Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Diputusin Kekasih, Sahabatku Hampir Saja Mengakhiri Hidupnya

Penulis: Fredy Suni


Diputusin kekasih, sahabatku hampir mengakhiri hidupnya | Gambar:Tokopedia

Tafenpah.comMenjalin hubungan sebelum melangsungkan pernikahan adat dan belum resmi diakui negara, memang oke-oke saja bagi sebagian perantau.

Namun, resikonya sangat besar bagi mereka yang sudah menjalaninya.


Baca Juga: Jelajahi Perjalanan Suka Duka dalam Mencari Jodoh


Karena dalam perjalananya, pasti selalu ada cobaan, yang kadang kala bisa mengakhiri nyawa seseorang.

Seperti yang dialami sahabat saya beberapa bulan yang lalu. Sebut saja nama samarannya C.

Si C berusia 23 tahun dan bekerja di salah satu Homeindustri ternama di kotanya.

Memasuki pertengahan tahun, si C mengenal D yang juga bekerja di tempat yang sama.

Perkenalan itu rupanya mencuri perhatian keduanya. Mereka akhirnya saling mengungkapkan perasaannya di salah satu kafe yang tidak jauh dari tempat kerja mereka.

Akhirnya, mereka putuskan untuk tinggal bersama. Meskipun mereka belum memberitahukan kepada keluarganya di kampung halaman.

Setelah 2 bulan tinggal bersama, si C mengalami permasalahan dengan kesuburannya (gangguan mestruasi).

Si C pun memberitahukan kepada kekasihnya. Respon si D bikin kesal si C.

“Saya kan baru beberapa kali tidur bareng dengan kamu, masa kamu sudah ngomong seperti itu” pembelaan si D.

Si C tidak terima dengan perlakuan kekasihnya. Akhirnya ia memberanikan diri untuk cek kandungan sendiri di Dokter spesialis kandungan, yang kebetulan teman dekatnya juga.

Dari hasil pemeriksaan itu, ternyata janinnya sudah ada dede bayi. Usianya baru menginjak satu bulan.

Masalahnya semakin kompleks antara keduanya, terlebih si C. Karena psikologinya tidak baik-baik saja. Di mana, di satu sisi ia tidak ingin menggugurkan janin yang sudah ada di dalam kandungannya. Sebagaimana permintaan dari kekasihnya. Di lain kisah, ia punya beban moral untuk kedua orang tuanya, lingkungan terdekatnya hingga lingkungan kerjanya.

Akhirnya, si D memutuskan untuk mengakhiri hubungan di antara mereka. Namun, sebelum si D pergi, ia melakukan kekerasan fisik kepada si C, baik secara verbal maupun nonverbal

Kondisi si C makin drop dengan peristiwa yang sedang ia alami. Ia pun memutuskan untuk mengakhiri kehidupannya.

Dalam keadaan serba dilematis itu, si C diselamatkan oleh salah satu keluarga, terutama anak yang ada di dalam kandungannya, berkat anjuran dari salah satu Guru Spiritualnya. Selain, saya yang selalu mendengarkan kisahnya. Karena kami berdua sudah lama menjadi sahabatan.



Metode Bidan Filsuf Sokrates sebagai Solusi

Pixels

Untuk memahami psikologi perantau, tentu saja bukan hanya melalui sajian artikel. Melainkan, kita bisa melakukannya dengan sharing.

Karena dalam sharing, kita langsung memahami masalah-masalah yang sedang kita alami maupun dengan orang yang kita ajak berdiskusi.

Metodologi ini dalam pemikiran Filsuf Sokrates disebut jalan dialektika, atau lebih sederhananya adalah ‘Jalan Bidan.’

Sokrates berusaha untuk bertukar pikir dengan orang yang sedang berbicara dengannya.

Di mana, Sokrates menjadikan dirinya sebagai seorang Bidan atau Dokter. Karena tugas mereka adalah mengobati luka pasien yang kelihatan.

Namun, lain kisah dengan luka batin yang ada di dalam diri lawan bicaranya.

Dalam hal ini, filosofi anak kecil menjadi spirit Sokrates dalam mencari ilmu pengetahuan yang baru.

Senada dengan Sokrates, saya juga sering bertukar pikiran dengan orang yang paling tepat untuk mendengarkan curhatanku.

Begitu pun saya bisa mendengarkannya. Tujuannya adalah mencari solusi atau jalan keluar.


Dalam konteks ini adalah masalah yang dialami oleh sahabat saya, si C di atas.




Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Hi salam kenal ya!!! Saya Frederikus Suni, biasanya disapa Fredy Suni adalah pendiri dari Tafenpah. Profesi: Kreator Digital | Saya adalah mahasiswa Droup Out/DO dari Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang dan Universitas Dian Nusantara (Undira). Saat ini bekerja sebagai Kreator Konten Tafenpah Group | Saya pernah menjadi Wartawan/Jurnalis di Metasatu.com dan NTTPedia.id || Saya pernah menangani proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI || Saya pernah magang sebagai Copywriter untuk Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta. Saat ini fokus mengembangkan portal yang saya dirikan yakni: www.tafenpah.com || www.pahtimor.com || www.hitztafenpah.com || www.lelahnyahidup.com || www.sporttafenpah.com || Mari, kita saling berinvestasi, demi kebaikan bersama || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Diputusin Kekasih, Sahabatku Hampir Saja Mengakhiri Hidupnya"