Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aku dan Lalamove, Cerita Harian Seorang Kurir

Penulis: Frederikus Suni

Aku dan Lalamove, Cerita Harian Seorang Kurir. Sumber/foto: Tafenpah.com

Tafenpah.com - Setiap profesi punya kelebihan dan kekurangan. Ibarat dua sisi mata koin, yang selalu melekat dan tak bisa dipisahkan oleh apapun.


Aku dan Lalamove merupakan rangkaian cerita harianku sebagai seorang kurir di tengah kehidupan kota metropolitan Jakarta.


Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia, menekuni profesi sebagai kurir Lalamove dapat menambah insight atau pengalaman-pengalaman baru seputar komunikasi dengan customer atau pelanggan.


Komunikasi timbal balik sebagai kurir Lalamove dapat dilihat dari tiga elemen, yakni: pihak penyedia Lalamove, kurir, dan pelanggan.


Lalamove

Lalamove merupakan perusahaan layanan antar dan jemput barang dari pihak penjual kepada pembeli.


Lalamove memiliki tagline atau spirit 'PENGIRIMAN INSTAN 24/7.' Artinya dengan seiringan pertumbuhan industri ekonomi kreatif di era revolusi industri 4.0 dan kini beralih ke era society atau keterhubungan (revolusi industri 5.0) yang berbasiskan pada kekuatan super jaringan internet, tentunya memudahkan pelaku UMKM dan industri dalam skala besar untuk melakukan transaksi jual-beli barang yang sangat menguntungkan.

Lalu siapa saja yang berhak untuk menggunakan jasa layanan Lalamove?


Yang pasti, Lalamove terbuka untuk setiap orang, termasuk pekerja kantoran, bisnisman, pelajar/mahasiswa, tenaga pendidik, dan siapa saja yang sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Apa saja persyaratan untuk bergabung dengan Lalamove?


Sesuai dengan pengalamanku, untuk bisa menggunakan aplikasi Lalamove adalah sebagai berikut:


1. Driver/kurir harus memiliki kendaraan roda dua (motor), mobil, dan sejenisnya.


2. Calon Driver harus memiliki KTP

3. Memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM)

4. STNK motor dan mobil


Bagaimana cara pendaftarannya?

1. Calon driver/kurir harus mendownload aplikasi Lalamove di google playstore

2. Setelah menginstal aplikasi Lalmove, calon driver/kurir harus registrasi atau daftar.

3. Bila memenuhi syarat, admin Lalamove akan mengirimkan notifikasi atau pemberitahuan.

4. Jika pendaftaran disetujui admin Lalamove, tahap selanjutnya adalah calon driver/kurir harus melakukan top up ke akun Lalamove sebesar RP. 25.000 (sekali seumur hidup).

5. Untuk itu, calon driver/kurir harus memiliki rekening BCA.


Setelah proses verifikasi berhasil, driver Lalamove siap bekerja dengan mematuhi SOP-nya.


Secara umum, apabila driver atau kurir dalam menjalankan pekerjaannya membatalkan orderan dari pelanggan, maka akan dikenakan saksi beri pembekuan akun (suspen).

Jika menemui kendala seperti ini, driver langsung datang ke kantor layanan Lalamove di Kuningan Jakarta dan Batuceper, Tangerang.


Kurir

Aku dan Lalamove, Cerita Harian Seorang Kurir. Sumber/foto: Tafenpah.com


Menjalani profesi sebagai seorang kurir Lalamove, diriku lebih leluasa mengeksplor kota Jakarta.

Jika dulunya, wilayah mainku hanya sebatas Kapuk Pulo, Cengkareng, Jakarta Barat.


Kini, hampir wilayah DKI Jakarta aku kuasainya. Meskipun tidak 100% sih. Karena diriku masih butuh waktu yang lebih untuk menyisir kota metropolitan Jakarta, termasuk sudut-sudut kotanya.

Nah, satu hal yang aku sukai dari profesi kurir Lalamove adalah waktu kerjanya bebas, alias fleksibel. Ibaratnya, menjadi bos untuk diri sendiri. 

Terlepas dari tuntutan hidup kota metropolitan yang semakin mencekik isi kantong (dompet), utang, dan biaya kuliah, sejujurnya aku lebih menikmati pekerjaan ini.

Di balik panas terik matahari kota Jakarta dan sekitarnya, aku terus berpacu melawan bising kendaraan, polusi udara, tetesan keringat, dan pelbagai nunasa di jalanan, makin menambah pengalamanku untuk semakin mencintai pekerjaanku.



Pelanggan


Setiap hari, entah berapa pelanggan yang aku temui. Mereka semua sangat ramah.


Keramahtamahan mereka membantu diriku dalam mentransmisikan visi dan misi dari budaya komunikasi Lalamove kepada pelanggan/audiens/target.


Selain itu, jalinan relasi lintas budaya, etnis, pendidikan, dan karakater bersama dengan pelanggan memampukan diriku untuk semakin berani belajar banyak hal.


Kisah kasih cerita harianku bersama pelanggan Lalamove juga bertalian erat dengan ilmu komunikasi yang sedang aku geluti atau tekuni di Universitas Siber Asia.


Belajar di bangku Universitas, sembari menerapkan teori komunikasi dari Bapak/Ibu Dosen merupakan satu keuntungan tersendiri bagiku.

Lantaran, di bawah semangat hospitality, aku menemukan secuil inspirasi untuk terus mencoba hal-hal baru yang sangat menyenangkan.

Terpisah dari persoalan yang aku hadapi, itu bukanlah halangan bagiku untuk terus berproses.


Karena setiap proses akan ada happy ending-nya.


Demikian coretan ringanku di edisi kali ini. Tetap ikutin kisah kasih harianku di portal Tafenpah.


Salam hangat.






Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Aku dan Lalamove, Cerita Harian Seorang Kurir "