Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lebih Dekat dengan Imam Katolik, Pastor Fritz Meko, SVD - Praktisi Antropolog Etnis Dawan Timor NTT

Penulis: Frederikus Suni

Pater Fritz Meko, SVD berpose manis dengan senyuman khasnya di salah satu sudut wisata kekinian super estetik Pantai Wini, Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sumber/foto: Facebook @fritzmekosvd (Fritz Meko/Tafenpah.com)


Tafenpah.com - Jakarta, Pastor/Imam Katolik Fritz Meko, SVD adalah pegiat literasi digital di sosial media Facebook.

Mengenal lebih dekat dengan Pastor Fritz Meko, SVD adalah suatu keberuntungan bagi umat Katolik di tanah air.

Pasalnya, selain berprofesi sebagai Imam Katolik atau yang biasanya di daratan pulau Jawa, umat Nasrani (Katolik) menyebutnya Romo, Fritz Meko, SVD juga merupakan seorang pakar/ahli Antropolog yang sudah dikenal luas di berbagai kalangan akademis tanah air dan dunia.


Bagaimana tidak, Pastor Fritz Meko, SVD melalui karya-karyanya, baik yang sudah dipublikasikan melalui jurnal, buku, dan berbagai konten digital di media mainstrem (Arus Utama), juga tersebar di jagat media sosial Facebook.

Konten-konten dari Pater Fritz Meko, SVD selalu menginspirasi para pembacanya.

Ulikan atau racikan konten dari ahli/pakar Antropolog etnis Dawan ini juga dielaborasikan dengan disiplin ilmu humaniora (Religi dan sejenisnya) membawa paradigma baru dalam memahami peristiwa remeh temeh harian yang kita jumpai, alami, dan rasakan dalam menjalin relasi dengan sesama etnis yang ada di bumi nusantara.

Makanya, nama Fritz Meko tidak menjadi hal baru lagi bagi mereka yang pernah mengenalnya dalam karya pelayanannya.

Begitu pun dengan, mereka yang hanya mengenalnya melalui laman media sosial Facebook besutan Mark Zuckkerberg.

Sebagai praktisi Antropolog etnis Dawan Timor yang mendiami wilayah Timor Barat dan sebagian wilayah negara Demokratik Timor Leste, Pater Fritz Meko, SVD juga merupakan penulis buku, pengarang lagu, dan juga mentor dalam kehidupan berkeluarga umat Nasrani.

Untuk mengenal sepak terjang karya pelayanan Pater Fritz Meko, SVD khususnya dalam membina kehidupan keluarga Kristiani, pembaca Tafenpah bisa melihatnya di Majalah Keluarga KANA.

Majalah Keluarga Kana ini fokus utamanya di pulau Jawa dan sekitarnya. Karena pengelola dari majalah keluarga KANA ini adalah imam-imam atau pastor Katolik SVD di Provinsi Jawa dan juga awam militan dari Serikat Sabda Allah (SVD) yang dikenal dengan Soverdian.


Alasan Pastor Fritz Meko, SVD Menulis di Facebook

Motif atau tujuan utama dari Pastor Fritz Meko, SVD menulis di akun facebooknya adalah karena pesan religinya mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Pastor Fritz Meko, SVD dalam Peluncuran Bukunya yang berjudul 'SANG MESIAS' setahun lalu di hotel Cahaya Bapa, Naikoten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sebagai salah satu peserta yang hadir dalam diskusi terakbar itu, saya sangat terinspirasi dengan mindset atau epistemologi (kerangka berpikir) dari Pastor Fritz Meko, SVD ini.

Karena sebagai pegiat literasi digital di situs-situs yang saya dirikan yakni: Tafenpah.com, Pahtimor.com, Hitztafenpah.com, Lelahnyahidup.com dan Sporttafenpah.com, saya pun belum memahami pemasaran digital di sosial media facebook.

Padahal saya dan juga pembaca budiman tentunya sudah lama mengenal, bukan hanya sebatas mengenal, tetapi kita juga adalah pemakai akun Facebook. 

Akan tetapi, perihal pemasaran digital, tampaknya kita belum sepenuhnya memahami kekuatan aplikasi besutan Mark Zuckerberg ini, kan?

Berkat pemikiran dan karya nyata dari Pastor Fritz Meko, SVD kita pun mendapatkan insight atau pengalaman baru dalam mengelola dan memanfaatkan akun sosial media Facebook untuk memasarkan dan membranding diri kita.

Yang pada akhirnya, bisnis digital yang kita miliki dapat menemukan takdirnya.


Pastor Fritz Meko, SVD Sosok Konseptualis sekaligus Inspirasi Lintas Generasi

Imam Katolik Fritz Meko, SVD adalah sosok konseptualis.

Apa itu sosok konseptualis?

Bagi saya, mereka yang pernah meninggalkan pemikiran positif dan mampu menginspirasi jutaan orang di mana pun adalah diri konseptualis.

Senada dengan apa yang dikatakan oleh Viktor Bungtilu Laiskodat (mantan Gubernur NTT) bahwasannya, "manusia konseptualis akan mati meninggalkan karya nyata bagi generasi penerus bangsa."

Meskipun seorang konseptualis mati, tapi karyanya akan tetap hidup lintas generasi.

Pesan universal ini, sejatinya sudah lama diulik atau dibahas oleh para pakar Filsafat, Antropolog, dan juga Seniman dunia.

Terpisah dari pemikiran atau ajaran para filsuf, teolog, psikolog, antropolog, dan lain sebagainya, secara pribadi saya menjadikan Pastor Fritz Meko, SVD sebagai sosok yang mampu menggugah generasi muda dalam menemukan arti kehidupannya melalui karya-karyanya.


Pastor Fritz Meko, SVD sebagai Sosok Travelling Sehati

Istilah traveler, sejatinya disematkan kepada setiap orang yang memiliki hasrat untuk keluar dari kampung halamannya dan pergi jauh di berbagai belahan dunia mana pun.

Namun, pada episode ini, saya melihat Pastor Fritz Meko, SVD adalah sosok musafir.

Sang Musafir atau pengembara sejati. Kurang lebih seperti itulah definisi saya terhadap sosok kharismatik Pastor Fritz Meko, SVD.

Dalam tradisi Kristen, khususnya kepercayaan Katolik, para Nabi dalam Kitab Suci Perjanjian Lama dan Baru adalah sosok pengembara sejati.

Abraham dan Musa beserta nabi lainnya telah mengajarkan kepada kita umat Katolik untuk pergi menjemput kehidupan baru di negeri asing.

Terlepasnya dari model kehidupan seperti apa di tanah rantau, jangan pedulikan itu! 

Intinya, kita memiliki keyakinan teguh pada penyertaan Allah Tritunggal Maha Kudus selama kita memiliki keberanian untuk meninggalkan ayah, ibu, dan sanak family di kota kelahiran kita.

Jika dibandikan dengan ajaran dari agam-agama Samawi (Yahudi, Kristen, dan Islam), paradigma pengembara kurang lebih sama.

Meskipun secara kepercayaan setiap penganut agama Samawi memaknainya dengan penghayatan yang berbeda. Tapi, substansinya sama, yakni: jiwa pengembara.

"Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “musafir” diartikan sebagai “orang yang bepergian meninggalkan negerinya (selama tiga hari atau lebih); pengembara.” Dalam pandangan hukum Islam, musafir adalah orang yang meninggalkan tempat tinggalnya dalam jarak tertentu dan berniat tinggal di tempat yang dituju dalam waktu tertentu," (Sumber: cariustadz.id)

Menilik jiwa pengembara atau traveler dari Pastor Fritz Meko, SVD secara pribadi saya sangat mengaguminya.

Pasalnya, setiap kali Pastor Fritz Meko, SVD mengunggah renungan singkat yang dikemas dengan apik di beranda sosial Facebooknya @fritzmekosvd, ada pelbagai motivasi hidup yang diberikan oleh imam sekaligus antropolog ini.

Unggahan-unggahan inspiratif dari Pastor Fritz Meko, SVD dielaborasikan dengan sudut pandang seorang travelling.


Di mana, postingan itu tidak hanya di satu tempat. Tetapi, hampir semua tempat eksotik dan menawan di bumi Pertiwi dalam animasi gambar masuk dalam pemberitaannya.

Sesuai dengan tagline akun facebook Pastor Fritz Meko, SVD "Facebook adalah media komunikasi MONDIAL yang menjangkau Segala Sudut Dunia dan Sudut Hati," bukan hanya semanis kata-kata romantisme lelaki kepada perempuan.

Tetapi mengandung makna yang mendalam, bila kita menjiwainya dengan cita rasa atau sudut pandang kontemplatif dan refleksi.

Karena di sanalah kita akan menemukan oase atau tempat religi untuk selalu mensyukuri perkembangan revolusi industri dan memanfaatkannya untuk berbagi hal-hal positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Intisari dari tulisan ini adalah Pater Fritz Meko,SVD mengajak kita untuk memanfaatkan akun sosial media kita untuk berkreasi tanpa batas, dengan tetap mengedepankan aspek-aspek humaniora, demi keutuhan bangsa dan negara.

Selain itu, kita juga diajak untuk mensyukuri setiap kisah pengalaman hidup kita. Baik itu pengalaman yang paling menyenangkan maupun fase-fase tersulit dalam hidup kita.

Karena setiap pengalaman punya potensi untuk mengubah hidup kita dengan tetap percaya pada iman kepercayaan kita masing-masing, tanpa mendriskriminasi orang yang berbeda dari kita.

Jadi, jika tulisan ringan ini bermanfaat, silakan bagikan kepada siapa pun.

Terima kasih dan selamat menjemput rezeki dari pagi hari ini.

Salam Tafenpah



















Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Lebih Dekat dengan Imam Katolik, Pastor Fritz Meko, SVD - Praktisi Antropolog Etnis Dawan Timor NTT"