Jeritan Hati Sang Bunda

Jeritan hati sang bunda.Pixabay.com


Tangisan kalbu menyayat hati

Seperti kegelapan pada warta Yohanes

Yang mengguncangkan hati dalam rahim

Mengapa…..?


Mengapa hal ini terjadi padaMu

Saat teriakan memecah sunyi

Sementara diam terus berdaya

Hingga datang senja menjemput

Dan kutemui kau masih setia menanti sengsara


Ku tatap wajahMu penuh mesra

Lalu kesunyian menghalauku dalam diamMu

Kutegur dalam syair sendu 

Tatkala tetes-tetes darah mengukir dosa

Dan jejak-jejak air mata pada pipiMu


Isak tangis tak mampu mengobati

Hanya sebaris harap yang tertuang

Membopong derita dalam rahim

Hingga kuikut karena cintaMu


Adakah kau berantah?

Dan sesekali berteriak pada perlawanan?

Kau tak mampu


Kau tak mampu menulis dosa

Karena dalam kata terselubung cinta

Cinta pada dosa manusia

Yang takkan pudar ditelan masa


Martinus Tumanggor


TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Jeritan Hati Sang Bunda"