Firsta Yufi Amarta Putri, Perempuan Pertama Banyuwangi Jawa Timur Raih Putri Indonesia 2025
Penulis: Frederikus Suni
![]() |
Putri Indonesia 2025, Firsta Yufi Amarta Putri asal Banyuwangi Jawa Timur. Gambar Instagram: @firstayap/Tafenpah.com |
TAFENPAH.COM, JAKARTA - Firsta Yufi Amarta Putri, S.M., S.Psi terpilih sebagai Putri Indonesia 2025. Ajang pemilihan kontes kecantikan tertua Indonesia ini berlangsung di Plenary Hall, Jakarta Internasional Convention Center, Jumat (2/5/2025).
Malam puncak pemilihan Putri Indonesia ke-28 ini disiarkan langsung dari studio SCTV Jakarta, Indonesia.
Pemilihan Putri Indonesia 2025 juga dimeriahkan oleh Ari Lasso, Ziva Magnolya, Baim dan Astamara serta host utamanya adalah Choky Sitohang dan Patricia Gouw.
Terpilihnya Firsta Yufi Amarta Putri sebagai Putri Indonesia 2025 merupakan satu pencapaian luar biasa sekaligus kebanggaan dari jutaan perempuan yang berada di tanah air, khususnya di Banyuwangi, Jawa Timur.
Karena peran perempuan atau kaum feminisme Indonesia di abad ke-21 ini semakin mendapatkan ruang kepercayaan yang lebih dari masyarakat di ruang publik.
Jika pada zaman dahulu, R.A Kartini bersama rekan seperjuangannya tidak berkomitmen untuk terus memperjuangkan pendidikan perempuan dan juga kesetaraan gender, mungkin saja saat ini, Firsta Yufi Amarta Putri tidak akan pernah merasakan kebahagiaan, terutama ia terpilih sebagai Putri Indonesia 2025.
![]() | |
|
Terlepas dari kontribusi R.A Kartini terhadap kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki di ruang publik, apa yang Firsta Yufi Amarta Putri dapatkan dari kepercayaan masyarakat Indonesia saat ini, sejatinya merupakan tanggung jawab besar di balik pundaknya.
Karena per hari ini hingga tahun depan, Firsta Yufi Amarta Putri akan menjadi duta di dalam negeri dalam memperjuangkan aspirasi kaum feminisme (perempuan) dalam berbagai aspek kehidupan.
Selain itu, Firsta Yufi Amarta Putri akan mewakili Indonesia dalam berbagai ajang pemilihan kecantikan internasional.
Sebagai publik figur, beban tanggung jawab Firsta Yufi Amarta Putri semakin kompleks.
Kendati demikian, perempuan berusia 23 tahun ini sudah terbiasa dengan rutinitas atau aktivitas kerja yang padat.
Entrepreneur sekaligus mantan juara Raki Jawa Timur 2021 silam tersebut, berkomitmen untuk selalu upgrade dirinya dengan berbagai pengetahuan serta pengalaman baru, demi memajukan literasi bangsa Indonesia melalui berbagai bidang karya pelayanannya.
Sebagai satu-satunya perempuan asal Banyuwangi yang terpilih sebagai Putri Indonesia 2025, ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jawa Timur, termasuk stakeholder internal maupun eksternal yang telah bekerja sama dalam memenangkan dirinya di ajang bergengsi tersebut.
Lulusan S2 Psikologi Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur tersebut juga merasa bangga akan almamaternya yang tak henti-hentinya mendukungnya dengan berbagai cara.
Sebagai pertanggungjawaban atas apa yang Universitas Brawijaya sudah berikan kepadanya, ia bertekad untuk selalu menjaga nama baik serta terus berkontribusi untuk pembangunan karakter generasi muda yang berada di Indonesia.
Karena saat ini, ia sudah mendapatkan akses yang mendukungnya dalam berbagai karya-karyanya.
Putri Indonesia 2025 bukanlah persoalan siapakah yang terbaik dari ratusan perempuan yang sudah berjuang hingga mencapai titik final.
Melainkan, bagi Firsta Yufi Amarta Putri, predikat Putri Indonesia 2025 merupakan jembatan aspirasi dirinya untuk selalu terhubung dengan setiap kalangan.
Karena di balik kepercayaan Yayasan Putri Indonesia, Firsta Yufi Amarta Putri diharapkan sebagai penyambung komunikasi dua arah antara pihak swasta dan pemerintah.
Mari, kita terus mendukung karya-karya nyata dari Firsta Yufi Amarta Putri untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Instagram penulis: @frederikus_suni
Tiktok: @tafenpah.com
YouTube: Perspektif Tafenpah
Posting Komentar untuk "Firsta Yufi Amarta Putri, Perempuan Pertama Banyuwangi Jawa Timur Raih Putri Indonesia 2025"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat