Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Umat KUB St Maria Ratu Rosari Lasiana Antuasias Mengikuti Katekese APP 2023

Penulis: Frater Jondry Siki | Editor: Fredy Suni

Katekese itu indah karena kita diberi ruang untuk berbicara dan membagikan pengalaman hidup berdasarkan tema dan bacaan Suci yang disiapkan | Foto; Jondry

Kupang, Tafenpah.com - Gereja Katolik memiliki banyak cara untuk mengajak umatnya mendalami iman yang diwariskan oleh para Rasul (Apostolik). Cara yang paling banyak diketahui ada mendengar khotbah saat perayaan Ekaristi, kursus perkawinan dan persiapan menjelang penerimaan sakramen Ekaristi Kudus untuk pertama kalinya.

Kendati demikian, gereja merasa bahwa hal-hal ini belum cukup karena kurang adanya interaksi di antara sesama umat. Oleh sebab itu gereja menawarkan dan menghadirkan metode pendalaman iman yang relatif muda dan mengasyikkan dan metode itu adalah katekese.


Banyak orang Katolik ketika mendengar kata "katekese" di KUB kesan pertama yang muncul adalah rasa jenuh dan bosan sehingga banyak umat yang enggan menghadiri kegiatan katekese. Bahkan ada yang merasa katekese adalah kotbah lanjutan dari gereja. Namun pandangan seperti ini harus dihindari agar kecintaan kepada katekese bisa tumbuh.

Katekese itu indah karena kita diberi ruang untuk berbicara dan membagikan pengalaman hidup berdasarkan tema dan bacaan Suci yang disiapkan. Katekese berarti kita menggaungkan kata hati kita keluar agar bisa didengar oleh orang lain terutama tentang pengalaman iman. Jadi katekese sebenarnya itu indah.


Pada momen prapaskah tahun 2023, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyiapkan tema umum Aksi Puasa dan Pembangunan Nasional "Keadilan Ekologis bagi Seluruh Ciptaan" yang dibagi dalam empat subtema. Pada katekese malam pertama di KUB Sta. Maria Ratu Rosari, umat merenungkan subtema "Ketidaktaatan manusia" dan dasar Alkitabiahnya adalah Kej 3:1-7 tentang manusia pertama yang jatuh dalam dosa.
Katekese di KUB St. Maria Ratu Rosari Lasiana, Kupang - NTT

Lalu gagasan utamanya adalah tentang lingkungan hidup kita yang sedang tidak baik-baik saja seperti sampah yang berserakan di mana-man, tanah longsor, banjir, perang, stunting dan obesitas ekstrim. Gagasan ini menjadi pokok pembicaraan dalam katekese di KUB Sta. Maria Ratu Rosari yang dipandu oleh Fr. Jondry Siki, CMF.

Dalam bagian sharing, Ibu Wilem selaku tuan rumah menyampaikan beberapa poin berkaitan dengan Ketidaktaatan manusia soal makanan. Sebenarnya semua makanan itu baik tetapi tidak semua makanan cocok dan sesuai dengan kebutuhan tubuh oleh sebab itu di masa prapaskah ini perlu untuk membatasi diri dari makanan yang tidak sehat.

Selanjutnya sharing dari Ibu Fin selaku ketua KUB, ia menyoroti soal sampah yang sedang berserakan dimana-mana. Ia mengungkapkan bahwa di sekolah ia mengajar, mereka sudah bebas sampah plastik sebab pihak sekolah tidak mengizinkan siswa-siswi menggunakan kantong plastik tetapi barang yang bisa digunakan kembali. Selanjutnya ia menyampaikan bahwa kalau di lembaga pendidikan, mengurus pembuangan sampah lebih mudah daripada di lingkungan masyarakat.

Selain itu juga ada sharing dari seorang ibu yang namanya tidak disebutkan bahwa ia masih dilema soal penggunaan pestisida dalam mematikan rumput di rumah. Dan jika ia hanya mencabut rumput maka rumput akan tumbuh lagi. Oleh sebab itu pilihannya adalah menggunakan pestisida. 
Katekese di KUB St. Maria Ratu Rosari Lasiana, Kupang - NTT


Sebagai tanggapan atas sharing itu,  bahwa pada hari Jumat ( 3 Maret 2023) bertempat di Paroki St Yoseph Pekerja Penfui, Uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang saat membawakan rekoleksi kepada kaum biarawan dan biarawati ia menegaskan bahwa umat Katolik yang menggunakan pestisida  dilarang menyambut Tubuh dan Darah Kristus.

Pernyataan Bapa Uskup cukup jelas dan keras sebab, pestisida tidak hanya mematikan rumput tetapi juga semua serangga juga ikut mati dan menurunkan kesuburan tanah sehingga tahun berikutnya tanah menjadi kritis dan tidak bisa diolah lagi untuk menanam.

Maka sebagai aksi nyata dari katekese di hari pertama ini adalah umat KUB St. Maria Ratu Rosari akan menyumbangkan kotak sampah kepada Gereja. Dan semoga di katekese hari pertama ini bisa memantik umat agar bisa hadir di katekese pekan kedua tanggal 14 Maret 2013, pukul 18:30 atau 6:30 menjelang malam dengan subtema kedua "Bumi: Ibu yang sedang Sakit".
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Umat KUB St Maria Ratu Rosari Lasiana Antuasias Mengikuti Katekese APP 2023"