Suara Kampus, Tim PPK Ormawa FISIP UNIMOR Inisiasi Jaringan Perempuan Anti Migrasi Non-Prosedural di Desa Letmafo
Penulis : Denisius Oki (Mahasiswa Universitas Negeri Timor/UNIMOR)
![]() |
Suara Kampus, Tim PPK Ormawa FISIP UNIMOR Inisiasi Jaringan Perempuan Anti Migrasi Non-Prosedural di Desa Letmafo. Tafenpah.com |
TAFENPAH.COM - Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2025 Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Ilmu Pemerintahan Universitas Timor menggelar edukasi publik bertema“Inisiasi JAPAMTEKENPRO (Jaringan Perempuan Anti Migrasi Tenaga Kerja Non Prosedural)”di desa Letmafo, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara, provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan FISIP UNIMOR Dr. AP. Aplonia Pala, S.Sos., M.M, Kaprodi Ilmu Pemerintahan Dr. Egidius Fkun, S.Fil., M.Si, Kepala Dinas Nakertrans TTU Drs. Simon Soge, Direktur Yayasan Tafenpah Bikomi Mawar Suryani Lake Pohan, S.Pd., M.Pd, Kasat Binmas Polres TTU I Ketut Suta, S.H, dosen FISIPOL Unimor Yakobus Fahik, S.Fil., M.Phil., serta pemerintah desa dan masyarakat setempat.
Baca Juga: Perjalanan Hidup Menjemput Takdir, Inspirasi dari Sudaryono, Wakil Menteri Pertanian Indonesia
Kegiatan ini juga merupakan salah satu implementasi nyata dari Program PPK Ormawa yang bertujuan meningkatkan kapasitas mahasiswa untuk berkontribusi langsung pada penyelesaian persoalan sosial di masyarakat.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar secara teoritis di kampus, tetapi juga terlibat aktif menciptakan solusi partisipatif dan berkelanjutan bagi masyarakat perbatasan.
Para narasumber membahas pencegahan migrasi tenaga kerja non-prosedural, potret persoalan migrasi, serta peran strategis perempuan dalam membangun jaringan perlindungan di tingkat desa. Edukasi ini membuka ruang dialog partisipatif yang mempertemukan pemerintah, akademisi, aparat, dan masyarakat.
Dosen pendamping PPK Ormawa, Mariano Sengkoen, S.Fil., M.Sos, menegaskan bahwa program ini merupakan ruang yang difasilitasi oleh Kemendikbudristek untuk mewujudkan Mahasiswa Berdampak.
“Tim HMP Ilmu Pemerintahan menyoroti dua isu penting, yaitu migrasi non-prosedural dan pemberdayaan perempuan sebagai aktor lokal pencegahan di desa. Kami senang inisiatif ini disambut antusias oleh pemerintah desa, masyarakat, serta mitra dari Dinas Nakertrans, Kepolisian, Yayasan Tafenpah, dan akademisi UNIMOR,”ujarnya.
Kaprodi Ilmu Pemerintahan, Dr. Egidius Fkun, S.Fil., M.Si, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa
![]() |
Suara Kampus, Tim PPK Ormawa FISIP UNIMOR Inisiasi Jaringan Perempuan Anti Migrasi Non-Prosedural di Desa Letmafo. Tafenpah.com |
“Kegiatan ini sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sekaligus memperkuat identitas HMP sebagai organisasi kemahasiswaan yang aktif berkiprah di tengah masyarakat. Prodi siap mendukung agar inisiatif ini berkembang dan memberi dampak luas,”tegasnya.
Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa, Yohanes N.B.S. Sakan, menambahkan bahwa proses pembentukan JAPAMTEKENPRO akan terus berlanjut hingga seluruh anggota dikukuhkan secara resmi dan mendapatkan pelatihan teknis.
“Kami berharap JAPAMTEKENPRO menjadi model pencegahan migrasi non-prosedural yang berbasis lokal, partisipatif, dan berkelanjutan,”ungkapnya.
Kegiatan ini menjadi tahap awal implementasi proposal PPK Ormawa, yang dirancang melalui survei, wawancara, dan diskusi bersama masyarakat Desa Letmafo.
Posting Komentar untuk "Suara Kampus, Tim PPK Ormawa FISIP UNIMOR Inisiasi Jaringan Perempuan Anti Migrasi Non-Prosedural di Desa Letmafo"
Posting Komentar
Diperbolehkan untuk mengutip sebagian materi dari TAFENPAH tidak lebih dari 30%. Terima kasih