Tafenpah sebagai Laboratorium konten kearifan lokal budaya Indonesia, khususnya Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Melalui kajian mendalam seputar kearifan lokal budaya Atoin Meto (Suku Dawan Timor) Indonesia Barat, tepatnya di wilayah NTT diharapkan ikut meningkat kesadaran generasi muda untuk selalu mencintai nilai-nilai Kebhinekaan.
Kerja sama publikasikasi melalui:
Youtube : Perspektif Tafenpah ||
TikTok : @tafenpah.com ||
Instagram : @suni_fredy | @perspektiftafenpah
Ketiga model komunikasi adat suku Dawan Timor (Atoin Meto) tersebut, umumnya dipakai oleh masyarakat kabupaten Timor Tengah Utara yang merupakan basis atau pusat kehidupan sosial dan budaya etnis Dawan Timor Barat Indonesia dalam berbagai acara formal.
Di balik penyambutan sang Yubilaris dengan berbagai ritual adat, kehadiran imam baru dari bumi Salu - Miomaffo - Kuluan Maubes juga membawa semangat serta inspirasi di tengah kehidupan sosial bermasyarakat Atoin Meto di abad ke-21.
Karena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi abad ke-21 tidak serta merta memudarkan semangat hidup membiara dari generasi muda Atoin Meto.
Semangat inilah yang mendorong Wakil Bupati TTU, Kamillus Elu, S.H turut berinisiatif dalam akselerasi penyambutan kembalinya sang Yubilaris, setelah sekian lama, dirinya pergi mencari ilmu dan pengalaman yang akan memudahkan karya pelayanannya di tengah pluralisme umat.
In Nfain Nem Ntek Nekseonbanit Merepresentasikan Kekayaan Budaya dan Sastra Atoin Meto
Wakil Bupati TTU Kamillus Elu, S.H ketika menerima Pater Arnoldus Yansen Feka, CMF. Foto: LintasBiinmaffo/TAFENPAH.COM
Motto tahbisan Pater Arnoldus Yansen Feka, CMF juga terinspirasi dari Injil Lukas 17:15-16.
Di balik motto tahbisan tersebut, sebenarnya tersimpan kekayaan makna simbolik dalam komunikasi adat Atoin Meto.
Di mana, In Nfain Nem Ntek Nekseonbanit bermakna sebagai ungkapan rasa syukur dari Pater Arnoldus Yansen Feka, CMF kepada Allah Tri Tunggal Maha Kudus yang dialirkan melalui berbagai kontribusi positif dan membangun dari seluruh masyarakat kabupaten Timor Tengah Utara, terlebih keluarga besarnya.
Selain itu, Pater Arnoldus Yansen Feka, CMF secara simbolik juga menyampaikan terima kasih kepada Kongregasi Misionaris Putra Hati Kudus Bunda Perawan Maria atau Misionaris Claretian.
Karena melalui Kongregasi CMF tersebut, Pater Arnoldus Yansen Feka mendapatkan bimbingan dari para formator (Imam sekaligus guru spiritual, dosen, sahabat ) seperjuangannya di berbagai rumah formasi/pendidikan calon imam.
In Nfain Nem Ntek Nekseonbanit juga merepresentasikan bagaimana sastra Dawan dalam kondisi apa pun memiliki kedudukan vital/penting dalam pembentukan karakter dan jati diri setiap generasi Atoin Meto.
Maka tepatlah, apa yang diajarkan oleh filsuf kebudayaan berpengaruh abad ke-20 yakni Ernst Cassirer.
Filsuf Ernst Cassirer mengatakan salah satu cara yang ampuh dan penting dalam mempelajari budaya sesama adalah pertama - tama kita harus mendekati seseorang melalui kebudayaannya. Karena pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial dan budaya. Artinya makhluk yang hidup dan dalam melalui unsur-unsur kebudayaan itu sendiri.
Suasana penyambutan Pater Arnoldus Yansen Feka, CMF di KM 9 Kefamenanu sebelum menuju Paroki St Antonius Padua Sasi. Foto: LintasBiinmaffo/TAFENPAH.COM
Ilham atau inspirasi dari filsuf Ernst Cassirer tersebut, juga mengajarkan kepada kita bahwasannya setinggi apa pun latar belakang pendidikan, status sosial, pangkat, jabatan dalam kehidupan bermasyarakat, kebudayaan setempat memainkan peran penting dalam seluruh proses kehidupan kita, khususnya Atoin Meto.
Berkaca dari inspirasi tersebut, TAFENPAH juga menyadari 'Hic Et Nunc (Di Sini dan Sekarang).'
Artinya; pemikiran filsafat Stoikisme dari Marcus Aurelius yang kemudian menjadi bahan meditasi sekaligus kerangka berpikir Martin Heidegger dalam karyanya 'Ontologi, Eksistensialisme, dan Fenomenologi.'
Dalam konteks kehadiran atau kembalinya Pater Arnoldus Yansen Feka, CMF di bumi Biinmaffo (kabupaten Timor Tengah Utara), TAFENPAH menginterpretasikannya sebagai DASEIN.
Apa itu DASEIN?
DASEIN sendiri merupakan bagian utama dari kajian filsuf Martin Heidegger yang berarti; keberadaan manusia itu unik dan khas dengan kesadarannya sendiri.
Pater Arnoldus Yansen, Feka CMF bukan hanya sebatas imam. Lebih daripada itu, ia hadir dengan jati dirinya yang unik dan khas.
Kehadiran Pater Arnoldus Yansen Feka,CMF di bumi Biinmaffo juga membawa pesan penting terhadap generasi muda Atoin Meto, agar sejak dini mereka mempersiapkan diri mereka dengan sebaik mungkin.
Karena ke mana pun generasi muda Atoin Meto pergi, pada akhirnya mereka akan kembali berkontribusi terhadap pembangunan kabupaten Timor Tengah Utara (tempat di mana mereka lahir, bertumbuh, dan berproses) menjadi pribadi yang adaptif, inovatif, berdaya saing, tanpa melupakan akar kebudayaannya.
Inilah makna tersembunyi dari motto tahbisan Pater Arnoldus Yansen Feka, CMF yang berbunyi "Dia Kembali Mengucap Syukur, In Nfain Nem Ntek Nekseonbanit."
Profil Singkat Pater Arnoldus Yansen Feka CMF termasuk Keluarga dan Latar Belakang Pendidikan
Berdasarkan data yang TAFENPAH dapatkan dari siaran pers Pemerintah kabupaten Timor Tengah Utara (Lintas Biinmaffo), berikut adalah profil lengkap dari Pater Arnoldus Yansen Feka, CMF hingga latar belakang pendidikan dan siapa saja keluarganya, sebagai berikut;
I. DATA DIRI: Nama Lengkap: RP. ARNOLDUS YANSEN FEKA, CMF Tempat, Tanggal Lahir: Kefamenanu, 15 Januari 1993. Asal Paroki : Sta. Theresia Kefamenanu Ayah : Antonius Feka Ibu : Petronela Dhone Saudara/saudari :
Studi Filsafat di Fakultas Filsafat Unwira Kupang (2008-2011)
Studi Teologi di Universidad Pontificia de Comillas (2019-2024) Lektor-Akolit: Seminari Hati Maria, Kupang (19 Juni 2016) TOP:
Kaul Kekal: Colmenar Viejo, Madrid, Spanyol (17 Oktober 2021) Motto Diakonat: Yesaya 41: 13, Aku kuat karena Dia memegang tanganku. Tahbisan Diakon: Aula Claret, Lasiana, Kupang (22 Februari 2025) Motto Imamat: “Dia kembali mengucap syukur”, Lukas 17:15-16 Tahbisan Imamat: Pu’urere, Ende 24 Oktober 2025 oleh Uskup Agung Ende Mgr Paulus Budi Kleden, SVD. Pentahbiskan tujuh imam Claritian, termasuk Pater Arnoldus Yansen Feka, CMF, berlangsung di Paroki St Marinus Pu’urere Kevikepan Ende.
Demikian ulasan dan informasi dari TAFENPAH pada edisi kali ini.
Sumber rujukan; Siaran Pers Pemerintah kabupaten Timor Tengah Utara
Instagram penulis @suni_fredy dan @tafenpahtimor
YouTube Perspektif Tafenpah
Tiktok @tafenpah.com
TAFENPAH.COMSalam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com
Berbagi
Posting Komentar
untuk "Dia Kembali Mengucap Syukur, Pater Arnoldus Yansen Feka CMF, Wabup TTU Kamillus Elu bersama Masyarakat Menyambutnya dengan Ritual Adat Atoin Meto "
Posting Komentar untuk "Dia Kembali Mengucap Syukur, Pater Arnoldus Yansen Feka CMF, Wabup TTU Kamillus Elu bersama Masyarakat Menyambutnya dengan Ritual Adat Atoin Meto "
Posting Komentar
Diperbolehkan untuk mengutip sebagian materi dari TAFENPAH tidak lebih dari 30%. Terima kasih