Tafenpah sebagai Laboratorium konten kearifan lokal budaya Indonesia, khususnya Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Melalui kajian mendalam seputar kearifan lokal budaya Atoin Meto (Suku Dawan Timor) Indonesia Barat, tepatnya di wilayah NTT diharapkan ikut meningkat kesadaran generasi muda untuk selalu mencintai nilai-nilai Kebhinekaan.
Kerja sama publikasikasi melalui:
Youtube : Perspektif Tafenpah ||
TikTok : @tafenpah.com ||
Instagram : @suni_fredy | @perspektiftafenpah
103 Tahun Perjalanan Sejarah Kota Kefamenanu, Bagaimana Kualitas Pendidikan dan Kehidupan Sosial Atoin Meto di Pintu Perbatasan Indonesia dan Timor Leste?
Parade Terjun Payung dalam rangka memperingati HUT kota Kefamenanu ke-103 tahun. Bagaimana Kualitas Pendidikan dan Kehidupan Sosial Atoin Meto di Pintu Perbatasan Indonesia dan Timor Leste? Ig @pemkab.timortengahutara/Tafenpah.com
TAFENPAH.COM - Kota Kefamenanu (Ibukota) kabupaten Timor Tengah Utara sudah memasuki usia ke-103 tahun. Perjalanan satu abad lebih tersebut, perlu kita maknai sebagai ruang spiritual (masa di mana kita merenungkan kembali jejak peninggalan koloni Belanda), bagaimana dampak positif bagi perkembangan dan kemajuan sumber daya manusia Atoin Meto dalam pusaran zaman.
Sejak tanggal 22 September 1922, pemerintah Belanda telah menjadikan kota Kefamenanu sebagai pusat administrasi politik, ekonomi, hiburan hingga pendidikan.
Dampak positif dari pendudukan bangsa Belanda di tanah Timor Barat, NTT (daerah perbatasan kekuasaan Portugis di bagian Timor Timur yang kini menjadi negara Timor Leste) adalah kemajuan di bidang pendidikan.
Buktinya; hingga kini Kefamenanu sebagai pusat pendidikan masyarakat Atoin Meto (Suku Dawan Timor NTT).
Sebagai pusat pendidikan, masyarakat dari kabupaten tetangga seperti Malaka, Belu hingga Timor Leste juga melanjutkan pendidikannya di kabupaten Timor Tengah Utara yang besok (Senin, 22 September 2025) memperingati HUT kota Kefamenanu ke-103 tahun.
Dampak Negatif Peninggalan Sejarah Penduduk Koloni Belanda di Bumi Biinmaffo
Selain dampak positif dari peninggalan sejarah pendudukan koloni Belanda di bidang pendidikan dan lainnya, tak menutup realita juga, bahwasannya hingga kini dan masa yang akan datang, masyarakat Atoin Meto (penduduk asli pulau Timor Barat Indonesia), juga masih terbelenggu atau terpengaruh dengan sisi negatif di balik peninggalan sejarah kelam bangsa Belanda, di antaranya; ketakutan (aspek psikologis), diskriminasi, kerasnya sistem politik dan budaya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Kendati pun demikian, sejak kabupaten Timor Tengah Utara di bawah kepemimpinan Bupati Falentinus Delasalle Kebo dan Kamillus Elu, secara bertahap, keduanya telah memprakarsai keterbukaan informasi publik.
Langkah kecil dan konsisten dari bupati dan wakil bupati Timor Tengah Utara (TTU) pun mendapat apresiasi di panggung nasional yang diadakan oleh Kompas pada tanggal 11 September 2025.
Penghargaan atau reward tersebut bukan tanpa alasan. Mengingat selama ini, kabupaten Timor Tengah Utara konsisten dalam semangat transparan, responsif, dan berorientasi pada pelayanan publik.
Apresiasi Daerah Peduli Layanan Publik dan Keterbukaan Informasi Kompas TV sebagai Kado Spesial Kabupaten Timor Tengah Utara di HUT ke-103 Tahun
Potretan bundaran Kota Kefamenanu dari udara. TAFENPAH.COM
Penghargaan bergengsi nasional dari Kompas TV kepada kabupaten Timor Tengah Utara juga bertepatan dengan peringatan HUT kota Kefamenanu ke-103 tahun.
Momentum tersebut menjadi cikal bakal peremajaan transformasi digital secara komprehensif atau menyeluruh terhadap segala aspek kehidupan masyarakat Atoin Meto, terlebih di bidang pendidikan.
Pendidikan merupakan kunci utama generasi muda Atoin Meto dalam memahami dinamika dunia.
Maju dan berkembangnya sumber daya manusia kabupaten Timor Tengah Utara merupakan tanggung jawab bersama.
Untuk itu, momentum HUT kota Kefamenanu ke-103 tahun menjadi berkat tersendiri untuk kita semua di bumi Biinmaffo.
Sesuai dengan tema tulisan di atas, TAFENPAH sangat optimis bahwasannya di era keterbukaan informasi publik saat ini, kita diajak untuk selalu menjaga keharmonisan, persatuan, dan kebersamaan sebagai masyarakat Atoin Meto dalam menumbuhkembangkan kesadaran sosial.
Kesadaran sosial melibatkan empati dan perasaan senasib dan seperjuangan anak muda Atoin Meto untuk terus berkarya, guna memajukan kota dan tanah kelahiran kita di semua bidang kehidupan.
Bagaimana Atoin Meto Memaknai HUT Kota Kefamenanu ke-103 Tahun dalam Bidang Pendidikan dan Budaya?
Secara umum, kehidupan Atoin Meto memang selalu berdampingan dengan kearifan lokal budayanya.
Karena di balik kearifan lokal budaya setempat, terdapat semangat mengejar mimpi, dalam konteks bidang pendidikan.
Melalui pendidikan yang baik, kita telah menyiapkan masa depan kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia, khususnya di Lembah Biinmaffo.
Biinmaffo merupakan rumah kita bertumbuh, merajut mimpi, bertukar pikiran, merangkai cerita kebudayaan, melangkah maju dalam iman, budaya, dan pendidikan yang humanis.
Humanisme tidak berpatokan pada etika dan moral. Jauh daripada semangat tersebut, ada hal yang perlu kita perjuangkan bersama yakni di bidang pendidikan, terlebih penguatan karakter dalam menghadapi berbagai tantangan di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Kualitas Pendidikan generasi muda Atoin Meto Timor Barat Indonesia, provinsi Nusa Tenggara Timur terus meningkat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia kabupaten Timor Tengah Utara kita bisa jumpai dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat Indonesia. Di mana, maju dan berkembang Indonesia saat ini, juga tidak pernah terlepas dari kontribusi SDM Atoin Meto (Suku Dawan Timor Barat NTT).
Terlepas dari persoalan di atas, TAFENPAH sebagai rumah literasi Atoin Meto akan terus berupaya untuk merangkum setiap mimpi, guna mendukung program-program penting dari pemerintah kabupaten dan provinsi Nusa Tenggara Timur di berbagai bidang kehidupan.
TAFENPAH: Membahas tentang kearifan lokal, pendidikan, dan budaya dengan perspektif yang unik. Baca lebih lanjut tentang tradisi dan nilai-nilai lokal Atoin Meto dalam pusaran teknologi informasi dan komunikasi abad ke-21.
Selamat merayakan HUT Kota Kefamenanu ke-103 tahun.
TAFENPAH.COMSalam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com
Berbagi
Posting Komentar
untuk "103 Tahun Perjalanan Sejarah Kota Kefamenanu, Bagaimana Kualitas Pendidikan dan Kehidupan Sosial Atoin Meto di Pintu Perbatasan Indonesia dan Timor Leste? "
Posting Komentar untuk "103 Tahun Perjalanan Sejarah Kota Kefamenanu, Bagaimana Kualitas Pendidikan dan Kehidupan Sosial Atoin Meto di Pintu Perbatasan Indonesia dan Timor Leste? "
Posting Komentar
Diperbolehkan untuk mengutip sebagian materi dari TAFENPAH tidak lebih dari 30%. Terima kasih