Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menikmati Bosphorus Cruise di Istanbul

Keindahan Bosphorus Cruise Istanbul, Turki. Foto oleh: Tonny Syiariel

Penulis: Tonny Syiariel

(Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA)

Tafenpah.com - Nama Selat Bosphorus tidak hanya terkenal di Turki, tetapi juga di seluruh wilayah Mediterania. Betapa tidak, selain memisahkan Turki bagian Eropa dan bagian Asia, selat sepanjang 30 km ini juga lah yang menghubungkan Laut Marmara dan Laut Hitam. Dan kunjungan ke Istanbul- Turki jelas tidak akan sempurna tanpa pernah menyusuri selat ini di atas sebuah cruise.


Bosphorus Cruise, begitulah sebutan untuk wisata di selat terkenal itu, bisa dibilang sebagai salah satu highlight dari setiap perjalanan wisata ke Istanbul, metropolis yang terletak di antara dua benua itu. Pengalaman pesiar dengan kapal itu menyajikan suatu pemandangan fantastis yang pasti sulit dilupakan.


Coba saja bayangkan, di belahan dunia mana, Anda bisa melayari sebuah selat di antara dua benua – Eropa dan Asia. Apalagi di kedua sisinya dihiasi deretan bangunan dengan arsitektur mengagumkan. Baik bangunan bergaya Eropa maupun yang kental dengan ciri khas arsitektur Ottoman.


Sebagai kota terbesar dan sekaligus destinasi wisata nomor satu di Turki, kota Istanbul terkenal dengan banyak sekali objek wisata menarik yang selalu menyedot banyak kunjungan wisatawan. Menariknya, bila mengikuti Bosphorus Cruise, Anda pun bisa menyaksikan sebagian objek wisata tersebut dari atas kapal.


Paket wisata ini banyak ditawarkan di berbagai situs perjalanan wisata ternama. Selain itu, informasi soal paket wisata ini pun dengan mudah Anda dapatkan dari hampir semua concierge di hotel-hotel besar di Istanbul. Maklum saja, Bosphorus Cruise adalah salah satu wisata yang paling populer di sana.


Aneka pilihan paket cruise juga tersedia. Mau sekedar menikmati pemandangan atau ‘Bosphorus Sightseeing Cruise’ maupun paket yang lebih eksklusif seperti ‘Bosphorus Dinner Cruise’. Bahkan Anda pun bisa menggunakan kapal ferry yang berada di Dermaga Galata, persis di seberang Masjid Yeni.

Masjid Ortakoy. Foto: Tonny Syiariel

Akan tetapi, jika datang bersama rombongan, tentu saja biasanya menggunakan ‘private boat’ (chartered boat), yakni kapal yang disewa secara pribadi. Tidak digabungkan dengan grup wisatawan lainnya. Dan layanan yang diberikan pun disesuaikan dengan program acara yang telah diatur sebelumnya.


Dalam suatu perjalanan kembali ke Istanbul, saya sekali lagi mengikuti Bosphorus Sightseeing Cruise. Di dermaga Kabatas yang terletak tidak jauh dari Masjid Dolmabahce, beberapa kapal terlihat telah bersandar dan siap mengantar grup wisatawan yang mulai tiba.


Kali ini grup kami lebih beruntung. Sebuah kapal berukuran cukup besar telah bersandar dan siap mengantar kami berpesiar di Selat Bosphorus. Ternyata hanya grup kami yang naik di kapal berkapasitas sekitar 100 itu. Alhasil, semacam ‘private boat’ saja.


Pagi itu memang tidak terlalu banyak rombongan tour yang datang. Sementara di puncak musim panas, kadang sebuah kapal yang disewa agen setempat digunakan bersama oleh 2 - 3 grup sesuai kapasitas maksimum dari kapal.


Tidak perlu menunggu lama, setelah kami semua naik, kapal pun mulai bergerak. Semua penumpang pun segera bergegas mencari posisi terbaik untuk menikmati perjalanan tidak terlupakan di Selat Bosphorus ini. Kamera-kamera pun siap dibidik.


Ketika kapal mulai berlayar menyusuri sisi Eropa, kami pun terpukau oleh keindahan deretan bangunan mewah, istana indah, rumah-rumah di pebukitan dan tepi laut. Wow! Belum lagi kapal-kapal kecil berwarna putih yang berlabuh di sepanjang pesisir selat kian menambah pesona sisi Eropa. 


Bangunan pertama yang langsung membuat kami terpesona tidak lain adalah Dolmabahce Palace. Inilah istana yang pernah berfungsi sebagai pusat administrasi utama Kekaisaran Ottoman dari tahun 1856 hingga tahun 1922. 

Benteng Rumeli Hisari. Foto: Tonny Syiariel

Istana megah berwarna putih gading itu berdiri di distrik Besiktas dan persis menghadap Selat Bosphorus. Dolmabahce juga merupakan istana terbesar di Turki dengan luas mencapai 45,000 meter persegi. Gaya arsitekturnya merupakan paduan Barok, Rococo dan Neoklasik.


Belum juga bayangan Istana Dolmabahce menghilang, kapal kami telah berada di depan sebuah istana lainnya. Tidak salah, bangunan yang kini merupakan sebuah hotel berbintang lima itu dulunya adalah Ciragan Palace.


Setelah direstorasi, istana indah ini kini tampil makin berkilau di bawah bendera Hotel Kempinski, yakni bagian dari sebuah jaringan hotel internasional terkemuka di dunia. Konon kamar kategori Sultan’s Suite di hotel ini sekitar 15 ribu dolar per malam! 


Dan persis sebelum mencapai Bosphorus Bridge, berdiri dengan anggunnya Masjid Ortakoy. Masjid ini sangat terkenal karena lokasinya yang strategis di dekat jembatan. Masjid Ortakoy dan Jembatan Bosphorus tampil di banyak kartu pos indah yang merepresentasi pesona Selat Bosphorus.


Sementara itu, Bosphorus Bridge sendiri adalah salah satu daya tarik wisata yang mengagumkan. Inilah satu dari tiga jembatan gantung yang membentang di atas Selat Bosphorus. Jembatan ini menghubungkan wilayah Ortakoy di sisi Eropa dan Beylerbeyi di bagian Asia.


Setelah melewati jembatan Bosphorus yang membentang sepanjang 1,560 meter itu, sebuah kastil di atas bukit segera menarik perhatian. Itulah Rumeli Hisari, sebuah kastil yang berdiri kokoh di distrik Sanyer dan masih berada di sisi Eropa.

Bosphorus Cruise dan Bosphorus Bridge

Rumeli Hisari yang juga dikenal sebagai Kastil Rumelia sejatinya merupakan sebuah benteng yang dibangun Sultan Utsmaniyah Mehmed II sebelum penaklukan pasukannya atas Konstantinopel. Benteng ini digunakan untuk mengawasi armada Byzantium yang berhubungan dengan sekutunya dari utara. 


Kapal kami kemudian berputar balik dan mulai menyusuri tepian sisi Asia dari Selat Bosphorus. Berbagai restoran dan kafe berkelas berderet di sisi ini. Menyajikan suatu pemandangan memesona ke arah sisi Eropa. 


Namun, sebuah bangunan besar kembali menarik perhatian sebelum kapal kami mencapai Jembatan Bosphorus. Bangunan megah yang ikut menarik titik fokus kamera semua penumpang ke arahnya. Mau tahu namanya? Persis, inilah Beylerbeyi Palace!


Beylerbeyi Palace, istana indah yang berdiri di sisi Asia itu, dibangun oleh Sultan Abdulaziz antara tahun 1861 – 1865. Pada masanya, Beylerbeyi digunakan sebagai kediaman musim panas Kesultanan Utsmaniyah.


Perjalanan wisata di Selat Bosphorus yang berdurasi sekitar 1 jam itu berakhir begitu cepat. Sebelum kapal kami sampai di wilayah Uskudar (Asia), kapal kami menyeberang kembali ke sisi Eropa. Kembali ke dermaga Kabatas di sisi Eropa.


Sungguh suatu perjalanan wisata yang mengesankan. Dan sesaat setelah turun di dermaga, kami masih termangu. Seakan baru tersadar dari sebuah mimpi. Atau seperti komentar seorang penumpang, “Bak habis menonton sebuah film dokumenter di Discovery Channel”.  Judulnya tentu saja “Amazing Cruise along Bosphorus Strait”.

***

Jakarta, 14 Januari 2022

Tonny Syiariel (Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA)



Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Menikmati Bosphorus Cruise di Istanbul"