Makliot (Jagung Bose) Makanan Khas Atoin Meto Timor Barat NTT
Penulis : Frederikus Suni
![]() |
Makliot (Jagung Bose) Makanan Khas Atoin Meto Timor Barat NTT. Foto; Ig @lakoat.kujawas |
TAFENPAH.COM - Jagung Bose merupakan salah satu makanan khas masyarakat provinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya Atoin Meto (Suku Dawan Timor).
Jagung Bose dalam penyebutan bahasa Dawan Timor NTT sangat beragam. Karena di pulau Timor, terdapat 3 dialek atau logat bahasa Dawan, di antaranya;
1. Dawan R
2. Dawan Biasa
3. Dawan Soe
Dawan R umumnya dipakai oleh masyarakat di kabupaten Malaka. Sementara, Dawan Biasa merupakan bahasa komunikasi harian masyarakat di kabupaten Timor Tengah Utara/TTU yang beribukotakan Kefamenanu dan Kupang (Ibukota) provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sedangkan, Dawan Soe berlaku dalam komunikasi harian masyarakat Soe, kabupaten Timor Tengah Selatan dan sekitarnya.
Berkaitan dengan etimologi atau akar kata, 'Makliot' bisa juga dengan penyebutan 'Makpena,' berasal dari bahasa Dawan Biasa.
Dawan Biasa merupakan bahasa komunikasi terbesar etnis Atoin Meto. Mayoritas pengguna bahasa Dawan Biasa tinggal di Kefamenanu, kabupaten Timor Tengah Utara, kota Kupang, kabupaten Kupang hingga sebagian wilayah di Timor Leste, khususnya Distrik Oekusi - Ambeno.
Kendati pun demikian, terminologi atau istilah 'Makliot' kurang populer di kalangan masyarakat Dawan Kefamenanu.
Karena masyarakat suku Atoin Meto di kabupaten Timor Tengah Utara lebih akrab atau familiar dengan penyebutan 'Makpena.'
Etimologi dan Terminologi Makpena (Jagung Bose) dalam Komunikasi Atoin Meto
Etimologi merupakan studi tentang asal - usul kata, sejarah kata, dan hubungan antar kata.
Sementara, Terminologi berkaitan erat dengan penggunaan istilah kata.
Berkaitan dengan topik tulisan kita di atas, etimologi 'Makpena' terdiri dari dua suku kata dalam bahasa Dawan Biasa yakni;
1. Mak semacam makanan empuk (tidak keras) dan mudah untuk dikunyah oleh Atoin Meto
2. Pena artinya Jagung dalam bahasa Dawan
Jadi, secara umum, Makpena adalah jenis makanan khas tradisional Atoin Meto yang berasal dari Jagung dan rasanya lebih empuk dan mudah dikunyah oleh Atoin Meto.
Lantas, mengapa masyarakat di NTT pada umumnya dan juga masyarakat dari luar NTT mengenal Makpena dengan sebutan 'Jagung Bose?
Terkait dengan etimologi, memang rasanya di luar akal sehat. Karena Makpena (Jagung Bose) sama sekali tidak ada sejarah katanya yang pasti dan tepat.
Berdasarkan interpretasi TAFENPAH, mungkin saja penggunaan terminologi Jagung Bose, setelah masyarakat di pulau Timor bergabung dengan wilayah Kesatuan Republik Indonesia, tepatnya ketika NTT terpisah dari Kepulauan Sunda Kecil pada tahun 1958.
Di mana pada tahun tersebut, Kepulauan Sunda Kecil terbagi menjadi tiga provinsi yakni; Bali, NTB, dan NTT.
Meskipun demikian, kurangnya Sastra lisan di kalangan Atoin Meto menyebabkan banyak pengaburan makna.
Jadi, Hipotesa atau kesimpulan sementara dari TAFENPAH adalah penggunaan Jagung Bose pastinya berkaitan dengan penggabungan beberapa istilah/terminologi dari ketiga dialek/logat Bahasa Dawan yakni; Dawan R, Dawan Biasa, dan Dawan Soe.
Langkah - Langkah Mengolah Jagung Bose
Ada beberapa langkah atau cara yang biasanya Mama-mama dari Timor NTT gunakan, sebelum menghidangkan makanan Jagung Bose yang lezat, enak, dan membuat lidah ketagihan, di antaranya;
Pertama; Mama-mama Timor akan memilih jagung, baik yang berwarna merah, putih, dan kuning dengan jumlah atau takaran yang sesuai dengan kebutuhan keluarga.
Kedua; Jagung tersebut akan ditumbuk atau diolah dengan cara tradisional. Eso (Bahasa Dawan Biasa) atau dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah alat yang berbentuk bulat dengan ukuran setinggi lutut kaki bahkan lebih, lebarnya menyerupai persegi empat.
Akan tetapi, penggunaan alat Eso belakangan ini, hampir punah/lenyap/sirna, karena tersedia mesin Pemipil Jagung dan sejenisnya yang lebih mudah dan praktis.
Kendati pun demikian, apa pun jenis alat yang dipakai untuk mengolah Jagung Bose, semuanya baik adanya.
Ketiga; Proses pengelupasan atau pelepasan kulit jagung.
Biasanya Mama-mama Timor menggunakan Tupa (bahasa Dawan) atau dalam bahasa Indonesia menyebutnya tempat anyaman.
Proses ini terbilang cukup memakan waktu dan butuh konsentrasi tinggi.
Setelah Jagung dipisahkan dari kulitnya, maka langkah berikutnya, kita akan melihat proses masak - memasak.
Kegiatan Memasak Jagung Bose
Proses memasak Jagung Bose, umumnya menggunakan tungku api (cara memasak tradisional suku Dawan Timor NTT). Tujuannya adalah menghasilkan aroma yang sedap, selain menjaga kualitas Jagung Bose.
Namun, sebelum memasak, Jagung Bose akan dicampur dengan berbagai jenis kacang (Kacang Koro/Keledai, Kacang merah, kacang tanah), sayuran hijau, labuh kuning, santan atau hanya air putih saja, dan lain sebagainya, tergantung kebutuhan setiap keluarga atau komunitas.
Jagung Bose akan terasa lebih nikmat atau enak, apabila proses memasaknya setengah matang.
Selain bahan - bahan pelengkap Jagung Bose di atas, sebagian keluarga Atoin Meto akan mencampurkan Ajinomoto, Masako, Royco, Gula, Gula Merah dan berbagai jenis bumbu guna menghasilkan masakan yang lezat.
Tentunya selera makan setiap orang berbeda. Akan tetapi, Jagung Bose akan tetapi menjadi masakan paling enak bagi masyarakat Atoin Meto.
Karena melalui masakan tersebut, Atoin Meto berbagi cerita, bernostalgia, saling menguatkan, bertumbuh dan berproses bersama menuju kehidupan mereka di waktu yang akan datang.
Posting Komentar untuk "Makliot (Jagung Bose) Makanan Khas Atoin Meto Timor Barat NTT "
Posting Komentar
Diperbolehkan untuk mengutip sebagian materi dari TAFENPAH tidak lebih dari 30%. Terima kasih