Kisah Inspiratif Guru Honorer TK Negeri Cahaya Murni, Kecil Bangunannya, Besar Cita-Citanya

Oleh: Asmila Kelian (Guru PAUD)

Asmila Kelian bersama siswa/siswi TK Negeri Cahaya Murni. Tafenpah.com

TAFENPAH.COM - Aku tidak pernah membayangkan bahwa setelah lulus SMA, langkahku akan tetap berada di desa ini, di sebuah bangunan kecil bernama TK NEGERI CAHAYA MURNI. Aku sudah 7 tahun mengajar di sini. Bukan karena tidak ada pilihan lain, tapi karena sejak hari pertama aku masuk ke ruangan itu dan melihat mata-mata kecil penuh harapan, aku tahu, ini tempatku.

Bangunannya terdiri dari 3 ruangan yang tidak besar. Dindingnya sudah terbuat dari beton, catnya berwarna-warni cerah, yang membuat anak-anak semakin betah di sini.

Bagi mereka itu adalah dunia. Dunia di mana mereka boleh tertawa, bermain, belajar, dan kadang menangis.




Ada banyak moment yang aku lewati bersama mereka, kadang aku jadi penghibur untuk mereka, penengah, bidan, guru menari, bernyanyi, olahraga, puitis, pendongeng, dan bahkan menjadi bebysitter. 

Salah satu moment yang tidak pernah hilang dari ingatannku, seorang anak yang cemberut, ketika ibunya pergi ke kota dan belum pulang sejak seminggu lalu, dia langsung berlari dipelukanku sambil menangis. 

Aku pun memangku dan membiarkan dia menangis di pangkuanku, sambil memeluknya. Dia tidak marah, hanya merasa sepi. 

Aku ajak dia menyanyi, dia hanya terdiam, dan tak lama kemudian, ia ikut tersenyum saat teman-temannya menyanyi lagu “ikan-ikan”. 

Selain itu, ada moment ketika seorang anak yang bercerita tentang keluarganya di rumah, dia senang ketika dia akan mempunyai seorang Om dari bibinya yang akan melangsungkan pernikahan. 

“bibiku sangat cantik, dia akan menikah, dan aku akan memiliki om yang tampan dan baik hati."

Mereka membagikan cerita tanpa rasa ragu, aku tersenyum dan ikut bahagia melihat anak seceria itu tandanya mereka sangat sehat dan ceria.  

Ada juga, seorang anak yang menceritakan kegiatan neneknya di rumah, dia takut neneknya yang kadang suka marah-marah, tapi dia sangat menyayangi neneknya dengan memberikan makanan kepada neneknya yang sudah lumpuh itu. Dia berbagi cerita ketika aku sedang membawa materi tentang keluarga.

Moment di mana aku menjadi penengah saat mereka bertengkar, dan mengajar mereka untuk berani minta maaf dan memaafkan. 

Semua mereka lakukan dan kembali bermain bersama dan tertawa bersama lagi, hal sederhana yang membuat aku merasa lebih tenang dan bangga menjadi bagian dari masa kecil mereka yang penuh warna itu. 

Ada orang yang mungkin melihat sekolah kami sebagai tempat yang tertinggal. Tapi yang mereka tidak lihat adalah canda tawa kecil yang tumbuh di sana, keberanian anak-anak yang mulai berani berbicara di depan kelas, dan mimpi-mimpi yang mereka gambar di balik kertas-kertas kosong.

Karena faktanya anak-anak akan lebih ingat bagaimana kami mengajar bukan hanya apa yang kami ajar. Itulah Taman Kanak-Kanak. 


Bahagia rasanya bisa menjadi bagian dari itu semua. Lega rasanya setiap kali melihat mereka tertawa, apalagi setelah airmata. Dan bagiku, itu cukup. Bahkan lebih dari cukup. 

Karena meski bangunan TK ini kecil, cita-cita mereka yang tumbuh di dalamnya sangat besar. 

Dan aku percaya, kelak mereka akan tumbuh jadi orang-orang hebat. Cerita inspiratif ini tumbuh dan berkembang dari TK ini dan akan menjadi rumah berpulangnya jutaan nostalgia anak didikanku.

Dari desa Aki Jaya, aku sampaikan kisah kecil ini kepada dunia pendidikan Indonesia sebagai bagian tak terpisahkan dari penggemblengan generasi muda di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar.



Penulis adalah Seorang Guru Honorer di TK 
NEGERI CAHAYA MURNI



TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia ||Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. ||Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia.Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat.Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider.Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.comSaya juga menerima jasa pembuatan Website ||Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy ||Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ ||WhatsApp: 082140319973 ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Kisah Inspiratif Guru Honorer TK Negeri Cahaya Murni, Kecil Bangunannya, Besar Cita-Citanya"