 |
Menunggu (Sumber gambar;kapanlagi.com) |
Olh: Markus Tiopan Manogari
Di bawah kaki senja
Aku mencoba menarik semua alur prosa
Dalam belaian dilema
Meniti setiap lekuk rasa
Saat langkahmu jauh
Menyeberang jiwa
Dan pesan darimu berbungkus kata
Agar menantimu pulang bersama cinta
Ya... aku masih menunggumu
Wahai bunga
Aku memandang serpihan rindu
Seakan tak sabar menanti surat biru
Menyapa dalam goresan tinta tidurku
Dalam angan cepat bertemu
Dan aku masih menunggu
Bunga sayang
Apakah aku akan pulang...?
Sebab tangis rindu telah berlinang di atas bantal
Tidur tak tenang
Kala lama menunggu berteman bayang
Surat sapa juga tak bersambut balas
Demikian hati menjerit keras
Menunggu di tepi senja
Hingga lelahku di ujung nafas.
Location:
Batam, Kota Batam, Kepulauan Riau, Indonesia
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Selamat berliterasi!!! Frederikus Suni
Manusia berevolusi meninggalkan nama dan karya. Tafenpah portal kearifan lokal budaya Indonesia, khususnya Etnis Dawan Timor, Nusa Tenggara Timur bertransformasi demi mencerahkan sekaligus merawat indahnya kearifan lokal budaya nusantara bagi dunia ||
Hobi; Travelling, Fotografi, Membaca, Menulis, Kontemplasi, dan selalu kepo akan perkembangan algoritma teknologi.
Saya berasal dari Desa Haumeni, kampung perbatasan Indonesia dan Timor Leste, tepatnya di Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (Kefamenanu), Provinsi Nusa Tenggara Timur/NTT ||
Saat ini menjadi Kreator Konten profesional di LombokInsider.com (Jaringan Promedia Teknologi Indonesia) ||
Temukan saya juga di portal pribadi lainnya; Pahtimor.com dan HitzTafenpah.com ||
Mari, kita saling berinvestasi, demi kebaikan bersama ||
Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com ||
|| Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group
Posting Komentar untuk "Menunggu"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat