Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Tanggapan Netizen Grup Facebook Timor Tengah Utara (TTU) Bebas Berpendapat terkait HEL KETA?

Ilustrasi komentar netizen Biinmaffo-Bebas Berpendapat.Cermati

TAFENPAH.COM – Budaya adalah identitas kita. Sebagai Atoin Pah Meto (Orang Dawan) kita memiliki beragam kearifan lokal. Salah satunya adalah ‘HEL KETA.’


Kearifan lokal budaya ini sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Karena dalam acara Hel Keta, semua perselisihan yang sudah terjadi antar kepala keluarga, suku, kerajaan di pulau Timor bisa kembali berdamai.


Baca Juga: Presiden Ukraina: Matahari Perdamaian Tetap Bersinar, Meski di Tengah Isu Invasi Rusia


Sebagaimana yang sudah disampaikan oleh yang mulia, Mgr. Dominikus Saku bahwa ke depan akan ada jalan dialog dengan Tua Adat, Budayawan, Kaum Intelektual, Pemerintahan, dan umum untuk memperbaiki apa yang sudah terjadi di dalam ruang publik Timor Tengah Utara, Malaka, dan Belu.


Oleh karena itu, di sini admin TAFENPAH tidak akan mengupas sejarah Hel Keta. Karena admin bukanlah seorang Tua Adat, apalagi seorang pakar Budayawan di pulau Timor.


Melainkan admin TAFENPAH sudah merangkum komentar dan masukan-masukan dari netizen dari grup Facebook Timor Tengah Utara (TTU) – Biinmaffo – Bebas Berpendapat sebagai berikut:

Komenter netizen Biinmaffo Bebas Berpendapat.Cermati

Bagi pemilik akun Juven Nipu, menurut saya pribadi yg mulia sudah  terlalu melebar.....ini lama-lama orang punya anak nona punya belis juga Bapa Uskup tentukan ne....

Trimakasi banyak dan semoga menemukan jalan yg terbaik dalam pembahasan bersama,Tuhan Yesus memberkati (Rofina Naben)

Hal-hal yang sensitif seperti ini harus benar-benar dibangun komunikasi persuasif yang baik antar lembaga (lembaga gereja & lembaga adat) agar tidak menimbulkan persepsi dan dampak negatif baik bagi lembaga gereja maupun gesekan di kalangan umat.

Jangan saling mendahului sebelum ada kominikasi (Alfons Seran)

Maunya Netizen jangan saling mendahului harus sama melangkah☺️ (Vanders Steven)

Seharusnya YG MULIA urusi saja administrasi dalam gereja. Karena sekarang membebani umat dalam urusan pun di gereja (Michael Tahoni)

Gerja Pemerintah dan adat harus sejalan karena dengan adat kita berbudaya dalam kebaikan cinta kasih (Yohanes Abi)

Memang, sebaiknya dialog ... (Yosep Ola)

Kita ini pengikut Kristus jadi kita mendengar hal yg positif (DiNirha Banhae)

Helasketa itu memperbaiki hubungan yg di buat parah leluhur di masa lampau maka dari situ helasketa ini untuk memperbaiki itu kok malah di larang gimana si polah pikir anda (Rendy Lelan Silla)

Sebelum kita menjadi kristen (katolik) memang banyak sekali leluhur kita, bahkan kitapun tak tahu generasi yg keberapa kita namun setelah menerima dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat kita sebaiknya kita mesti taat dan mematuhi-NYA karna DIA yg menyelamatkan kita. Oleh itu pikirkanlah keselamatan abadi dari pada hal - hal duniawi yg sifatnya hanya sementara (Arnold Lake Arnold Arnold)


Ilustrasi komentar netizen.Cermati


Itu menurut bapa ...kalau kami hidup dari adat dan Tuhan jdi harus seimbg kalau tidak alm bisa bicara. ... Jangan pikir bahwa adat tu kita menyembah batu kayu tapi karna dulu nenek moyang kita tinggal dan mati di tpt tu mknxa kita cmn jlani sa .. klu bapa tau adat pasti tau cara-cara karna ketika kita melakukan upacara adat pasti yg kuasa yg di utamakan... Sukur atas tangapan bapa uskup buat umat semoga bpa uskup dgn cpt menarik kembali surat tersebut . ..atau cepat kasih solusi yang baik buat umat agar jangan ..... (Argo Nule)

Menilai Yg mulia dari versi subyektif primordial, sesungguhnya kita sdg menelanjangi diri sendiri. Demi menyelamatkan kawanannya, seorang gembala hrus berani melawan arus. Saya dukung penuh keputusan Yang Mulia (Tonce Seran).


Demikian beberapa rangkuman komentar yang admin sajikan. Mohon maaf karena admin tidak merangkum semua komentar, masukan, dan keberatan dari semua netizen.


Salam Tafenpah



Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Bagaimana Tanggapan Netizen Grup Facebook Timor Tengah Utara (TTU) Bebas Berpendapat terkait HEL KETA?"