Caraku Memahami Teori Komunikasi Kontekstual menurut Littlejohn
 |
| Mahasiswa Ilmu komunikasi. Foto; Ist |
JAKARTA, TAFENPAH.com - Komunikasi itu penting dalam kehidupan manusia. Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi, saya mulai tahu sedikit demi sedikit sejarah teori komunikasi, terutama dalam hal ini, saya melihat teori komunikasi dari aspek KONTEKSTUAL-nya menurut Littlejohn yang membaginya menjadi 4 teori yakni;
A. Teori Komunikasi Antarpribadi adalah sesuatu yang sangat penting dan berpengaruh dalam kehidupan manusia. Karena komunikasi ini lebih condong kepada pemahaman antar dua individu yang sedang mengalami peristiwa yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Untuk lebih detailnya, kita bisa melihat padangan dari filsuf Aristotels yakni; Persahabatan itu jauh lebih tinggi dari kepentingan apa pun.
Contohnya; sebagai anak sulung saya memiliki tanggung jawab yang sangat berat dari keluarga yakni membantu biaya pendidikan adik-adik saya. Maklum orangtua saya adalah petani yang pas-pasan secara finansial. Ditambah lagi usia ayah saya yang sudah semakin tua. Makin memperkeruh dan memberatkan tanggung jawab saya. Akan tetapi, mau tidak mau, saya harus melanjutkan tongkat estafet dari ayah saya.
Pada suatu hari, saya menerima telpon dari adik saya terkait biaya sekolahnya yang belum beres. Jika administrasinya belum beres, maka ia tidak bisa mengikuti ujian.
Saya pun menelpon sahabat saya. Puji Tuhan sahabat saya mau meminjamkan sejumlah uang dengan jaminan bahwa saya harus mengembalikan pada bulan depan pas gajian.
Saya pun tidak keberatan dengan persyatan dari sahabat saya. Akan tetapi, tak disangka-sangka, sahabat saya menyatakan bahwa sudah fred kamu pakai saja uang tersebut. Anggap saja itu adalah bantuan kecil saya untuk kamu yang selama ini sudah sangat membantu saya.
Pendekatan kontekstual ini mencerminkan adanya ikatan emosiaonl antara saya dan sahabat saya. Meskipun kami lahir berbeda rahim. Tapi, makna kehidupan bersama itu jauh lebih penting dari apa pu. Semakna dengan ungkapan dari salah satu petintu asal Filipina Manny Paquiao bahwa semua orang itu penting. Tanpa mereka saya tidak bisa berbuat apa-apa.”
B. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang tercipta dalam kelompok tertentu. Model komunikasi ini sudah sangat kompleks. Karena melibatkan perpaduan lintas profesi, budaya, pendidikan, dll.
Komunikasi di sini akan menjadi satu arah jika setiap anggota kelompok memahami tujuan dari berdirinya kelompok tersebut.
Contohnya: Kelas malam Ilmu Komunikasi berjumlah kurang lebih 40-an orang. Ketua kelas kami adalah Kris. Selama di sini kami memiliki satu tujuann yakni lulus tepat pada waktunya dari Universitas Dian Nusantara.
Perbedaan budaya, karakter, latar belakang keluarga, pendidikan dan pandangan tidak mengeleminasi makna dari komunikasi itu sendiri sebagai jembatan perbedaan.
Komunikasi dikatakan sebagai jembatan penyeberangan karena memuat visi dan misi dari perjalanan kami yang unik dan berbeda pula. Bahasa komunikasi yang terjalin di Grup WhatsApp pun lebih fleksibel. Artinya kami menggunakan bahasa gaul. Lebig tepatnya adalah bahasa kawula muda Jakarta ‘Lu, gua, dll.”
Jujur, awalnya saya tidak nyaman dengan bahasa tersebut. Tapi, demi menghargai dan masuk dalam kelompok tersebut, saya pun akhirnya bisa mengikuti gaya komunikasi bersama rekan mahasiswa lainnya.
C. Komunikasi Organisasi adalah komunikasi yang berorientasi pada pencapaian organisasi. Artinya organisasi itu mencakup visi, misi dan bahasa khas dari organisasi tersebut.
Contohnya; Saya bekerja di Lembaga Komunikasi dan Informasi (LKI) Partai Golkar, khususnya DPD Golkar Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Komunikasi khas yang terjalin di LKI adalalah bahasa politik. Beruntung background pendidikan saya sebelumnya adalah ilmu Filsafat. Jadi, soal politik saya sudah terbiasa dan bisa mengikuti ritme permainananya.
Selain itu sebagai blogger nasional, saya kerap menulis topik terkait dengan politik tanah air dan mancanegara. Untuk itu, ketika saya diminta untuk masuk dalam LKI Partai Golkar, tentunya sebagai mahasiswa saya sangat senang. Karena selain mendapatkan ilmu dari Kampus, saya bisa praktekin di lapangan sekaligus menjalin hubungan dengan berbagai figur publik di daerah saya maupun tanah air ini.
Komunikasi organisasi juga menyangkut kode etik yang terjalin di dalamnya. Semua anggota organisasi harus patut dan tunduk kepada penguasa tertinggi dalam hal ini Pak Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum DPP Partai Golkar.
D. Komunikasi Massa adalah model komunikasi yang bernagkat dari kehidupan massa itu sendiri. Di mana ketika kita berbicara terkait massa, tentunya ini cakupan sangat luas. Tapi, saya mempersempit yakni komunikasi kita sebagai warga Indonesia.
Sebagai warga Indonesia model komunikasi kita tentunya adalah bahasa Indonesia dan juga bahasa daerah dari mana kita berasal.
Yang perlu kita bedakan di sini adalah tahu menempatkan diri dalam berkomunikasi. Artinya ketika berada di tempat formal kita pun harus beradaptasi dengan komunikasi yang ada di dalamnya. Sebaliknya kita pun akan mengikuti gaya komunikasi yang ada di daerah kita.
Contohnya; Dalam pertemuan formal bersama rekan-rekan blogger KOMPASIANA, kami menggunakan komunikasi yang santai dan santun. Komunikasi ini hanya terjalin jika setiap dari kita memiliki kepekaan dalam melihat situasi di mana kita berada.
Lebih tepatnya saya melihat kondisi ini sebagai komuniksi ruang dan waktu. Artinya penggunaan bahasa Indonesia dalam kondisi apa pun dan di ruang mana pun pasti sama. Baik generasi yang dulu hingga sekarang dan nanti.
Posting Komentar untuk "Caraku Memahami Teori Komunikasi Kontekstual menurut Littlejohn"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat