Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terlalu Sakit untuk Dilupakan Cristiano dan Fernando Santos - Tafenpah.com

Penulis: Fredy Suni

Akhir yang sangat menyakitkan bagi Cristiano dan Fernando Santos di Piala Dunia Qatar | @BolaKompas

Tafenpah.com - Salah satu pemicu kandasnya pasukan Seleccao das Quinas (Portugal) dari Singa Atlas (Maroko) di perempat final Piala Dunia Qatar adalah kesalahan pelatih Fernando Santos yang tidak menurunkan Cristiano Ronaldo sejak kick off babak pertama.


Masalah ini pun kini menjadi buah bibir media lokal, nasional hingga internasional.


Menarik Untukmu: Semifinal Serasa Tonton Adu Taktik 3 Bintang PSG


Pasalnya, mantan superstar Juventus dan Manchester United, Cristiano sebelumnya tidak mendapatkan perlakuan demikian dari sang arsitek (Fernando Santos) di berbagai event internasional sebelum pesta sepakbola 4 tahunan ini.




Alasan sederhana dari perlakuan Fernando ke Cristiano Ronaldo adalah sang bintang sudah tidak muda lagi, bila ditilik dari usia pemain profesional Eropa.


Dalam visualiasasi penulis, pasti Fernando dalam hati mengatakan, " sudahlah Cristiano, jangan sesali apa yang sudah berlalu. Lagian, usiamu sudah tak produktif lagi. Makanya, kamu harus berikan kesempatan kepada pemain muda Portugal lainnya."


Tujuannya tak lain adalah ada regenerasi, pasca pensiunnya Cristiano dari Timnas Portugal.


Secara logika, ini pun benar adanya. Tersebab, bagaimana pun, Portugal harus punya pengganti Ronaldo.


Konten Menarik: Cristiano Ronaldo Langsung Pensiun 


Pemain yang kini mendekati performa Ronaldo adalah Joao Felix.


Pemain klub Atletico Madrid ini bakal bersinar melampui Cristiano di masa depan, bila setiap pelatih timnas Portugal memberikan kesempatan yang lebih kepadanya untuk mengembangkan kepercayaan dirinya dalam mengolah si kulit bundar.


Kesalahan Trik Fernando di Saat Bersua Maroko



@BolaKompas


Pertama-tama, Penulis bukan pemain profesional. Tapi, sebagai fans Portugal, setidaknya Penulis pun mengulik beberapa kesalahan pelatih dalam mengantisipasi permainan Maroko.




Maroko seperti yang kita ketahui bersama, bahwasannya mayoritas pemainnya membela klub-klub terbaik Eropa.


Dalam konteks demikian, mereka pun sejatinya sudah paham akan organisasi permainan Portugal.


Di antaranya; Portugal selalu mengandalkan filosofi sepakbola terbuka.


Celah ini dimanfaatkan Walid Regragui (Pelatih Maroko) dalam mengeksploitasi lini belakang Portugal.




Kita bisa menyaksikan serangan balik Maroko yang selalu membahayakan punggawa Portugal.


Alhasil, Al-Nesry berhasil memanfaatkan peluang dan mengkonversi menjadi gol tunggal.


Ketika Portugal sudah tertunggal, Fernando baru menurunkan Cristiano Ronaldo.


Masuknya Cristiano sempat membuyarkan lini belakang Maroko. Di mana, jenderal tengah dan tembok belakang Maroko menjadi kocar-kacir.




Karena 2-3 pemain Maroko mengawal pergerakan Cristiano. Bila, sang juru taktik, Fernando menurunkan Cristiano di awal laga, maka ada kemungkinan Portugal bisa memenangkan laga.


Alasannya, pemain Maroko akan lebih fokus ke menjaga Ronaldo.


Dari winger kiri dan kanan Portugal bisa memanfaatkan celah demikian untuk mencetak gol.




Namun, itu tidak diperagakan pelatih tersukses Eropa tersebut.


Terlepas dari pandangan subjektif Penulis, kita pun mengakui bahwasannya dalam sepakbola, segalanya akan terjadi.


Tim kuat belum tentu mengalahkan yang dianggap lemah. Sebaliknya, yang lemah pasti mengalahkan yang kuat.


Semakna dengan kuda hitam Maroko yang berhasil menyiapkan tiket keberangkatan Portugal dari negeri Jazirah (Qatar) ke Ibukota Lisbon



Akhirnya, adeus (selamat memasuki masa pensiun) Cristiano Ronaldo.


Jasamu akan menjadi spirit permainan Portugal dan sebagain fansmu di belahan bumi mana pun.



Artikel ini telah tayang di akun Kompasiana: www.Kompasiana.com/fredysuni


Salam olahraga | Instagram: @Fredy_Suni18



Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Terlalu Sakit untuk Dilupakan Cristiano dan Fernando Santos - Tafenpah.com"