PMKRI Cabang Kefamenanu: Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Harus Dikaji, Jangan Bangkitkan Luka Sejarah

Penulis : Denisius Oki 

Yohanes Niko Seran Sakan. Tafenpah.com

TTU, Tafenpah.com - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kefamenanu Sanctus Yohanes Don Bosco melalui Presidium Gerakan Kemasyarakatan, Yohanes Niko Seran Sakan, menegaskan bahwa wacana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto harus dikaji secara kritis dan mendalam agar tidak menimbulkan luka sosial di tengah masyarakat.

Dalam keterangannya kepada media pada Sabtu (8/11/2025), Niko menilai bahwa meskipun di bawah kepemimpinan Soeharto Indonesia pernah mengalami stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi, namun hal itu dibangun di atas dasar represi, pembungkaman kebebasan, serta praktik korupsi yang terstruktur.

“Rezim Orde Baru meninggalkan jejak kelam berupa pelanggaran HAM, ketimpangan sosial, dan budaya politik yang sarat dengan kolusi dan nepotisme. Mengangkat Soeharto sebagai pahlawan justru berpotensi mengaburkan batas antara kekuasaan yang menindas dan perjuangan yang membebaskan,”ujarnya.




Lebih lanjut, Niko menekankan bahwa setiap kebijakan pemerintah, terutama yang berkaitan dengan penghargaan terhadap tokoh bangsa, harus memiliki pertimbangan sosial yang matang agar tidak menyinggung perasaan korban sejarah dan keluarga mereka.

“Harapan saya, setiap kebijakan tentunya harus memiliki dampak sosial yang positif. Jangan sampai kebijakan dalam memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto justru membangkitkan kembali sensitivitas dan luka kelam pada masa Orde Baru,”tegasnya.

PMKRI menilai, gelar Pahlawan Nasional adalah penghormatan tertinggi bagi mereka yang memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kebebasan, bukan bagi mereka yang meninggalkan catatan kelam dalam sejarah bangsa. Karena itu, PMKRI mendesak agar pemerintah bersikap arif dan berhati-hati dalam setiap keputusan yang menyangkut memori kolektif rakyat Indonesia.

“Bangsa yang besar bukanlah bangsa yang melupakan sejarah, tetapi bangsa yang berani menatap sejarahnya dengan jujur,”pungkas Niko.
TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "PMKRI Cabang Kefamenanu: Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Harus Dikaji, Jangan Bangkitkan Luka Sejarah"