Samice dan Claudio: kesuksesan itu Butuh Proses
Ilustrasi gambar dari Liputan6.com |
TAFENPAH.COM - "Lebih muda memenangkan medali emas dalam pesta terakbar Pekan
Olahraga Nasional (PON) XX Papua, ketimbang mempertahankannya. Ujar Claudio F.
Nenobesi, peraih medali emas dari cabang olahraga karate Kumite kelas 84kg, dalam acara
“Bincang Kampus Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-93 tahun 2021” dengan tema
“Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh Bersama,” secara virtual. Senin (01/11/2021).
Acara ini dipandu oleh Kornelia Johana Dacosta, M.I.Kom (Kabiro Humas Undira) dan
rekannya, Sekar Ayu Putri Santoso, S.Ikom.
Hadir pula dalam acara tersebut, Prof. Suharyadi. MS (Rektor Universitas Dian Nusantara),
Samice Juvita Kerlin Mou (Peraih medali emas cabang olahraga karate Kumite over 68kg),
Noor Irwan Sasat Santoso (Pencinta Lingkungan dan Satwa Papua) beserta mahasiswa
Universitas Dian Nusantara dan tamu undangan lainnya.
Kesuksesan itu Butuh Proses
Ilustrasi gambar dari Merdeka.com |
Jika kesuksesan ibarat imajinasi, siapa pun pasti sudah meraih kesuksesan itu sendiri.
Memang, sukses bukan hanya terletak pada karier, pendidikan, keluarga yang harmonis
maupun usaha. Tapi, kesuksesan terbesar bagi setiap orang adalah kehidupan.
Kehidupan telah memberikan segalanya bagi Samice dan Claudio. Pemikiran ini berangkat
dari pertanyaan Sekar Ayu Putri Santoso terkait suport sistem dari kedua atlet berprestasi asal
negeri Matahari terbit, Papua.
Claudio dan Samice menyakini bahwasannya salah satu suport sistem yang mempengaruhi
kehidupan mereka adalah Alkitab. Selain orang tua mereka.
Tentu saja, di balik kesuksesan mereka, ada proses yang sangat panjang. Mereka pun pernah
gagal pada episode sebelumnya. Akan tetapi, apakah mereka pasrah dengan keadaaan? Tentu
saja tidak! Sebab, mereka sudah memiliki kompas, arah, pijakan untuk terus melangkah.
Inilah makna sumpah pemuda bagi kedua atlet berprestasi di ajang Pon XX Papua. Untuk
melengkapi pernyataan dari kedua atlet peraih medali emas tersebut, moderator Kornelia
Johana Dacosta mengutip quotes inspiratif sekaligus membakar hadirin yakni “ Jangan tanya
apa yang diberikan negera padamu. Tapi, tanyalah pada dirimu sendiri, apa yang sudah kamu
berikan untuk negara” – John F. Kennedy (Mantan presiden Amerika Serikat).
Tidak sampai di situ, moderator memberikan kesempatan kepada narasumber lainnya, Noor
Irwan Sasat santoso, selaku Pencinta Lingkungan dan Satwa Papua untuk membawa
imajinasi hadirin menuju panorama alam dan Papua yang sangat menakjubkan.
Sejauh mata memandang, segalanya tampak menakjubkan di balik layar Zoom milik
Universitas Dian Nusantara. Bagaimana tidak? Dengan gaya santai, Irwan mengisahkan
bagaimana perjuangannya dalam menyadarkan masyarakt Papua untuk mencintai dan
melestarikan budaya sekaligus burung Cendrawasih sebagai icon Papua di mata nasional
maupun internasional.
Melalui vlognya, Irwan selalu mengkampanyekan pentingnya kesadaran masyarakat Papua
dan siapa pun untuk ikut merawat lingkungan serta melestarikan hewan khas dari Papua.
Meskipun Irwan sebagai diaspora (perantau) tapi jiwa nasionalismenya sangat kuat di tanah
Papua. Demikian kita pun pasti bisa merawat dan melestarikan kearifan lokal dari mana kita
berasal.
Posting Komentar untuk "Samice dan Claudio: kesuksesan itu Butuh Proses"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat