Prabowo Sentil Paham Demokrasi dan HAM Negara Barat! Bagaimana dengan Realita Gaza?

Penulis: Frederikus Suni 

Presiden Prabowo Subianto, negara Barat datang mengajarkan nilai-nilai Demokrasi dan HAM, tetapi mereka menutup mata dengan korban kemanusiaan di jalur Gaza, Palestina. Tafenpah.com


TAFENPAH.COM - Di hadapan petinggi sekaligus Jurnalis Turkiye, presiden Prabowo Subianto dengan tegas mengkritisi paham atau ajaran negara-negara Barat yang terjawantahkan dalam sistem Demokrasi dan HAM. Namun, mereka seolah menutup mata dengan konflik berkepanjangan yang terjadi di jalur Gaza, Palestina.

"Negara Barat mengajarkan nilai-nilai Demokrasi dan HAM kepada negara berkembang. Tapi, mereka menutup mata dengan korban, krisis kemanusiaan, tempat tinggal dan hancurnya psikologis warga Palestina dan banyak negara di belahan Afrika dan Asia," tegas Prabowo Subianto, ketika menghadiri sesi Antalya Diplomacy Forum, di Antalya Turkiye.

Pengusaha sekaligus filantropi yang kini menjabat sebagai presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto juga menyayangkan sikap Amerika Serikat bersama sekutunya yang tidak tegas dalam menghentikan konflik berkepanjangan di jalur Gaza, Palestina.




"Anda datang kepada kami, Anda mengajarkan kami hak-hak asasi manusia yang mencolok di depan setiap hari, setiap malam di televisi, namun hingga saat ini banyak dari mereka yang tetap diam," lanjut Prabowo.

Kendati demikian, Presiden Prabowo Subianto dengan jujur mengatakan dirinya tidak anti terhadap demokrasi.

Justru ia sangat menghargai nilai-nilai di balik sistem demokrasi itu sendiri.

Hal tersebut, ia buktikan ketika masih menjabat sebagai Komandan Kopassus.

Di mana, saat itu ketika mantan presiden Soeharto (Alm) memerintahkan dirinya untuk mengundurkan diri atau bahasa kasarnya adalah dipecat, Prabowo Subianto dengan penuh kesadaran dan rendah hati mengatakan siap laksanakan tugas.

Karena dalam demokrasi ada konstitusi yang sudah mengaturnya. Artinya; seorang presiden adalah Panglima tertinggi dari Angkatan Bersenjata (Darat, Laut, dan Udara).

Jadi, apa pun yang keluar dari mulut seorang presiden, pastinya sudah dipertimbangkan dengan kehati-hatian dan bijaksana.

Untuk itu, tidaklah etis, jika Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa datang ke negara-negara berkembang untuk mengajarkan persoalan nilai demokrasi dan HAM.

Padahal, kasus pelanggaran HAM yang sangat mencemaskan di jalur Gaza, Palestina hingga saat ini dan nanti tidak ada titik terangnya.

Bagaimana warga Indonesia, termasuk negara-negara di kawasan Asia lainnya hingga Afrika percaya pada ajaran negara Barat?

Ibarat kata, negara Barat sengaja menciptakan kasus yang berujung pada sindikat kejahatan internasional yang sudah terorganisir, sistematis dan metodologis di negara-negara berkembang.

Bersamaan dengan itu, mereka sendiri mengajarkan kepada warga negara berkembang untuk tidak membunuh, melecehkan, melakukan tindakan kejahatan dan lainnya.

Dan ketika kondisi negara berkembang tersebut mendekati ambang kehancuran, negara-negara Barat datang menawarkan solusi (segala jenis bantuan).

Sebagaimana yang bangsa Indonesia sendiri alami ketika krisis ekonomi 1998.

Memang terdengar sulit dipercaya. Akan tetapi, itulah realita kekejaman dari sebuah sistem demokrasi dan HAM yang sudah didesain negara Barat untuk diperjualbelikan di negara berkembang.

Kendati demikian, Presiden Prabowo Subianto meminta seluruh masyarakat dunia untuk meningkatkan kerja sama, demi kesejahteraan, kedamaian dan persatuan antar warga negara di mana pun.

Masa lalu biarkanlah berlalu. Sekarang kita fokus pada kesembuhan mental, peningkatan harapan hidup, kesehatan, kemakmuran dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari - www.tafenpah.com

Instagram @frederikus_suni

YouTube:
Perspektif Tafepah 
Frederikus Suni Redaksi Tafenpah
Frederikus Suni Redaksi Tafenpah Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Prabowo Sentil Paham Demokrasi dan HAM Negara Barat! Bagaimana dengan Realita Gaza? "