Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Revolusi dalam Tatanan Kehidupan Negara, Che Guevara

Penulis: Maksimus Adrian Djeo Dae (Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira Kupang- Fakultas Filsfat)

 

Revolusi dalam Tatanan Kehidupan Negara, Che Guevara | Foto: Ist

APA ITU REVOLUSI?

Revolusi diyakini sebagai jalan untuk melakukan lompatan sejarah peradaban suatu bangsa. Revolusi memang penting, tetapi yang lebih penting adalah konsep rekonstruksi dan restrukturisasinya yang harus jelas dan terukur dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat yang kompleks. Oleh karenanya, revolusi bukan pekerjaan individual tetapi pekerjaan kolektif seluruh komponen bangsa. Maka dari itu, sifat revolusioner sangat penting dimiliki setiap warga Negara.

 “Revolusioner” adalah orang yang berpartisipasi atau mendukung revolusi. Selain itu, ketika digunakan sebagai kata sifat, istilah revolusioner merujuk pada sesuatu yang memiliki pengaruh besar dan tiba-tiba pada masyarakat, atau pada suatu aspek dalam usaha manusia.

Revolusi harus diterapkan di Negara Indonesia, karena banyak warga negara Indonesia yang belum mendapatkan pertolongan dari pemerintah. Bangsa Indonesia masih dalam proses menuju kepada kehidupan yang baik maka perlu adanya tindakan Revolusi supaya Bangsa Indonesia dapat terhindar dari ketimpangan ekonomi, kemiskinan, kelaparan dan penindasan.

SEORANG FILSUF REVOLUSIONER, CHE GUEVARA

   Ernesto Rafael Guevara de la Serna atau Che Guevara dikenal sebagai salah satu tokoh Revolusioner. Che membantu Fidel Castro saat menjatuhkan pemerintahan rezim Fulgencio Batista. Castro merupakan figur yang berperan besar dalam berdirinya negara komunis Kuba dan memimpin sejak awal 1959.

Meski terkenal sebagai tokoh revolusioner di Kuba, sebenarnya Che lahir dari keluarga kaya di Rosario, Argentina, pada 1928. Setelah lulus dari perguruan tinggi jurusan kedokteran di Universitas Buenos Aires, Che memilih berkeliling Amerika Selatan menggunakan motornya. 

Dalam perjalanan itulah dia melihat ketimpangan ekonomi, kemiskinan, penindasan, dan tergerak untuk aktif mengubah tatanan kehidupan negara. Perjalanan itu dilakukannya saat cuti kuliah dan dilanjutkannya pada 1953 setelah lulus. Dia mulai bergabung dalam organisasi-organisasi sayap kiri di negaranya.

Ernesto Guevara de la Serna juga, dikenal dengan Che Guevara, merupakan tokoh revolusi Marxist asal Argentina. Namanya sangat dikenal ketika membantu Fidel Castro melancarkan Revolusi Kuba pada 1956-1959, serta komandan gerilya di Amerika Selatan. Dia menjadi radikal setelah berkeliling seluruh Amerika Latin, dan menyaksikan sendiri kelaparan, kemiskinan, dan penyakit.

Berikut merupakan biografi dari tokoh yang menjadi simbol revolusi dunia serta perlawanan kaum muda di kultur modern tersebut.

Guevara lahir pada 14 Juni 1928 di Rosario, Argentina, dan merupakan anak dari pasangan Ernesto Guevara Lynch dan Celia de la Serna y Llosa. Sejak kecil, Ernestito atau Ernesto Kecil, dibesarkan dengan perspektif akan politik sayap kiri dari keluarganya. Ernesto Senior diketahui merupakan pendukung kaum Republikan saat masa Perang Saudara Spanyol, dan sering mengundang veteran ke rumah. Guevara menunjukkan ketertarikan akan kesusastraan. Antara lain puisi dari Pablo Neruda, Antonio Machado, maupun Walt Whitman. 

Karena rumah Keluarga Guevara memiliki lebih dari 3.000 buah buku, maka dia menjadi pembaca yang antusias sekaligus menyerap ide-ide baru. Guevara terutama sangat tertarik dengan buku Karl Marx, Albert Camus, Jawaharlal Nehru, Vladimir Lenin, hingga Friedrich Engels. Beranjak dewasa, Guevara tertarik pada penulis Amerika Latin seperti Horacio Quiroga, Ciro Alegria, Jorge Icaza, maupun Miguel Asturias. Semua ide, konsep, filosofi, maupun definisi dari para penulis yang dianggapnya menarik bakal dicatat dalam buku diarinya. Sekolah Kedokteran dan Pengembaraan dengan Motor Di 1948, Guevara masuk Universitas Buenos Aires untuk belajar kedokteran. Namun, keinginannya mengarungi dunia membua 

tnya cuti kuliah. Perjalanan pertamanya dimulai pada 1950. Guevara mengarungi 4.500 kilometer menyusuri utara Argentina berbekal sepeda kayuh yang dipasangi motor kecil. Guevara kemudian melakukan perjalanan kedua di Desember 1951. Kali ini, dia bersama seorang teman bernama Alberto Granado mengendarai motor. Mereka berdua berkendara selama sembilan bulan sejauh 8.000 kilometer menyusuri seluruh jalan di kawasan Amerika Selatan. 

Dari Argentina, Guevara dan Granado menyusuri Chile, Peru, Kolombia, Venezuela, sebelum berpisah untuk menuju Miami, Amerika Serikat (AS). Che Guevara kembali ke Argentina menumpang pesawat. Seluruh perjalanan tersebut dia abadikan di jurnal yang kelak bernama The Motorcycle Diaries: Notes on a Latin American Journey. 

Di akhir perjalanannya, Guevara meyakini bahwa Amerika Latin bukanlah negara berbeda-beda, melainkan satu entitas yang membutuhkan strategis pembebasan skala besar. Selama petualangannya, dia melihat sendiri kemiskinan, kelaparan, ditambah ketidakmampuan merawat anak karena tak ada biaya. Semua pengalaman tersebut menggerakan hati Guevara untuk "menolong orang-orang tersebut".

BAGAIMANA REVOLUSI CHE GUEVARA?

         Che Guevara adalah orang Argentina yang lahir di Rosario pada 14 juni 1928. Che Guevara bukanlah orang Kuba, Che Guevara sama sekali tidak memiliki ikatan apapun dengan negara Kuba namun Che Guevara merupakan salah satu aktor terpenting dalam revolusi Kuba selain Fidel Castro. Peran Che Guevara dalam revolusi kuba tidak bisa dipandang sebelah mata, Che memiliki peran yang amat penting dalam revolusi Kuba. Che Guevara bertugas sebagai dokter sekaligus komandan pasukan. 

Che Guevara ditunjuk langsung oleh Fidel Castro selaku pemimpin pemberontakan. Che Guevara ditunjuk sebagai dokter karena Che Guevara merupakan lulusan sekolah kedokteran di Buones Aires. 

Sebagai komandan pasukan Che Guevara dipilih karena Che Guevara memiliki sikap yang egaliter namun sangat ramah terhadap pasukan sehingga banyak disukai oleh anggota pasukan (Guevara, 2013:30). Revolusi kuba menjadi salah satu revolusi yang berhasil di Amerika Selatan (Amerika Latin), hal ini dikarenakan revolusi Kuba memiliki sosok pemimpin yang kharismatik yaitu Fidel Castro, Faktor terbesar berhasilnya revolusi Kuba adalah kepemimpinan Fidel Castro yang kharismatik dan mendapat banyak dukungan dari masyarakat. 

Che Guevara sendiri memiliki cita-cita ingin menjadi seperti Simon Bolivar. Simon Bolivar adalah seorang panglima militer perjuangan kemerdekaan Amerika Selatan, Simon Bolivar berhasil membebaskan banyak negeri di Amerika Selatan dari penjajahan Spanyol seperti Venezuela, Bolivia, Kolombia, Ekuador, Panama, dan Peru (Angkasa, 2007). Che Guevara terinspirasi oleh keberhasilan Simon Bolivar yang dapat membebaskan banyak negara di Amerika Selatan, Che Guevara yang begitu mencintai kebebasan dan jiwa kemanusiannya yang tinggi juga mendorong Che Guevara untuk melakukan revolusi di Amerika Selatan untuk membebaskan wilayah Amerika Selatan dari Imperialisme Amerika Serikat. Untuk memulai misi pribadinya itu, Che Guevara bergabung dalam pasukan pemberontak Kuba. 

Keterlibatan Che Guevara dalam revolusi Kuba tidak bisa terlepas dari pengalamannya melakukan perjalanan keliling Amerika Selatan pada tahun 1951 dan 1953. Pengalaman mengelilingi Amerika Selatan ini mempengaruhi pandangan sosial dan politik Che Guevara, salah satu hal yang mempengaruhi pandangan sosial dan politik Che Guevara ialah kondisi masyarakat asli Amerika Selatan (Suku Indian) yang berada di bawah garis kemiskinan di tengah kekayaan alam yang melimpah. Padahal para penduduk asing yang didominasi orang kulit putih hidup dalam kemewahan, orang kulit putih juga mengendalikan politik serta ekonomi negara (Ferrer, 2007:120). Kondisi yang hampir serupa selalu Che Guevara temukan pada setiap negara di Amerika Selatan. Melihat kondisi penduduk asli Amerika Selatan selama perjalanannya mengubah tujuan Che Geuvara yang pada awalnya melakukan perjalanan hanya untuk berwisata menjadi sebuah perjalanan menuju terbentuknya kepribadian revolusioner dalam dirinya.

            Selain berpengaruh terhadap jalannya revolusi di Kuba, secara personal Che Guevara juga memberi dampak terhadap diri Fidel Castro begitu juga sebaliknya. Pengaruh Che Geuvara terhadap Fidel Castro terlihat sejak pertemuan pertama mereka di Meksiko, dalam pertemuan ini mereka membicarakan beberapa hal termasuk tentang politik internasional. Pemikiran dan pandangan Che Guevara terhadap politik internasional membuat Fidel Castro tertarik, ketertarikannya ini menyebabkan Fidel Castro menceritakan rencannya untuk melakukan revolusi di negaranya Kuba dengan cara melakukan pemberontakan dan menggulingkan pemerintah Battista. 

Che Guevara juga tertarik dengan karisma dan tujuan Fidel Castro untuk melakukan revolusi di Kuba yang dianggap sebagai langkah awal tujuannya untuk membebaskan semua negara di kawasan Amerika Selatan. Selain keinginan Che Guevara yang bercita-cita menjadi seperti Simon Bolivar, Che Guevara memiliki juga darah pemberontak dari keluarga kakeknya keluarga Guevara dan keluarga neneknya keluarga Lynch.

BAGAIMANA DENGAN REVOLUSI DI INDONESIA?

             Pada umumnya setiap negara di dunia memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan seluruh rakyatnya melalui peningkatan pembangunan ekonomi suatu negara. Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap mental yang sudah terbiasa dan lembaga-lembaga Jurnal Pendidikan dan nasional termasuk pula percepatan/akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan dan pemberantasan kemiskinan yang absolut.

Pada awalnya upaya pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB) diidentikkan dengan upaya meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan meningkatnya pendapatan perkapita diharapkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan distribusi pendapatan yang dihadapi NSB dapat terpecahkan. 

Namun kenyataannya tidak demikian, hal ini terjadi karena angka-angka yang ditunjukkan oleh pendapatan domestik dan nasional bruto belum sepenuhnya dalam mengatasi masalah-masalah kemiskinan dan pengangguran. Apalagi ditambah kenyataan bahwa perbedaan antara kelompok kaya dan miskin yang semakin melebar seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi tersebut.

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dimana negara Indonesia saat ini telah banyak melakukan pembangunan disegala bidang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan nasional dilaksanakan oleh bangsa Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Salah satu tujuan pembangunan ekonomi adalah mengatasi masalah ketimpangan pendapatan dan kemiskinan. Ketimpangan Pendapatan Indonesia dapat dilihat dari gini rasio. Angka gini rasio pada Tahun 2012-2016 mengalami penurunan dengan rata-rata yaitu sebesar 0,41%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 4 tahun terakhir terjadi perubahan yang signifikan pada distribusi pendapatan di Indonesia.

Pada periode yang sama, rata-rata perkembangan ketimpangan pendapatan menurut Pulau di Indonesia cenderung tidak mengalami perubahan yang signifikan, rata-rata masih berada pada tingkat ketimpangan sedang. Pulau dengan tingkat ketimpangan melebihi ketimpangan pendapatan Indonesia adalah Pulau Papua yaitu memiliki rata-rata sebesar 0,42%. 

Sedangkan enam pulau lainnya memiliki nilai rata-rata berada dibawah ketimpangan pendapatan Indonesia yaitu Pulau Jawa 0,40%, Pulau Sulawesi 0,40%, Kepulauan Nusa Tenggara 0,38 persen, Pulau Sumatera 0,35%, Pulau Kalimantan 0,34%, dan Kepulauan Maluku yaitu sebesar 0,33%.

Permasalahan ketimpangan pendapatan tidak dapat dipisahkan dari permasalahan kemiskinan. Menurut Arsyad (1999) dalam Hajiji (2010) tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya sedikit manfaatnya dalam memecahkan masalah kemiskinan, masih banyak penduduk yang memiliki pendapatan dibawah standar kebutuhan hidupnya. Pertumbuhan ekonomi gagal untuk mengurangi bahkan menghilangkan besarnya kemiskinan absolut. 

Jadi pertumbuhan PDB yang cepat tidak secara otomatis meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Menurut BPS pada periode 2012-2016 perkembangan jumlah penduduk miskin di Indonesia berfluktuatif yaitu dengan rata-rata sebesar -1,515%. Hal ini menandakan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Pada tahun yang sama, rata-rata perkembangan jumlah penduduk miskin pada pulau di Indonesia cenderung tidak mengalami perubahan. pulau dengan rata-rata jumlah penduduk miskin lebih rendah dari pada rata-rata jumlah penduduk miskin Indonesia adalah Jawa yaitu sebesar -2,167% dan Kepulauan Maluku yaitu sebesar -3,002%. 

Sedangkan lima pulau lainnya memiliki rata-rata jumlah penduduk miskin lebih tinggi dari pada Indonesia yaitu Pulau Sumatera -0,247%, Kepulaun Nusa Tenggara 0,728%, Pulau Kalimantan -0,291%, Pulau Sulawesi -0,285% dan Pulau Papua -1.112%. Terlihat dari data diatas bahwa masih banyak provinsi dengan rata-rata jumlah penduduk miskin di atas rata-rata jumlah penduduk miskin Indonesia.

Berdasarkan teori meningkatnya pertumbuhan ekonomi seharusnya dapat sejalan dengan berkurangnya tingkat ketimpangan pendapatan dan kemiskinan. Namun kenyataannya meningkatnya pertumbuhan ekonomi cenderung meningkatkan ketimpangan pendapatan dan jumlah penduduk miskin.

 

KESIMPULAN AKAN PERBANDINGAN REVOLUSI CHE GUEVARA DAN REVOLUSI DI INDONESIA DALAM TATANAN KEHIDUPAN NEGARA.

         Pada umumnya setiap negara di dunia memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan seluruh rakyatnya melalui peningkatan pembangunan ekonomi suatu negara. 

Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap mental yang sudah terbiasa dan lembaga-lembaga Jurnal Pendidikan dan nasional termasuk pula percepatan/akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan dan pemberantasan kemiskinan yang absolut

Dengan meningkatnya pendapatan perkapita diharapkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan distribusi pendapatan yang dihadapi NSB dapat terpecahkan. 

Namun kenyataannya tidak demikian, hal ini terjadi karena angka-angka yang ditunjukkan oleh pendapatan domestik dan nasional bruto belum sepenuhnya dalam mengatasi masalah-masalah kemiskinan dan pengangguran. 

Apalagi ditambah kenyataan bahwa perbedaan antara kelompok kaya dan miskin yang semakin melebar seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi tersebut. Maka, Revolusi harus dibangun dan dikembangkan dengan bertujuan membantu masyarakat yang miskin untuk maju dan melawan kemiskinan mereka. 

CHE GUEVARA seorang filsuf yang melakukan tindakan Revolusi, karena dia melihat sendiri kesusahan yang dialami oleh masyarakat, tekad yang kuat membuat dia bangkit dan maju untuk berani membela hak dari rakyat kecil yang membutuhkan. Indonesia memiliki banyak masyarakat yang berada dalam kategori kemiskinan? APA YANG HARUS DILAKUKAN?


Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Revolusi dalam Tatanan Kehidupan Negara, Che Guevara"