Wamen Stella Christie, Negara Maju Karena Sumber Daya Manusia bukan Sumber Daya Alam serta Relevansinya terhadap Provinsi Nusa Tenggara Timur

Penulis : Frederikus Suni 

Wamen Stella Christie, Negara Maju Karena Sumber Daya Manusia bukan Sumber Daya Alam serta Relevansinya terhadap Provinsi Nusa Tenggara Timur.Tafenpah.com

TAFENPAH.COM - Sejarah dunia mencatat, negara maju di kawasan Eropa, Amerika Serikat, Cina, Korea Selatan, Korea Utara, Uni Emirat Arab (negara federasi di Asia Barat) yang terdiri dari 7 Emirat/Kerajaan, yakni; Abu Dhabi Ibukota Dubai, Sharjah, Ajman, Umm Al Quwain, Ras Al Khaimah, dan Funairah), Arab Saudi kerajaan besar yang mencakup semenanjung Arab, Israel hingga beberapa negara di Asia Tenggara seperti; Thailand, Vietnam, Singapura dan Malaysia merupakan contoh nyata, bagaimana pemerintahnya benar - benar membangun fondasi Sumber Daya Manusia untuk memajukan bangsa dan negaranya.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia yang merupakan negara terbesar ke-4 di dunia dengan kekayaan alam dan budayanya?

Sayangnya, kekayaan alam Indonesia dari zaman dahulu hingga kini dan nanti akan tetap dinikmatin oleh segelintir orang, terutama para politikus yang bernaung di bawah bendera partai politik.




Sistem pemerintahan demokrasi Indonesia belum sepenuhnya memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Karena budaya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) warisan kolonial Belanda, Portugis, Jepang dan negara sekutu lainnya masih kental dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia, khususnya pemimpin bangsa.

Akibatnya, masyarakat kelas menengah ke bawah hidupnya selalu berada dalam kecemasan.

Karena ketidakadilan, diskriminasi, pembodohan massal serta aspek kehidupan lainnya yang secara sadar maupun tidak ikut mempengaruhi ekonomi dan pendidikan nasional berjalan di tempat, meskipun bangsa Indonesia sudah merdeka selama 80 tahun.




Kendati pun demikian, sejak presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memimpin bangsa Indonesia per Oktober 2024 lalu, masyarakat serasa mendapatkan angin segar.

Karena visi misi presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam semangat Asta Cita perlahan tapi pasti mengubah banyak hal dalam kehidupan harian masyarakat Indonesia.

Terutama Lembaga Negara, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta lembaga pemerintah lainnya bersinergi untuk menekan angka pencurian, pencucian uang negara dari figur publik yang selama puluhan tahun bermegah atau hidup layak di atas jeritan dan tangisan rakyat Indonesia.




Angka korupsi di Indonesia akan sendirinya berkurang, jika presiden Prabowo Subianto menekan DPR RI untuk segera mensahkan Undang - Undang Perampasan Aset.

Melalui cara tersebut, pencurian uang rakyat dari Pajak Penghasilan Negara oleh koruptor dan koloni/konconya akan berkurang.

Berkaitan dengan studi kasus di atas, admin TAFENPAH akan mencoba untuk mengulas lebih dalam lagi mengenai pesan penting dari Profesor Stella Christie (Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi) yakni "Negara Maju Karena Sumber Daya Manusia bukan Sumber Daya Alam serta Relevansinya terhadap Provinsi Nusa Tenggara Timur."

"Di dunia ini tidak ada bangsa yang maju karena sumber daya alamnya. Bangsa hanya maju karena sumber daya manusianya," ujar Prof Stella Christie di hadapan tamu undangan yang sebagian besar mahasiswa serta para narasumber dalam tajuk 'Suara Mahasiswa Merdeka,' Rosi on Location, KompasTV, Jumat (15/8/2025) lalu.

Profesor Stella Christie. Tafenpah.com


Pesan penting Prof Stella Christie dalam diskusi tersebut juga berkesinambungan/berkorelasi/relevan dengan situasi kehidupan masyarakat provinsi Nusa Tenggara Timur saat ini.

Mengapa TAFENPAH berani katakan demikian?

Karena merujuk pada realita kehidupan masyarakat provinsi Nusa Tenggara Timur belakangan ini, jika kita melihat dari data atau indikator Sumber Daya Manusia, tentunya sangat miris.




Berikut adalah Teks Siaran Pers Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena melalui channel Youtube Biro Administrasi Pimpinan Pimpinan Provinsi Nusa Tenggara Timur, sebagai berikut:

Kualitas pendidikan di NTT saat ini tercatat menurun. Tentunya ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya, baik itu Guru, Orang Tua, siswa dan juga Pemerintah. Tapi dari semua faktor ini, Guru adalah faktor kunci dalam peningkatan kualitas pendidikan di setiap sekolah.”

Demikian disampaikan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena saat menghadiri pertemuan bersama Pengawas, Para Kepala Sekolah, para Wakil Kepala Sekolah, dan para Ketua OSIS SMA/SMK/SLB se-Kabupaten Nagekeo di SMA St. Klemens Boawae pada Rabu, (17/9/2025) malam.

Gubernur Melki Laka Lena dalam kesempatan tersebut menegaskan urgensi peningkatan kualitas pendidikan di NTT. Hal ini penting menurutnya mengingat Peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTT secara nasional bertengger di posisi 35 dari 38 provinsi pada tahun 2024, yang menunjukkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terendah keempat di Indonesia.

Untuk itu, Gubernur Melki mendorong agar para Guru dan tenaga kependidikan harus secara serius memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi para peserta didik termasuk mengenali potensi dan kemampuan dari masing-masing peserta didik.

"Saya minta pada Kepala Sekolah dan para Guru agar harus kenal betul anak didiknya. Kenali apa yang menjadi potensinya dan arahkan secara baik, harus kemana dia nantinya,” tuturnya.

Terkait dengan peningkatan kapasitas Guru dan kesejahteraannya, Gubernur Melki memastikan bahwa Pemerintah Provinsi NTT terus berupaya untuk menyelenggarakan program-program peningkatan kapasitas Guru secara berkelanjutan serta memastikan kesejahteraan para Guru dan tenaga kependidikan diperhatikan secara baik.

Dengan alokasi APBD NTT saat ini untuk sektor pendidikan sebesar 2,3 Triliun rupiah dari total anggaran 5 triliun rupiah, Melki Laka Lena berharap agar peningkatan kualitas pendidikan di NTT dapat berjalan maksimal.

Tidak hanya itu, mantan Anggota DPR RI ini juga meminta agar masing-masing sekolah sudah harus memikirkan untuk mengembangkan kewirausahaan berbasis sekolah guna menunjang operasional sekolah serta menumbuhkan daya kreativitas para peserta didik.

Bupati Nagekeo, Simplisius Donatus dalam kesempatan itu menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Nagekeo dalam mendukung berbagai program prioritas Pemerintah Provinsi NTT di sektor pendidikan.

"Pastinya Pemerintah Kabupaten Nagekeo mendukung penuh program-program Bapak Gubernur baik itu persiapan masuk sekolah kedinasan juga Satu Sekolah Satu Produk agar setiap sekolah dapat menghasilkan produk untuk mendukung kemandirian ekonomi lokal," ujar Simplisius.

Bupati Simplisius juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Gubernur NTT yang telah memberikan perhatian serius bagi peningkatan kualitas pendidikan di NTT umumnya dan Kabupaten Nagekeo khususnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Melki juga menyampaikan rencana Pemerintah Provinsi NTT untuk membuka SMK berbasis asrama di 11 kabupaten di NTT guna mendukung peningkatan kualitas dan layanan pendidikan di NTT.

Mendengarkan Siswa Menyampaikan Pendapat, Kritik dan Saran

Hal menarik dalam kesempatan kunjungan ke Kabupaten Nagekeo kali ini adalah Gubernur Melki memberikan kesempatan kepada para ketua OSIS untuk berbicara, menyampaikan masukan terkait potret pendidikan di bumi Flobamorata ini.

Dian, Ketua OSIS SMAN 1 Aesesa menyoroti rendahnya kualitas pendidikan di NTT karena tidak didukung sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Namun demikian, dirinya tidak mau menyerah dengan keadaan yang demikian.

"Kami juga punya daya juang, kami punya usaha. Kami tidak mau NTT jadi provinsi dengan kualitas pendidikan terendah di Indonesia. Dari Nagekeo  kami siap dukung memajukan pendidikan di NTT," ujarnya.

Sementara itu, Elisabeth, siswi SMKN 1 Aesesa Selatan dalam kesempatan itu juga menyampaikan hal senada terkait sarana prasarana di sekolahnya yang masih belum memadai. Oleh karena itu, dirinya meminta dukungan dan perhatian dari pemerintah provinsi untuk hal ini demi kelancaran kegiatan belajar mengajar.

Dalam kesempatan itu, para ketua OSIS SMA/SMK/SLB se-Kabupaten Nagekeo menyampaikan komitmen bersama Gubernur NTT guna mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Nagekeo.

“Kami para ketua SMA/SMK/SLB se-kabupaten Nagekeo, berjanji ingin menjadi siswa-siswi yang memiliki kemampuan akademik dan non akademik yang tercapai melalui pendidikan yang diberikan oleh sekolah secara baik. Kami siap menjalani pendidikan dengan cara yang lebih serius, lebih  tegas dan lebih berkualitas agar setelah lulus nantinya, bisa menjawab berbagai kebutuhan dan tantangan zaman. Kami siap ditempa oleh guru  agar kami jadi siswa yang hebat di kemudian hari," ujar para Ketua OSIS yang dipandu langsung oleh Gubernur NTT.

Data di atas terkesan kejam, tapi itulah fakta terkait Sumber Daya Manusia provinsi Nusa Tenggara Timur saat ini.

Apabila pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur beserta 21 pimpinan Kepala Daerah (Kabupaten) dan 1 Kota (Kupang/Ibukota provinsi NTT) tidak mencari solusi adaptif, guna meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah terselatan Indonesia tersebut, maka sampai kapan pun, kekayaan alam NTT dan budayanya yang mendunia tidak akan pernah bergerak maju. 

Akibatnya, keindahan alam dan budaya provinsi Nusa Tenggara Timur tidak akan memberikan perubahan atau peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.

Inilah relevansinya dari pesan Profesor Stella Christie, seperti yang admin TAFENPAH sampaikan di atas.

Solusi Sederhana dari TAFENPAH kepada Pimpinan Provinsi Nusa Tenggara Timur beserta 21 Kepala Daerah (Bupati) dan Wali Kota Kupang 

Terkait solusi praktis pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur untuk meningkatkan kualitas pendidikan di NTT, silakan teman-teman baca di artikel TAFENPAH sebelumnya.

Link Artikel silakan akses atau klik di bawah ini, khususnya tulisan yang berwarna Biru 👇👇👇


Karena di dalam esai tersebut, TAFENPAH telah memberikan beberapa masukan terkait dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia NTT.

Epilog 

Kendati pun kualitas pendidikan di provinsi Nusa Tenggara Timur belum sepenuhnya maju, akan tetapi persoalan besar tersebut merupakan tanggung jawab bersama.

Kita tidak mungkin melempar tanggung jawab besar itu kepada gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johanis Asadoma beserta Bupati di 21 kabupaten.

Karena bagaimana pun juga, maju dan berkembangnya sumber daya manusia NTT adalah berangkat dari kesadaran diri kita sendiri.

Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna. Meskipun demikian, di tengah keterbatasan kita, kita pun terus berupaya untuk membekali diri dengan berbagai pengetahuan, guna mengembangkan hard skill dan soft skill di dalam diri kita.

Tujuan utama dari peningkatan hard skill dan soft skill adalah memudahkan kita untuk mengembangkan potensi yang ada di tanah kelahiran kita, terutama provinsi Nusa Tenggara Timur tercinta ini.

Maka, tepatlah apa yang Profesor Stella Christie katakan yakni "Kitalah yang harus menginvestasikan untuk kemajuan bangsa."

Mari, kita terus mencari minat dan bakat yang kita miliki sejak di perguruan tinggi dan jadilah pakar atau ahli di bidang tersebut.


Demikian esai sederhana dari TAFENPAH.

Sumber rujukan; Instagram @rosi_kompastv, YouTube Biro Administrasi Pimpinan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan beberapa sumber lainnya.

Instagram penulis @suni_fredy

Instagram TAFENPAH @tafenpahtimor

Channel Youtube Perspektif Tafenpah 
Tiktok : @tafenpah.com
FB ; @tafenpahcom


TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Wamen Stella Christie, Negara Maju Karena Sumber Daya Manusia bukan Sumber Daya Alam serta Relevansinya terhadap Provinsi Nusa Tenggara Timur "