiliki originalitas (keaslian) yang lahir, bertumbuh, dan berproses melalui pengalaman hidup yang panjang. ChatGPT hanya mampu merangkum informasi secara umum dari berbagai sumber berita dan publikasi. Untuk itu, kehadiran ChatGPT, bukanlah sesuatu yang perlu kita takutkan! Tapi, sebaliknya kita lah yang harus memanfaatkannya, entah sebagai bahan rujukan, metode berpikir, memperkaya wawasan yang sekiranya memudahkan setiap pekerjaan kita," ujar Bagus Muljadi kepada mahasiswa IPB dalam program 'Kuliah, Kerja, dan Kenyataan,' Jumat (26/9/2025).
Sederhananya, pemikiran Bagus Muljadi di atas adalah ia ingin menekankan pentingnya perspektif atau pandangan setiap orang, terutama mahasiswa dalam melakukan tugas harian, agar tidak tergerus dengan super power teknologi ChatGPT ciptaan atau karya Sam Altman.
Selain perspektif (keaslian pikiran), Bagus Muljadi juga mengajak mahasiswa dan masyarakat Indonesia pada umumnya, agar menumbuhkembangkan pemikiran kritis, naluri/intuisi, sebagai bagian dari antisipasi kekuatan ChatGPT dalam kehidupan manusia.
Manusia dalam konteks ini adalah kita yang hidup di zaman kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, di satu sisi ketika kita menolak kehadiran ChatGPT, sama halnya kita menolak peluang.
Sebaliknya, ketika kita tergantung dengan apa yang Chatgpt katakan, kita pun perlahan tapi pasti akan lenyap/sirna, seiring dengan berjalannya waktu.
Dampak Revolusi industri (ChatGPT) dalam Kehidupan Mahasiswa Indonesia
Berdasarkan data dari riset Writerbbbby (Data kunjungan ke 50 situs AI poling populer antara September 2022 - Agustus 2023) menyajikan ironi dunia perguruan tinggi Indonesia.
Bagaimana tidak, masyarakat Indonesia menempati posisi ketiga pengguna AI terbanyak dunia dengan pengguna aktif mencapai 1400 juta.
Posisi pertama adalah Amerika Serikat, lalu India menempati posisi kedua.
Kekhwatiran tersebut juga tak hanya berhenti di situ. Karena berdasarkan penemuan Study.com dan web.stratxsimulations.com juga menyajikan potretan yang jauh lebih mengerikan terkait penggunaan AI di dunia pendidikan Indonesia.
Di mana, 48 % siswa menggunakan ChatGPT untuk ujian atau kuis di rumah. 53 % menggunakan ChatGPT untuk menulis esai. Sementara, 22 % menggunakannya untuk membuat kerangka tulisan.
Belajar dari data tersebut, tidak berlebihan, jika pemikiran Bagus Muljadi menjadi fondasi bagi kita masyarakat Indonesia, khususnya mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, berpikir inovatif, memiliki perspektif original (keaslian berpikir), guna melahirkan sumber daya manusia penerus bangsa yang unggul.
"Setiap revolusi industri, tentunya membawa dampak positif dan negatif. Revolusi industri juga melahirkan kelompok termarjinalkan (terpinggirkan/terpojokkan/tertinggal) serta kelompok yang mampu memanfaatkannya dalam berbagai bidang kehidupan," lanjut Bagus.
Bagus Muljadi Pentingnya Membandingkan Pemikiran ChatGPT dan Perspektif Pribadi
Bagus Muljadi di setiap kesempatan selalu menekankan pentingnya kita menguji hasil penemuan ChatGPT dan pemikiran pribadi kita.
Orientasinya adalah menentukan apakah pernyataan ChatGPT sesuai dengan pengalaman subjektif kita, ataukah justru pemikiran ChatGPT dalam tanda kutip 'NGAWUR.'
Kebrutalan terbesar ChatGPT adalah secara tak sadar menjerumuskan generasi muda Indonesia ke dalam lingkaran plagiarisme, kecurangan serta gangguan Pembelajaran di lingkungan perguruan tinggi.
Jika kita membiarkan ChatGPT terus mendominasi seluruh pemikiran kita, maka kita jangan salahkan pencipta ChatGPT, karena telah membentuk sekaligus menguatkan karakter instan (cepat jadi) dalam mencapai sesuatu.
Akibat yang jauh lebih mengerikan adalah generasi muda Indonesia akan tumbuh dan berkembang dalam bayangan ChatGPT.
Ketika kita sampai pada posisi demikian, apa yang mestinya kita lakukan?
Yang pasti, kita akan terus dijajah oleh bangsa asing.
Penjajahan bangsa asing terhadap masyarakat Indonesia, kini bukan lagi melalui senjata. Tapi, lebih kepada penguasaan teknologi.
Gempuran teknologi asing menimbulkan lemahnya sumber daya manusia Indonesia. Selain, hilangnya sumber daya alam, hancurnya tatanan politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan sebagainya.
Untuk itu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah hingga Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama akademisi di berbagai universitas serta para praktisi di bidang terkait, agar mencari dan melahirkan solusi pendidikan yang berbasiskan pada kearifan lokal budaya setempat.
TAFENPAH merupakan laboratorium konten kearifan lokal yang mengulas topik seputar kebudayaan, pariwisata, dan pendidikan dengan perspektif unik.
Karena di balik kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya ChatGPT, konten - konten lokal semestinya menjadi landasan berpikir kritis, meritokrasi, solutif, adaptif serta edukatif yang berorientasi pada penguatan karakter muda Indonesia yang peduli dan cinta pada kebudayaan setempat dari mana mereka lahir, bertumbuh, dan berproses menjadi pribadi yang lebih baik di zaman edan saat ini.
Mari, kita belajar untuk menata pikiran, perkataan, dan perbuatan yang selalu berlandaskan pada identitas lokal nusantara, sebagaimana yang Bagus Muljadi hidupi. Demikian pula, seperti yang portal TAFENPAH promosikan selama ini.
Sumber; YouTube Najwa Shihab dana analisa TAFENPAH
Media Sosial TAFENPAH 👇 👇 👇
YouTube : Perspektif Tafenpah
Tiktok : @tafenpah.com
Instagram : @suni_fredy
Facebook @tafenpahtimor
Instagram penulis : @suni_fredy
Posting Komentar untuk "Bagus Muljadi Teknologi ChatGPT Tidak Punya Perspektif Original, Mahasiswa Jangan Takut"
Posting Komentar
Diperbolehkan untuk mengutip sebagian materi dari TAFENPAH tidak lebih dari 30%. Terima kasih