Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kaleidoskop Kompasiana Sebagai Alarm Bagiku Untuk Kembali

Tangkapan layar tafenpah.com

JAKARTA, Tafenpah.com – Sejak 5 bulan lalu, saya hilang, lenyap, sirna, dan pergi dari rutinitas di media Kompasiana. Saya pergi karena ada tujuan dan alasan yang jelas yakni fokus mengembangkan rumah literasi TAFENPAH yang juga semakin berkembang seiring dengan usaha, doa, dan ketelatenan dalam merawat, memoles, mengukir, dan meninggalkan jejak-jejak literasi yang berguna bagi setiap orang.


Akan tetapi, kemarin malam dalam keheningan, saya mencoba untuk membuka instagram untuk mencari hiburan dan informasi terupdate sebagai modal untuk menulis.


Namun, tak disangka-sangka, mata saya tertuju pada cuitan beberapa rekan Kompasianer (Penulis Kompasiana) yang memberikan self rewards atau penghargaan terhadap diri mereka karena selama 365 hari telah menemani Kompasiana untuk berbagi literasi.

Tangkapan layar tafenpah

Naluri keresahan saya pun tak bisa ditahan, dalam sekecap saya pun search/mencari di mbak google seputar kaleidoskop Kompasiana yang di dalamnya pasti ada kisah-kisah perjalananku juga.


Akan tetapi, sebelum melanjutkan kisah ini, saya rasa sebagian dari kita masih bertanya-tanya apa itu kaleidoskop?


Kaleidoskop dalam KBBI adalah aneka peristiwa yang telah terjadi yang disajikan secara singkat.


Memang benar adanya, kisah perjalananku bersama Kompasiana pun terangkum di dalamnya. Setelah menemukan tombol untuk mencari tahu namaku, saya memberanikan diri untuk masuh dan menyejarah bersamanya.


Saya pun menemukan cuplikan yang sangat membanggakan terkait reputasi dan pencapaian-pencapaian saya selama 7 bulan menulis bersama Kompasiana di tahun 2021.


Berikut adalah cuplikan selengkapnya:


“Keterbacaanmu selama paling nge-hits adalah dengan artikel yang berjudul ‘Tuhan Tahu Apa yang Kita Butuhkan, Bukan Apa yang Kita Inginkan!’ dengan jumlah pembaca 3.806 orang.


“Konten Headline berjumlah 5, konten pilihan 301, konten yang paling disukai ‘Jangan Berharap Artikel Anda Banjir Pembaca , Bila Tak Ada Kemauan,’ total kontenmu sepanjang 2021 319 artkel, kategori kesayanganmu HUMANIORA.”


Lebih lanjut, Kompasianer, selamat atas pencapaianmu! Terima kasih telah bersama-sama Kompasianamelalui 365 hari yang berwarna dan penuh kerja keras. Semoga di tahun 2022 kamu terus diberi kesempatan untuk selalu menginspirasi lewat karya!

Tangkapan layar tafenpah

Peringkatmu kurang lebih 100 dari jumlah 2.469.865 anggota.

Tangkapan layar tafenpah.com

Berikut adalah Statistik Kompasiana 2021:

Periode Januari – November 2021

Total pageviews: 299.030.786, anggota baru: 1.661.689, artikel tayang: 241.916, artikel melanggar: 46.423, total komentar: 657.955, total vote: 1.549.936, komunitas: 45.


Statistik Sepanjang Waktu:

Total akun validasi: 57.831, total anggota: 2.469.865, total artikel tayang: 2.509.629, total artikel pilihan: 457.916, total akun verifikasi: 657, total artikel utama: 100.847


Apa yang menarik dari Kompasiana bagiku?

Selama 1,5 tahun menulis di Kompasiana, yang paling menarik adalah admin memberikan kebebasan bagi setiap orang untuk mengembangkan dan mengasah skill menulisnya dengan bebas bertanggung jawab.


Selain itu, adanya interaksi antar Kompasianer melalui kolom vote dan komentar yang semakin menguatkan rasa persaudaraan. Dari komentar-komentar tersebut, adanya kerinduan untuk membentuk grup-grup perpesanan yang pada akhirnya memberikan segalanya bagi saya, baik dari segi spiritual, ilmu pengetahuan, kesempatan-kesempatan tak terduga, dan materi.


Admin Kompasiana juga selalu bekerja sama dengan stackholder atau pemangku kepentingan baik swasta maupun pemerintahan untuk mengadakan kompetisi menulis yang tertentunya hadiahnya pun sangat fantastis.


Setiap tahun Kompasianer disatukan dengan kopdar yang biasanya dikenla dengan Kompasianival. Di ajang tersebut juga, ada kesempatan bagi Kompasianer yang konsisten dan memberikan nilai-nilai positif bagi karya yang secara profesional membangun literasi bangsa akan diapresiasi dengan berbagai kategori penghargaan.


Bahkan salah satu penghargaan yang pernah terima dari Kompasiana secara tak langsung adalah mendapatkan syal, bir Heibeken (sponsor utama sepak bola Eropa), makanan ringan, gelas Euro, gantungan kunci, dan berbagai atribut Euro 2020 karena konsistensi saya dalam mengupas artikel bola selama berlangsungnya pesta 4 tahunan sepak bola Eropa.


Selain itu, berbagi jobs atau pekerjaan menulis biografi saya juga dapatkan dari kompasiana, bisa melanjutkan kuliah dari hasil K-rewards, tergabung dengan Partai Golkar di Lembaga Komunikasi dan Informasi Partai Golkar DPD Provinsi NTT, sebagai penulis di website Pemprov NTT, menulis buku, berkesempatan untuk mengenal pemimpin perusahaan, tokoh politik, orang-orang penting di perusahaan swasta maupun pemerintahan, mendirikan TAFENPAH, dan kini menjadi seorang Wartawan di salah ssatu media nasional.


Tentunya masih banyak hal menarik dan bermanfaat jika kita menulis di Kompasiana. Namun, mesin kordoba waktu telah mengajarkan saya untuk lebih fokus mengembangkan TAFENPAH demi menggerakkan literasi dari ujung negeri.


Saya bukannya pergi tapi ada tujuan yang pasti demi mengembangkan blog TAFENPAH. Sebagaimana yang selalu ditekankan oleh orang-orang bijak bahwasannya menulis tak hanya di Kompasiana tapi bisa di mana pun. Karena pada dasarnya, kita juga bisa berbagi dan menyumbangkan ide bagi literasi Indonesia yang lebih baik.


Akhirnya, melalui spiral atau titik kesadaran untuk kembali kepada ibu kandung di media, saya juga harus berterima kasih kepada setiap orang yang selalu mendukung saya dengan caranya tersendiri.


Terima kasih juga untuk dirinya yang telah berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi diri sendiri, sesama, orangtua, adik-adik, sanak keluarga, dan juga kepada lingkungan di mana saya tempati saat ini.


Lalu, bagaimana dengan kaleidoskop atau cuplikan kisah-kisah hidupmu selama tahun 2021? Yuk, tinggalkan di kolom komentar ya sobat Tafenpah.


Selamat Merayakan Hari Natal 2021. Semoga di Hari Natal ini kita selalu sehat, dimudahkan rezeki, dan kita satukan doa dan harapan kita kepada Sang Pemberi Kehidupan sesuai dengan kepercayaan kita masing-masing untuk menatap tahun 2022 dengan semangat optimis bahwa kita akan jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.


Salam Tafenpah



















Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Hi salam kenal ya!!! Saya Frederikus Suni, biasanya disapa Fredy Suni adalah pendiri dari Tafenpah. Profesi: Kreator Digital | Saya adalah mahasiswa Droup Out/DO dari Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang dan Universitas Dian Nusantara (Undira). Saat ini bekerja sebagai Kreator Konten Tafenpah Group | Saya pernah menjadi Wartawan/Jurnalis di Metasatu.com dan NTTPedia.id || Saya pernah menangani proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI || Saya pernah magang sebagai Copywriter untuk Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta. Saat ini fokus mengembangkan portal yang saya dirikan yakni: www.tafenpah.com || www.pahtimor.com || www.hitztafenpah.com || www.lelahnyahidup.com || www.sporttafenpah.com || Mari, kita saling berinvestasi, demi kebaikan bersama || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Kaleidoskop Kompasiana Sebagai Alarm Bagiku Untuk Kembali"