 |
Topeng percintaan. Pexels.com |
Oleh: MRKS
Aku hanya bisa menatap
Wajahmu dari balik topeng pujaanmu
Meski di balik topeng ini
Ada aliran air mata pilu
Kala kau mencintai topengku yang sesungguhnya
Hanyalah pakaian yang ku pahat di kaki
Ragu
Dan tangisan ini hanyalah pengganti lagu tidurmu
Di waktu tertentu
Ah…
Mengapa malam tertawa
Kala topeng kupakai…,?
Bukankah ini kecintaanmu yang ramai
Seperti biang lala melukis tawa
Kala kita menaiki
Dan ceriaku hanya penutup peti tangis pagi.
Aku hanya bisa memohon…
Jangan kau lepas topeng ini!
Pada riak pohon
Nanti tangismu menari pada tembok keraton.
Kau tak akan suka padaku yang sesungguhnya!
Sebab cintamu adalah topeng
Yang aku punya.
Frederikus Suni Redaksi Tafenpah
Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia ||
Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. ||
Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia.
Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat.
Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider.
Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com
Saya juga menerima jasa pembuatan Website ||
Media sosial:
YouTube: TAFENPAH GROUP ||
TikTok: TAFENPAH.COM ||
Instagram: @suni_fredy ||
Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ ||
WhatsApp: 082140319973 ||
Email: tafenpahtimor@gmail.com
Posting Komentar untuk "Topeng"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat