Imlek Bukanlah Perayaan Agama

Penulis: Fredy Suni


Imlek bukanlah perayaan aliran kepercayaan tertentu, melainkan perayaan kebudayaan | @SinarHarapan

Tafenpah.com - Merayakan Tahun Baru Imlek di tengah keluarga besar adalah momen yang sangat menyenangkan.


Apalagi saudara/saudari kita yang berasal dari etnis Tionghua di mana pun, terutama di tanah air.


Namun, tahu nggak, kalau Imlek itu bukanlah perayaan aliran kepercayaan tertentu loh.



Melainkan Imlek itu identik dengan perayaan kebudayaan etnis Tionghua dan kita semua masyarakat NKRI.



Hal ini semakna dengan pernyataan dari Pimpinan Syuradikara Prima sekaligus Pimpinan Sekolah Amore Prime School Tangerang, Ibu Tjhin Yasinta Suryanto, S.H.



"Tahun Baru Imlek merupakan perayaaan kebudayaan, bukanlah Hari Raya aliran kepercayaan tertentu"tegasnya di hadapan Tenaga Pengajar, beserta karyawan-karyawati dan Kepala Unit TK, SD, SMP, dan SMA Amore Prime School, Sabtu (21/1/2023).



Lebih lanjut, ia juga mengatakan apa pun aliran kepercayaanmu, ideologi, etnis, dan berbagai kepentingan dalam kehidupan harian, itu tidak penting. Yang lebih utama adalah kita harus menjalani kebersamaan dalam bingkai kebudayaan.



Karena kita lahir dan dibesarkan dalam kebudayaan. Apalagi bangsa kita ini memiliki kekayaan atau kearifan lokal budaya yang sangat beragam.



Keanekaragaman budaya ini seharusnya kita sinergikan, tujuannya tak lain adalah untuk ketentraman sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945 dan Pancasila.




Imlek itu Identik dengan Keberuntungan


Pada dasarnya kita semua percaya bahwasannya Tahun Baru Imlek ini akan menghadirkan keberuntungan bagi kita semua.


Entah itu kecukupan dalam kehidupan berkeluarga, di lingkungan kerja, bisnis yang berkembang, peningkatan karir, serta kedamaian dalam menjalani aktivitas keseharian kita di tengah keberagaman.



Namun yang lebih penting adalah Tahun Baru Imlek 2574 ini membawa kita pada permenungan akan pemberian diri kita dalam keluarga, lingkungan kerja, dan negara kita Indonesia tercinta.



Pemberian itu biasanya diwarnai dengan dua faktor yakni; SEBAB dan AKIBAT.


Artinya bila kita menelusuri pemikiran Filsafat Kosmologi, di sana kita akan menemukan arti dan makna di balik pemberian, yakni; bila kita memberikan sesuatu yang baik, alam juga akan memberikan kita keberuntungan.



Sebaliknya, bila kita memberikan sesuatu yang jahat atau tidak menyenangkan, kita juga akan menuai kejahatan pula.



Jadi, berikanlah sesuatu yang baik, terutama dalam pelayanan di mana kita bekerja atau berkarya.



GONG XI FA CAI. Semoga keberuntungan selalu berpihak kepada kita di tahun 2023.

Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Salam kenal! Saya Frederikus Suni || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Imlek Bukanlah Perayaan Agama "