Teknik Mengasa Skill Saat Rebahan

Teknik menjaring ide ala rebahan. Foto dari Kitapastibisa.id


Bersenandung di atas kasur dan menikmati aneka camilan adalah skill mumpuni di zaman digital.

Zaman digital memberikan peluang bagi siapa saja untuk meningkatkan skillnya. Sebagai kaum jomblo, saya memilih untuk menambah skill rebahan di bulan Ramadan ini.

Berawal dari rebahan, bejibun ide muncul dan mengalir. Hasilnya karya demi karya saya bisa hasilkan dalam sehari. 

Dalam sehari saya bukan hanya menulis di Kompasiana saja, melainkan saya harus kelola blog pribadi, menulis buku dan di beberapa platform media online lainnya. Semua karya lahir dari rebahan elegan.

Bila pandangan orang di luar sana mengatakan rebahan adalah jenis kemalasan hakiki. Bagi saya lebih baik saya rebahan dan menghasilkan sesuatu. Daripada banyak berteori tapi tak bisa hasilkan sesuatu.

Seandainya saya punya kekuasaan di negeri ini, saya ingin mengajak orang untuk ikut rebahan. Rebahan itu bukan jenis kata sifat yang berkonotasi malas. Melainkan salah satu teknik untuk menjaring ide.

Setiap orang dengan caranya untuk bisa menghasilkan karya. Ada yang harus serius dalam berkarya tanpa diganggu oleh orang lain. Ada yang menyendiri. Dan saya berada di antara keduanya. 

Entah berkarya di tengah keramain pun nggak masalah. Berkarya sendiri pun tak masalah bagi saya. Karena saya sudah terbiasa untuk rebahan.

Bila anda pernah membaca buku karya Agatha Christie seorang penulis kriminal yang produktif, di sana kita akan menemukan mutiara dan cara pandang dalam menghasilkan karya yang sangat sederhana yakni, ia menulis dan menjaring ide melalui kegiatan kesehariannya. Seperti mandi, nyuci pakaian, makan di restoran dan berjalan-jalan di taman.

Skill rebahan mampu membawa saya pada destinasi aksara yang sangat menyenangkan. Hal-hal yang menyenang memicu atau menstimulus otak saya untuk berpikir dalam merangkai kata, kalimat dan menghasilkan paragraf demi paragraf untuk dijadikan sebuah karya.

Karya yang lahir dari hasil rebahan membawa kenikmatan dan kepuasan tersendiri. Daripada berada di bawah tekanan dan berjibaku dengan ilusi teori, mendingan saya rebahan. Sembari mengamati jalan pikiran saya.

Mengamati jalan pikiran adalah bagian dari rebahan intelektual zaman digital. Hidup di zaman digital memberikan ruang ekpresi yang bebas bagi setiap orang. Dari ekspresi bebas, muncullah keberanian untuk menatap masa depan.

Mantan presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln pernah mengatakan bahwa cara untuk memperkirakan masa depan adalah menciptakannya. 

Saya pun selalu menciptakan masa depan dari balik dunia rebahan. Bila berkenan, kamu pun bisa mencoba teknik minimalis rebahan dalam menghasilkan karya. 

Selamat mempersiapkan batin untuk berbuka puasa saudaraku umat Muslim di manapun.


Frederikus Suni Redaksi Tafenpah
Frederikus Suni Redaksi Tafenpah Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Teknik Mengasa Skill Saat Rebahan"