Oe'apot dan Cerita Masa Kecil Generasi Haumeni
Admin Tafenpah
![]() |
Sefri Abi | Dokumen: Tafenpah.com |
Tafenpah.com - Salam jumpa sobat Tafenpahners! Admin percaya bahwasannya kita semua pasti punya kenangan terindah, ketika masih berada di kampung halaman kan?
Kenangan itu bisa dalam bentuk apa. Dalam hal ini, kami yang berasal dari Desa Haumeni, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki kenangan terindah di Oe'apot.
BACA JUGA: Kisah Masa Kecilku Bersama Kakek di Kampung
Apa itu Oe'apot? Oe'apot berasal dari bahasa Dawan yakni: LEDAKAN SUMBER MATA AIR.
Setiap musim hujan, antara bulan Desember - Mei, masyarakat Haumeni akan menyaksikan pemandangan yang luar biasa di sekitar Oe'apot.
Di mana, ledakan sumber mata air kecil-kecilan akan bermunculan di area tersebut.
Menariknya, Oe'apot juga merupakan pusat pemerintahan Belanda pada zaman penjajahan.
Mengingat desa Haumeni merupakan penghasil kayu cendana terbaik di daratan pulau Timor.
Hal itulah yang memicu perhatian travelling sekaligus ekspansi Belanda di desa Haumeni.
Sayangnya, letak geografis yang miring dan berbukit-bukit, alhirnya Belanda memindahkan pusat pemerintahan Belanda di kota Kefamenanu hingga saat ini.
Sekadar Bernostalgia
Bulan Maret 2022, Admin Tafenpah liburan di kampung halaman.
Di waktu senggang, admin kembali bernostalgia di lokasi Oe'apot yang telah meninggalkan sejuta kenangan masa kecil.
Selain kenangan saat masih bersama dengan almarhum adik Admin Tafenpah yang telah berpulang pada tanggal 6 Maret 2022.
Ini bukan pledoi atau pembelaan ya, tapi ini tentang sesuatu yang tak bisa dikatakan oleh seseorang yang kehilangan salah satu anggota keluarganya.
Terlepas dari itu, sejauh mata memandang segalanya tampak hijau di Oe'apot.
Keindahan itu seketika mengobati sayap-sayap patah dari Admin akan kepergian adik bungsu kepada pangkuan Bapa di Surga.
Posting Komentar untuk "Oe'apot dan Cerita Masa Kecil Generasi Haumeni"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat