Hari Santri Nasional, Perjuangan dan Prestasi dalam Meraih Masa Depan Cerah

Frederikus Suni

Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2023. Sumber foto: Unsplash/Mufid Majnun (Tafenpah.com)

Tafenpah.com - Santri dan ulama mempunyai peran dalam mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Pesantren turut ambil bagian dalam perjuangan mempertahankan
kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pendiri bangsa. 

Hari Santri, yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober, adalah penghormatan terhadap peran mereka dalam mempertahankan kemerdekaan melalui resolusi jihad yang saat itu menjadi memantik semangat perjuangan.

Meskipun terdapat anggapan bahwa pesantren hanya mengajarkan ilmu agama, kenyataannya
tidak semua pesantren demikian. Banyak pesantren modern seringkali mengintegrasikan materi
pelajaran seperti sekolah umum, dan banyak lulusan pesantren berhasil melanjutkan ke
perguruan tinggi melalui berbagai jalur seleksi, termasuk SNBT UTBK dan jalur lainnya.


Dengan disahkannya UU Pesantren pada tahun 2019, kini ada ketentuan resmi mengenai
bagaimana suatu lembaga dapat menyebut dirinya sebagai pesantren. Terdapat beberapa
unsur yang harus ada dalam lembaga tersebut, yakni Kiai, santri yang tinggal di pesantren,
fasilitas seperti pondok atau asrama, masjid atau musala, serta kajian kitab kuning atau dirasah
islamiah dengan metode pendidikan muallimin, yaitu pembelajaran struktural dan terorganisasi
tentang ilmu agama Islam.

Siti Zahra Nur As Syifa (MAS Daarul Mughni) Tafenpah.com


Setiap pesantren memiliki pendekatan pendidikan yang khas dan seringkali berbeda dari
kurikulum sekolah umum. UU Pesantren mengakomodasi keragaman ini melalui sistem
pendidikan muadalah, yang menggabungkan unsur kurikulum pesantren dan kurikulum
pendidikan umum. Durasi pendidikan muadalah berlangsung selama 6 tahun.

Dengan peraturan tersebut, lulusan pesantren akan memiliki pengetahuan lebih luas, tidak
hanya terbatas pada ilmu agama. Mereka dapat melanjutkan studi di berbagai universitas untuk
mempelajari ilmu seperti teknik, sosial, politik, dan tidak hanya terpaku pada universitas yang
fokus pada ilmu agama, termasuk di PTN.


Seperti halnya Siti Zahra Nur As Syifa, santriwati asal MAS Daarul Mughni, Bogor ini lolos
SNBT UTBK 2023 di Program Studi Ekonomi Islam di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Padjadjaran, Bandung. Santriwati yang akrab disapa Ara ini sudah menggunakan Zenius sejak
kelas 12, tetapi aturan ketat di pesantren yang melarang penggunaan handphone atau laptop,
Ara tidak bisa memaksimalkan penggunaan Zenius di pondok.

Ara mencoba masuk PTN melalui jalur SNBP, tetapi sayangnya ia gagal. Namun, ia tidak
menyerah begitu saja. Ia memutuskan untuk menjalani gap year sambil belajar penuh melalui Zenius. Tidak hanya belajar, Ara juga mendapatkan teman-teman baru yang memiliki semangat
tinggi dalam belajar. “Di Zenius, aku tidak hanya belajar, tepi juga mendapatkan banyak teman-
teman yang memiliki tekad kuat untuk lolos PTN,” katanya.

Akmal Musthofa, Pondok Pesantren Sunanul (Tafenpah.com)


Selain Ara, Akmal Musthofa yang berasal dari Pondok Pesantren Sunanul Huda, Kabupaten
Sukabumi juga memutuskan gap year karena gagal empat kali melalui jalur SNBP dan jalur
mandiri. Tidak hanya digunakan sebagai platform belajar, Akmal juga memanfaatkan Zenius
untuk konsultasi jurusan, sampai memilih rumpun.

Kerja keras dan tekadnya yang kuat berbuah manis, ia diterima di pilihan pertamanya di SNBT
UTBK, yaitu Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung. “Jangan pernah
merasa minder dan berpikir jika anak pesantren ngga bisa masuk perguruan tinggi negeri.
Jangan membatasi diri untuk belajar, perluas pengalamanmu di tempat lain,” ujar Akmal.

Sumber gambar Unplash/Sam Sul (Tafenpah.com)


Kisah sukses Ara dan Akmal adalah bukti nyata bahwa lulusan pesantren memiliki potensi luar
biasa dan dapat bersaing di tingkat perguruan tinggi negeri. Dengan adanya kerja keras, tekad
yang kuat, dan akses kepada materi pelajaran berkualitas, santri-santri di seluruh Indonesia
memiliki kesempatan yang sama untuk meraih mimpi pendidikan mereka. Hari santri yang
diperingati setiap tanggal 22 Oktober adalah momen yang tepat untuk merayakan peran dan
prestasi mereka dalam membangun masa depan Indonesia yang cerah dan berkualitas.

Selamat Hari Santri!

Sumber: Public Relation Zenius (Mitra Publikasi Tafenpah Group)
Frederikus Suni Redaksi Tafenpah
Frederikus Suni Redaksi Tafenpah Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Hari Santri Nasional, Perjuangan dan Prestasi dalam Meraih Masa Depan Cerah"