 |
Ilustrasi gambar dari Kabarbesuki |
Penulis: Sesmi Permatasari | Editor: Fredy Suni
Tafenpah.com - Merahnya Cahaya yang datang dari ufuk Senja...
Membuat hatiku selalu tak karuan
Memandang Langit yang tak lagi bermunculan bintang-bintang...
Bahkan Mentari Fajar tak dapat menghangatkan kerinduanku yang beku padamu . . .
Mentari berilah aku waktu
Waktu untuk menjelaskan semuanya..
Bahwa aku sangat merindu, rindu atas keindahan cahaya yang sudah kau timbulkan....
Ingin memeluk bintang dan berdoa aku sangat Merindukanmu...
Rindu kau selalu menyiksa Dahagaku ..
Menyiksa jiwaku
Menyiksa batinku...
Hasrat yang selalu terpendam ingin selalu melepaskannya ..
Tetapi mentari tidak pernah menyambut itu...
Apakah kerinduan ini hanya untuk mentari?
Atau mentari untuk kerinduanku?
Location:
Palembang, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Selamat berliterasi!!! Frederikus Suni
Manusia berevolusi meninggalkan nama dan karya. Tafenpah portal kearifan lokal budaya Indonesia, khususnya Etnis Dawan Timor, Nusa Tenggara Timur bertransformasi demi mencerahkan sekaligus merawat indahnya kearifan lokal budaya nusantara bagi dunia ||
Hobi; Travelling, Fotografi, Membaca, Menulis, Kontemplasi, dan selalu kepo akan perkembangan algoritma teknologi.
Saya berasal dari Desa Haumeni, kampung perbatasan Indonesia dan Timor Leste, tepatnya di Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (Kefamenanu), Provinsi Nusa Tenggara Timur/NTT ||
Saat ini menjadi Kreator Konten profesional di LombokInsider.com (Jaringan Promedia Teknologi Indonesia) ||
Temukan saya juga di portal pribadi lainnya; Pahtimor.com dan HitzTafenpah.com ||
Mari, kita saling berinvestasi, demi kebaikan bersama ||
Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com ||
|| Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group
Posting Komentar untuk "Mentari Kerinduanku"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat