Memahami Nekseonbanit, Ungkapan Terima Kasih Bahasa Dawan Timor NTT
Penulis : Frederikus Suni
![]() |
Memahami Nekseonbanit, Ungkapan Terima Kasih Bahasa Dawan Timor NTT. Digital Imaging; Frederikus Suni/Tafenpah.com |
TAFENPAH.COM - Nekseonbanit merupakan ucapan "Terima Kasih" dalam kehidupan masyarakat suku Dawan Timor Indonesia, khususnya Atoin Meto yang tinggal di daratan kota Kupang (Ibukota) provinsi Nusa Tenggara Timur, kabupaten Timor Tengah Selatan, kabupaten Timor Tengah Utara hingga wilayah eksklave (distrik Oecusse - Ambenu) negara Timor Leste.
Dalam menjalani kehidupan, kelompok suku Dawan Timor Barat Indonesia menggunakan terminologi atau istilah "Nekseonbanit" untuk mengungkapkan rasa syukur (terima kasih) kepada alam semesta, Tuhan, dan sesamanya.
Ungkapan Nekseonbanit juga merepresentasikan atau mencerminkan kekayaan makna simbolik yang terdapat dalam kearifan lokal budaya Atoin Meto (suku Dawan Timor).
Dalam kajian Ilmu Komunikasi, Nekseonbanit sendiri digunakan kelompok suku Dawan Timor dalam memahami pesan-pesan kebudayaan, terutama ketika mereka menjalin komunikasi lintas generasi.
Komunikasi lintas generasi dalam sistem sosial masyarakat Dawan Timor NTT mencerminkan bagaimana sikap, tindakan, dan perbuatan selalu selaras dengan pedoman atau filosofi Atoin Meto.
Artinya; melalui ucapan terima kasih atau Nekseonbanit, kelompok suku Atoin Meto berusaha untuk melibatkan seluruh pikiranya dalam membangun sekaligus melestarikan nilai-nilai kearifan lokal budayanya.
Budaya merupakan rahim peradaban manusia
Manusia dalam membangun ekosistem persahabatan lintas kebudayaan selalu berpedoman pada nilai-nilai kebudayaannya.
Tanpa sense of culture (rasa kebudayaan), masyarakat Dawan Timor Indonesia tidak akan pernah terlibat dalam sejarah peradaban manusia.
Untuk itu, melalui kesadaran budaya, suku Dawan Timor NTT mencurahkan isi hati dan pikirannya dalam pelestarian budaya nusantara.
Melestarikan nilai-nilai Kebhinekaan, khususnya sejarah peradaban leluhur suku Dawan Timor NTT yang terjawantahkan dalam terminologi Nekseonbanit, juga merupakan bagian dari dukungan nyata masyarakat Dawan dalam kehidupan politik, budaya, sosial, pendidikan yang berada di wilayah terselatan Indonesia, provinsi Nusa Tenggara Timur.
Provinsi Nusa Tenggara sendiri merupakan satu wilayah otonom yang memiliki kekayaan alam dan budayanya.
Kekayaan budaya tersebut juga menceritakan bagaimana proses interaksi dan komunikasi yang dilestarikan secara turun temurun lintas generasi dalam memaknai Nekseonbanit.
Nekseonbanit Menyimpan Kekayaan Komunikasi Kebudayaan
Satu dari sekian banyaknya simbol kebudayaan yang terdapat dalam kearifan lokal budaya Atoin Meto adalah komunikasi verbalnya.
Komunikasi verbal tersebut terdapat dalam istilah Nekseonbanit.
Nekseonbanit Menyimpan panduan hidup masyarakat Atoin Meto dalam menjalin komunikasi.
Rajutan Komunikasi verbal di balik Nekseonbanit juga semakna dengan pandangan dari filsuf kebudayaan Ernst Cassirer.
Di mana, filsuf Ernst Cassirer mengkaji nilai-nilai simbolik sebagai bagian dari penetrasi sosial dalam memahami pesan-pesan kebudayaan dari manusia.
Karena manusia merupakan makhluk sosial sekaligus makhluk budaya.
Artinya; untuk mengenal kehidupan manusia, dalam hal ini masyarakat Dawan Timor NTT, pertama-tama kita harus mengenal simbol kebudayaan.
Melalui simbol-simbol kebudayaan Atoin Meto, tentunya akan mempermudah kita dalam menjalin komunikasi lintas kebudayaan.
Apalagi di era Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan setiap orang bebas bepergian ke mana pun.
Teruntuk masyarakat yang berasal dari luar provinsi Nusa Tenggara Timur yang ingin bepergian ke pulau Timor, dengan mempelajari simbol-simbol kebudayaan Atoin Meto, terutama terminologi atau istilah Komunikasi harian Atoin Meto dapat menjadi modal yang sangat berharga.
Bagaimana tidak, ketika teman-teman ingin menanyakan apa saja kepada masyarakat suku Dawan Timor NTT, dan ketika teman-teman mendapatkan petunjuk, sebagai ungkapan terima kasih, cukup mengatakan Nekseonbanit.
Dalam kesempatan tersebut, masyarakat Dawan Timor NTT akan merasa senang. Karena masyarakat dari luar provinsi NTT bisa berkomunikasi bahasa Dawan.
Meskipun teman-teman hanya mengungkapkan terminologi atau istilah Nekseonbanit, namun di saat itulah terjalin rasa nyaman antar penduduk terbesar wilayah NTT dan para pendatang.
Inilah salah satu keuntungan bagi masyarakat dari luar provinsi NTT yang ingin mempelajari komunikasi harian masyarakat Dawan Timor.
Demikian ulasan singkat mengenai Nekseonbanit dari TAFENPAH.
Posting Komentar untuk "Memahami Nekseonbanit, Ungkapan Terima Kasih Bahasa Dawan Timor NTT "
Posting Komentar
Diperbolehkan untuk mengutip sebagian materi dari TAFENPAH tidak lebih dari 30%. Terima kasih