Terima Kasih untuk Diri Ini
Penulis: Fredy Suni
![]() |
Hasil olahan dari Canva. Dokumen Tafenpah.com |
Tafenpah.com - Setiap orang punya pengalaman suka dan duka dalam situasi apa pun. Dalam setiap peristiwa, terlebih yang benar-benar sulit kita hadapi, di situlah kita mengalami pergolakan batin.
Memang, situasi demikian tidaklah menyenangkan bagi kita.
Namun, bagaimana pun juga, roda kehidupan terus berjalan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kita butuh keberadaan orang lain sebagai teman curhat atau sekadar ber-say-hello.
Dalam fase ber-say-hello, kita pun mendapatkan insight atau pun masukan yang berharga dari lingkungan yang positif.
Lingkungan positif itu ada dalam keluarga kita. Sebaik dan seburuk apa pun keluarga kita, di situlah rumah yang paling menyenangkan di bumi ini.
Lebih daripada itu, kitalah yang mengendalikan diri sendiri, bukan orang lain.
Inilah kekuatan supnatural atau dalam ilmu Filsafat Kosmologi adalah kekuatan METAFISIKA.
Apa itu METAFISIKA? Artinya; segala sesuatu yang melampaui batas kemampuan diri kita.
Kehadirannya tidak kelihatan, tetap auranya kita rasakan. Makanya, dalam bidang spiritual (Kepercayaan) kita disebut ROH KUDUS.
Sesuatu yang hadir menyapa, menyemangati, dan memberikan ketenangan batin.
Ketika kita sudah melewatinya atau pun sedang berjuang untuk mendapatkan itu, kita pun harus percaya pada diri sendiri dan Sang Kreator atau Pencipta.
Untuk itu, mari kita berterima kasih pada diri sendiri. Mari, katong melangkah dengan harapan akan hari esok dan lusa yang lebe (lebih) bae (baik).
Catatan: Katong, su, lebe, bae adalah sejumlah diksi khas daerah NTT.
Salam literasi | Instagram: @Literasi_Tafenpah, @Suni_Frederikus |Email: Tafenpahtimor@gmail.com
Posting Komentar untuk "Terima Kasih untuk Diri Ini"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat